Apa Itu dan Alasan Terbentuknya Garis Wallace di Indonesia? Berikut Lebih Dekat dengan Oppenheimer Sosok Penemu Bom Atom

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Indonesia, sebagai negara kepulauan yang megah, memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Alamnya yang indah dan flora-faunanya yang beragam membuat Indonesia menjadi salah satu tempat paling menarik untuk dipelajari dalam bidang biologi. Di antara segala kekayaan hayati Indonesia, terdapat suatu garis yang menarik perhatian para ilmuwan dan naturalis dunia, yaitu Garis Wallace.

Apa itu Garis Wallace?

Garis Wallace, atau sering disebut juga sebagai Garis Wallacea, adalah sebuah garis khayal yang diusulkan oleh seorang naturalis dan penjelajah berkebangsaan Inggris bernama Alfred Russel Wallace pada abad ke-19. Garis ini memiliki peranan penting dalam memahami distribusi flora dan fauna di wilayah Indonesia.

Garis Wallace memisahkan pulau-pulau di Indonesia menjadi dua wilayah yang memiliki karakteristik biogeografi berbeda. Di sebelah barat garis ini, kita menemukan pulau-pulau yang memiliki kesamaan flora dan fauna dengan Asia (Zoogeografi Oriental). Sedangkan di sebelah timur garis ini, kita akan menemukan pulau-pulau yang memiliki kesamaan flora dan fauna dengan Australia dan Papua Nugini (Zoogeografi Australis).

Apa yang Menjadikan Garis Wallace Unik?

Garis Wallace menjadi sangat menarik karena merupakan garis peralihan yang memisahkan dua wilayah ekologi yang berbeda dengan adanya sejumlah spesies endemik yang khas. Di garis ini, kita dapat menemukan berbagai hewan dan tumbuhan yang hanya ditemukan di satu sisi garis, namun tidak ditemukan di sisi yang lain. Keunikan ini menyebabkan adanya sekat alami yang mempengaruhi penyebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia.

Sebagai contoh, di sebelah barat Garis Wallace, kita akan menemukan hewan-hewan seperti harimau, gajah, dan badak, yang merupakan spesies yang juga ada di daratan Asia. Di sisi timur Garis Wallace, terdapat spesies-spesies unik seperti kanguru pohon, burung kasuari, dan berbagai jenis satwa marsupial lainnya, yang umumnya ditemukan di benua Australia.

Pentingnya Garis Wallace dalam Konservasi

Garis Wallace memiliki peran penting dalam pelestarian hayati dan konservasi di Indonesia. Kehadiran garis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di wilayah Indonesia. Spesies-spesies endemik yang hanya ditemukan di satu sisi garis ini menjadi rentan terhadap kepunahan jika habitat mereka terancam.

Konservasi di wilayah Garis Wallace menjadi tantangan karena adanya perbedaan karakteristik ekologi di kedua sisi garis. Upaya pelestarian harus disesuaikan dengan kebutuhan dan habitat spesies yang ada di setiap wilayah. Pengetahuan tentang distribusi flora dan fauna yang dipengaruhi oleh Garis Wallace sangat membantu dalam merancang strategi konservasi yang efektif.

Dapat disimpulkan garis Wallace adalah garis khayal yang membagi wilayah Indonesia menjadi dua ekoregion dengan karakteristik biogeografi yang berbeda. Keunikan Garis Wallace terletak pada pemisahan flora dan fauna di wilayah ini, yang memberikan peran penting dalam pemahaman dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia. Upaya konservasi yang tepat di wilayah Garis Wallace akan menjadi langkah penting untuk menjaga keindahan dan keunikan alam Indonesia untuk generasi mendatang. Sebagai bangsa yang mencintai alam, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian Garis Wallace dan memelihara keanekaragaman hayati Indonesia.

Siapa Oppenheimer?

Mengutip kompas.com, Oppenheimer adalah film yang disutradarai Christopher Nolan, yang belakangan ini tengah ramai di khalayak publik. Film biopik, Oppenheimer yang diperankan oleh Cillian Murphy merupakan film yang mengangkat kisah penemu bom atom, Julius Robert Oppenheimer. Lantas, siapa sebenarnya sosok Oppeheimer ini? Oppenheimer dikenal sebagai sosok kontroversial di balik terciptanya bom atom, dan dikenal sebagai bapak bom atom. Sejarah biografi Oppenheimer Dilansir dari Britannica, Jumat (21/7/2023),

 Oppenheimer lahir pada 22 April 1904 di New York, Amerika Serikat dan meninggal dunia pada 18 Febrari 1967 di Princeton, New Jersey. Ia dikenal sebagai sosok fisikawan teoretis dan admnistrator sains Amerika. J.R Oppenheimer merupakan anak dari seorang imigran Yahudi Jerman yang memperoleh kekayaan dari perdagangan tekstil, dilansir dari National Geographic. 

