Berikut 22 Gejala Gangguan Depresi Mayor yang Jarang Disadari Orang, Apa Saja?

JAKARTA (SURYA24.COM)-Depresi mayor, juga dikenal sebagai depresi klinis, adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Ini bukan hanya sekadar "rasa sedih" yang sementara, tetapi kondisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu depresi mayor, gejala yang terkait, dan langkah-langkah untuk mengatasi kondisi ini.

Depresi mayor ditandai oleh perasaan yang dalam dan persisten dari sedih yang berkepanjangan. Penderita sering kehilangan minat pada kegiatan yang mereka sukai, merasa kelelahan secara fisik dan mental, serta mengalami perubahan nafsu makan dan tidur. Mereka juga mungkin merasa tidak berharga, bersalah, dan putus asa. Depresi mayor dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan personal, pekerjaan, dan kesehatan secara keseluruhan.

Gejala depresi mayor dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Beban mental yang mendalam yang dirasakan oleh penderita dapat menghalangi kemampuan mereka untuk berfungsi sehari-hari. Aktivitas sepele pun bisa terasa sangat berat. Banyak orang dengan depresi mayor juga mengalami pikiran atau hasrat untuk bunuh diri, sehingga penting untuk mencari bantuan segera dalam kondisi seperti ini.

22 Tanda

Seperti diketahui setiap orang bisa merasakan kesedihan. Namun, penderita depresi mayor umumnya merasa sedih sepanjang hari, khususnya saat pagi, dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulunya disukai. Gangguan depresi mayor memiliki gejala yang berbeda dengan jenis depresi lainnya karena umumnya lebih serius dan lebih sulit untuk dikendalikan. Dikutip dari kompas.com, agar bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, ketahui gejala gangguan depresi mayor berikut ini.

 Dilansir dari NHS, penderita depresi klinis atau gangguan depresi mayor tidak hanya akan mengalami gejala secara psikologis saja, tetapi juga secara fisik dan sosial. Beberapa gejala gangguan depresi mayor secara psikologis, yakni:

- Memiliki perasaan yang murung atau sedih yang muncul secara terus-menerus 

-Merasa tidak berdaya dan putus asa Memiliki tingkat penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah Merasa ingin menangis 

-Merasa sangat bersalah Lebih mudah marah dan tidak bisa bertoleransi dengan orang lain Kehilangan motivasi atau kesukaan terhadap banyak hal 

-Mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan 

-Tidak merasa bahagia dalam hidup Merasa cemas atau khawatir

-Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau keinginan untuk melukai diri sendiri 

Selain itu, gejala gangguan depresi mayor secara fisik yang akan muncul, yakni: 

-Bergerak atau berbicara lebih lambat daripada biasanya 

-Mengalami perubahan nafsu makan atau berat badan

- Mengalami sembelit Merasa sakit atau nyeri di bagian tubuh tanpa penyebab yang jelas Tidak memiliki energi 

=Mengalami penurunan gairah seksual Mengalami perubahan siklus menstruasi 

-Mengalami gangguan tidur, umumnya sulit tidur di malam hari dan bangun lebih awal setidaknya dua jam sebelum waktu yang diinginkan 

-Gejala gangguan depresi mayor secara sosial, yakni:

-Menghindari kontak dengan teman dan menarik diri dari aktivitas sosial 

-Tidak lagi melakukan hobi dan hal-hal yang sebelumnya disukai

-Mengalami kesulitan dengan kehidupan rumah tangga dan pekerjaan atau pendidikan 

Beberapa gejala tersebut akan dialami oleh penderita depresi klinis, namun tidak semua gejala yang disebutkan akan dialami. Menurut Cleveland Clinic, untuk bisa dikatakan mengidap gangguan depresi mayor, Anda perlu memiliki setidaknya lima gejala yang telah disebutkan di atas dan mengalaminya setidaknya setiap hari selama dua minggu. 

Merasa sedih dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai merupakan dua gejala yang perlu dialami untuk mendapatkan diagnosis gangguan kesehatan mental ini. 

Kapan harus ke dokter? Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala gangguan depresi mayor di atas. Anda kemudian akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis yang pasti dan segera mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan.

 Meskipun mengetahui gejala gangguan depresi mayor, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera mencari bantuan medis sebelum kondisi yang dialami bertambah serius. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi mayor, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kondisi ini. Pertama, sangat penting untuk mencari bantuan medis profesional. Dokter atau psikiater dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan meresepkan pengobatan yang sesuai, seperti obat antidepresan atau terapi psikoterapi.

Cara Penanganan

Selain itu, dukungan sosial juga merupakan faktor penting dalam mengatasi depresi mayor. Berbicara dengan anggota 

keluarga, teman dekat, atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan rasa pemahaman, dukungan, dan harapan yang diperlukan untuk pemulihan. Olahraga teratur, menjaga pola tidur yang sehat, dan menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga juga dapat membantu mengelola gejala depresi mayor.

Penting untuk diingat bahwa depresi mayor adalah kondisi yang dapat diobati. Meskipun mungkin terasa sulit atau putus asa pada awalnya, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang memadai, banyak orang yang mengalami depresi mayor dapat pulih sepenuhnya atau mengelola gejala mereka dengan baik. Jadi, tidak ada alasan untuk merasa malu atau meremehkan depresi mayor. Mencari bantuan adalah langkah pertama yang penting menuju pemulihan.

Dalam kesimpulan, depresi mayor adalah gangguan mental yang serius dengan gejala yang mendalam dan berkepanjangan. 

dengan bantuan medis, dukungan sosial, dan langkah-langkah lainnya, ada harapan untuk mengatasi depresi mayor. Penting bagi individu yang mengalami depresi mayor untuk tidak menahan diri dan mencari bantuan segera. Jangan merasa malu atau meremehkan kondisi ini, karena depresi mayor bukanlah kelemahan atau kesalahan pribadi, tetapi sebuah penyakit yang membutuhkan perawatan.

Saat ini, semakin banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang depresi mayor. Organisasi kesehatan dan lembaga psikologis menyediakan informasi dan sumber daya yang penting bagi individu yang terkena dampak depresi mayor. Kampanye-kampanye kesadaran juga diadakan untuk mengurangi stigma terkait dengan gangguan mental dan mempromosikan penanganan yang tepat.

Bagi mereka yang tidak mengalami depresi mayor, penting untuk menjadi pendengar yang empati dan penyokong bagi orang-orang yang mungkin mengalami kondisi ini. Menghormati dan memahami bahwa depresi mayor adalah suatu perjuangan nyata bagi mereka, bisa menjadi langkah penting dalam membantu orang lain memulihkan kesehatan mental mereka.

Dalam upaya untuk mencapai kesehatan mental yang lebih baik, penting untuk selalu mengutamakan perawatan diri. Merawat tubuh dengan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres adalah langkah-langkah yang dapat membantu menjaga keseimbangan emosional. Juga, menghindari penggunaan zat-zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan terlarang sangat penting, karena dapat memperburuk gejala depresi mayor.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan pemulihan yang unik. Beberapa orang mungkin merespons perawatan dengan cepat, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama. Yang terpenting adalah untuk tetap gigih, memiliki harapan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai kesehatan mental yang optimal.

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, perhatian terhadap kesehatan mental menjadi semakin penting. Depresi mayor adalah salah satu gangguan mental yang memengaruhi banyak orang, tetapi dengan dukungan dan pengobatan yang tepat, pemulihan adalah mungkin. Mari kita berkomitmen untuk memahami, mendukung, dan membantu mereka yang berjuang dengan depresi mayor, sehingga kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif dan peduli terhadap kesehatan mental.***