Penasaran Apakah Hewan Bisa Bermimpi seperti Manusia? Berikut Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Mengalami Mimpi Buruk

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang dialami oleh hampir setiap orang di dunia ini saat mereka tidur. Ini adalah fenomena kompleks yang telah memikat perhatian manusia selama berabad-abad. Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan untuk memahami fenomena ini, mimpi masih merupakan misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Artikel ini akan menjelaskan apa itu mimpi, mengapa kita bermimpi, dan apa makna dari mimpi dalam kehidupan kita. Belakangan timbul pertanyaan apakah binatang bisa bermimpi layaknya manusia? 

Definisi Mimpi

Mimpi adalah pengalaman yang terjadi dalam pikiran saat seseorang tidur. Ini bisa berupa gambar, suara, emosi, atau sensasi yang kita alami selama tidur. Mimpi bisa sangat sederhana seperti berjalan-jalan di taman, atau sangat kompleks seperti menjalani petualangan epik di dunia yang sama sekali berbeda. Mimpi dapat menjadi begitu nyata sehingga kita merasakannya seperti pengalaman nyata saat sedang tidur.

Proses Mimpi

Proses mimpi terjadi selama tidur REM (Rapid Eye Movement). Selama fase ini, otak sangat aktif, dan aktivitas otak saat tidur REM hampir mirip dengan aktivitas otak saat kita bangun. Ini adalah fase ketika mimpi paling sering terjadi. Selama tidur REM, otak menghasilkan gambar-gambar dan emosi yang kita alami sebagai mimpi. Meskipun kita mungkin tidak selalu mengingat mimpi kita, setiap malam kita bermimpi dalam beberapa tahap tidur REM.

Mengapa Kita Bermimpi?

Mengapa kita bermimpi masih menjadi pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab. Ada berbagai teori tentang mengapa kita bermimpi, dan beberapa teori tersebut mencoba menjelaskan fungsi atau tujuan dari mimpi. Beberapa teori tersebut antara lain:

Teori Pemrosesan Informasi

Menurut teori ini, mimpi adalah cara otak kita memproses informasi yang diterima selama siang hari. Ini seperti komputer yang mengatur ulang dan membersihkan data yang tidak diperlukan.

Teori Pelatihan Keterampilan

Ada teori yang mengatakan bahwa mimpi adalah cara untuk melatih keterampilan dan reaksi kita. Dalam mimpi, kita dapat berlatih situasi-situasi yang mungkin kita alami dalam kehidupan nyata.

Teori Psikologis

Teori psikologis mengatakan bahwa mimpi adalah cara otak kita untuk mengatasi konflik emosional dan stres. Dalam mimpi, kita dapat mengungkapkan emosi dan perasaan yang mungkin tidak kita ekspresikan dengan bebas saat kita terjaga.

Teori Kreativitas

Beberapa ahli percaya bahwa mimpi dapat menginspirasi kreativitas dan inovasi. Ide-ide brilian atau solusi masalah dapat muncul dalam mimpi.

Makna Mimpi

Makna mimpi adalah topik yang sering diperdebatkan. Beberapa orang percaya bahwa mimpi memiliki makna atau pesan tertentu, sementara yang lain menganggapnya sebagai hasil dari aktivitas otak yang acak. Beberapa budaya dan tradisi bahkan memiliki praktik penginterpretasian mimpi, di mana mereka mencoba mengartikan mimpi sebagai petunjuk atau pesan dari alam bawah sadar.

Meskipun belum ada konsensus tentang makna mimpi, banyak yang setuju bahwa mimpi dapat memengaruhi perasaan dan pikiran kita setelah kita bangun. Terkadang, mimpi dapat memberikan wawasan tentang perasaan atau masalah yang mungkin sedang kita alami dalam hidup nyata.

Dapat disimpulkan  mimpi adalah fenomena menarik yang masih menjadi misteri bagi ilmuwan dan peneliti. Apapun makna atau tujuan dari mimpi, mereka tetap menjadi bagian penting dari pengalaman manusia saat tidur. Entah itu merupakan jendela ke dalam pikiran bawah sadar kita atau hanya hasil dari aktivitas otak yang kompleks, mimpi adalah salah satu aspek yang membuat kehidupan kita menjadi lebih kaya dan misterius.

Hewan Bisa Bermimpi seperti Manusia?

Mimpi secara sederhana dapat disebut sebagai pengalaman bawah sadar atau halusinasi yang terjadi selama tahap tidur tertentu. Meskipun belum ada bukti pasti, mimpi biasanya merupakan pemikiran berdasarkan aktivitas, percakapan, atau masalah lain dalam hidup seseorang. 