Ia juga lulusan dari Harvard University dengan predikat summa cumlaude dan menyelesaikan studinya hanya dalam 3 tahun. Oppenheimer kemudian mendalami fisika teoretis di Cambridge University dan Universiy of Göttingen di Jerman, di mana ia meraih gelar doktor pada usia 23 tahun. 

Sebagai fisikawan muda, Oppie, begitu namanya biasanya disapa, segera bergaul dengan sederet tokoh ilmiah dan para ilmuwan besar di zamannya. Karya akademisnya juga telah berkontribusi memajukan teori kuantum dan meramalkan segala sesuatu mulai dari neutron hingga lubang hitam. Oppenheimer juga sangat suka belajar banyak hal di luar ilmu-ilmu ilmiah yang ditekuninya, sebab ia juga mempelajari tentang agama, bahasa Sansekerta dan pengetahuan lainnya.

 Oppenheimer, proyek Manhattan dan bom atom 

Setelah Amerika Serikat bergabung dengan Sekutu pada tahun 1941, di masa Perang Dunia II, Oppenheimer diminta untuk berpartisipasi dalam Proyek Manhattan (Manhattan Project) yang sangat rahasia. Ini adalah proyek awal untuk pengembangan senjata atom, yang kemudian menjadi cikal bakal bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. 

Pada saat, Oppenheimer sedang berusaha mencari tahu apa yang diperlukan untuk memicu dan mempertahankan jenis reaksi rantai neutron yang penting untuk menciptakan ledakan nuklir, para atasan Oppenheimer terkesan dengan pengetahuannya yang luas.

Ambisis dan keterampilan Oppenheimer dalam bekerja sama juga turut menginspirasi ilmuwan lainnya. Pada tahun 1942, Angkatan Darat AS meminta Oppenheimer untuk mengepalai laboratorium rahasia tempat bom akan diuji coba. Tempat yang dipilih itu adalah Los Alamos yang berada di New Mexico.

 Pada 16 Juli 1945, Oppenheimer dan para pemikir yang dikumpulkannya berkumpul di lokasi uji coba Trinity di selatan Los Alamos untuk melakukan percobaan nuklir pertama di dunia. 

Percobaan nuklir pertama di dunia itu menjadi momen yang menegangkan.  Para ilmuwan juga memahami bahwa bom yang mereka beri nama "Gadget" akan membentuk masa depan dunia, serta mereka juga meyakini itu akan dapat mengakhiri Perang Dunia II.

 Pengujian ini dilakukan secara rahasia, dan uji coba bom atom pertama di dunia ini pun berhasil. 

Bom atom Oppenheimer hancurkan Hiroshima-Nagasaki 

Dua bom atom yang dikembangkan Oppeheimer, menjadi hal yang dikenal sepanjang masa dan berhasil mengakhiri Perang Dunia II ketika dijatuhkan Amerika Serikat pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945 di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. 

Bom atom Hiroshima-Nagasaki itu pun meledak dan menewaskan sedikitnya 110.000 orang dan meluluhlantakkan kedua kota tersebut dengan skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelum atau setelahnya. 

Saat menjadi anggota komite ilmiah, Oppenheimer pernah merekomendasikan kepada Departemen Perang untuk menjatuhkan bom segera mungkin ke Jepang. Namun, perdebatan soal ini terus berlanjut tentang apakah pemerintah mendengarkan permintaan para ilmuwan agar bom hanya digunakan untuk target militer, atau diuji coba di depan umum sebagai upaya untuk memaksa Jepang menyerah. 

Kendati para ilmuwan senang dengan pencapaian terkait terciptanya bom atom pertama di dunia, namun mereka pun merasa ngeri dengan hilangnya nyawa warga sipil dalam serangan tersebut. 

Beberapa pekan setelah pengeboman Hiroshima-Nagasaki, Oppenheimer menulis surat kepada Menteri Pertahanan yang memperingatkan bahwa "Keselamatan bangsa ini ... tidak dapat sepenuhnya atau bahkan terutama terletak pada kecakapan ilmiah atau teknisnya. Hal itu hanya dapat didasarkan pada membuat perang di masa depan menjadi tidak mungkin."

Kendati demikian, Oppenheimer juga membela Manhattan Project dan pembuatan bom atom yang ditugaskan kepadanya, ia juga beralasan bahwa sangat penting untuk memahami sepenuhnya kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam ilmu nuklir.***