Dilansir dari Cleveland Clinic yang dikutip kompas.com, ada teori bahwa sebagian besar mimpi terjadi selama fase tidur rapid eye movement (REM) yang dilewati seseorang secara berkala di malam hari. 

Bermimpi membantu seseorang mengonsolidasikan dan menganalisis ingatan, serta dapat berfungsi sebagai "latihan" untuk berbagai situasi yang akan dihadapi seseorang di siang harinya. Sebuah studi mengenai tidur menunjukkan bahwa gelombang otak manusia hampir sama aktifnya selama siklus REM seperti saat ia bangun. Para ahli percaya bahwa fase tidur REM dihasilkan oleh bagian batang otak, sedangkan otak depan yang akan menghasilkan mimpi.

Lantas, apakah hewan juga bisa mengalami mimpi? Hewan juga bisa bermimpi Dikutip dari laman Psychology Today, fase tidur REM ditemukan pada semua mamalia dan semua burung, namun bukti adanya REM pada reptilia lain secara historis beragam. 

Diketahui bahwa burung dan mamalia memanfaatkan inovasi REM dan menjalankannya. Mereka dengan kuat mengatur metabolisme internal yang memungkinkan (atau memerlukan) lebih banyak waktu untuk dihabiskan dalam REM. 

Meskipun mamalia dan burung menghabiskan banyak waktu dalam fase tidur REM, tampaknya lebih meningkat pada mamalia. Pada burung, periode REM hanya berlangsung beberapa detik, yang menyiratkan bahwa hewan tersebut akan dengan cepat masuk dan keluar dari mimpi berulang kali. 

Sebaliknya, mamalia yang hidup saat ini memiliki periode tidur REM yang lebih lama. Ini akan memberikan lebih banyak waktu untuk mimpi yang jelas. Manusia dan kerabat mamalia lain dapat dikatakan sebagai pemimpi yang paling produktif.

Penjelasan Ilmiah

Mengapa manusia mengalami mimpi buruk? Mimpi buruk dianggap sebagai mimpi yang lebih menakutkan, menjengkelkan, bahkan mengganggu kenyamanan ketika tertidur. 

Dilansir dari Healthline dikutip kompas.com, mimpi buruk cenderung disebabkan oleh stres, kecemasan, atau terkadang sebagai reaksi terhadap pengobatan tertentu. Namun, jika terlalu sering mengalami mimpi buruk, Anda mungkin mengalami masalah gangguan tidur (sleeping disorder). 

Mimpi buruk dapat disebut sebagai masalah gangguan tidur jika terlalu sering dialami, menyebabkan Anda merasa cemas untuk tidur, atau membawa masalah psikologis lainnya. 

Orang umumnya mengalami mimpi buruk lebih jarang dan hanya sesekali. Namun, ada sekitar 5 persen populasi yang mengalami sleeping disorder dengan mimpi buruk terus-menerus. 

Mimpi buruk bisa menakutkan dan memiliki efek yang bertahan lama bahkan saat Anda sudah bangun. 

Sejalan dengan itu, dilansir dari Clevelandclinic, mimpi buruk umumnya dikaitkan dengan berbagai kondisi dan peristiwa tertentu, antara lain sebagai berikut: 

  1. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

 Bagi seseorang yang hidup dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD), mimpi buruk sering kali merupakan bagian dari pengalaman yang berulang atau menghidupkan kembali trauma mereka. 

  1. Alkohol

 Terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan terjadinya mimpi buruk atau memperburuk yang sebelumnya sudah dialami. 

  1. Stres

 Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan seseorang lebih banyak mimpi dan bermimpi buruk. Hal tersebut kemungkinan karena stres dapat mendorong proses emosional yang terjadi selama bermimpi menjadi lebih cepat. 

  1. Gangguan psikologis

 Gangguan psikologis atau gangguan mental seperti depresi dan kecemasan menjadi faktor yang cukup sering dikaitkan dengan mimpi buruk. 

  1. Selesai minum obat

 Berhenti mengonsumsi obat tertentu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami lebih banyak mimpi buruk. Misalnya antidepresan, ketika dikonsumsi, obat ini menekan dan mengurangi jumlah fase tidur REM. Saat berhenti minum antidepresan, Anda cenderung akan mengalami peningkatan fase REM dan menyebabkan sering mengalami mimpi. 

  1. Sleep apnea yang tidak diobati

 Seseorang yang mendapatkan bantuan untuk masalah sleep apnea yang tidak diobati, sering kali memiliki tingkat ingatan mimpi yang tinggi dan berpotensi mengalami mimpi buruk. Jika Anda menderita sleep apnea, Anda akan mengalami gangguan tidur yang terfragmentasi.***