Ilmuwan NASA Bingung Gegara Penampakan Tengkorak Pancarkan Cahaya di Gurun Sahara

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM) - Gurun Sahara, tanah luas yang terbentang di Afrika Utara, telah menarik perhatian manusia selama berabad-abad dengan keindahan alamnya yang spektakuler dan misteri yang menyelimuti lahan luas ini. 

Dikenal sebagai salah satu gurun terbesar di dunia, Sahara menawarkan lanskap yang menakjubkan, sumber sejarah yang kaya, dan tantangan yang mempesona bagi para penjelajah.

Gurun Sahara adalah gurun panas terbesar di dunia, meliputi lebih dari 9 juta kilometer persegi, mencakup sebagian besar wilayah Afrika Utara. Dikelilingi oleh pegunungan, gunung pasir, dan lembah-lembah, ciri khasnya adalah padang pasir yang tak berujung, ditandai dengan bukit-bukit pasir yang mengubah bentuk seiring angin yang berhembus.

Gurun Sahara menawarkan tantangan yang luar biasa bagi para penjelajah dan ilmuwan. Dengan temperatur ekstrem, kurangnya air, dan kondisi lingkungan yang keras, bertahan hidup di gurun ini adalah ujian sejati. Namun, juga menyuguhkan keajaiban seperti malam yang gelap dengan langit berbintang yang memukau. Namun siapa sangka ada peristiwa aneh dari gurun ini, apa itu? Simak Yuk

Tengkorak Memancarkan Cahaya

Penampakan aneh berupa tengkorak memancarkan cahaya di Gurun Sahara berhasil ditangkap oleh para astronot dari luar angkasa. Foto menyeramkan ini diambil pada 12 Februari dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Baru-baru ini NASA merilis foto mengerikan tersebut. Dari foto yang dirilis tampak gambar tengkorak raksasa yang bersembunyi di lubang vulkanik seperti mengeluarkan cahaya. 

Tengkorak tampak seolah menatap langsung ke kamera. Foto diambil saat ISS melintas di atas Tibesti Massif, pegunungan yang membentang melintasi pusat Gurun Sahara melalui Chad dan Libya. 

Dikutip dari Live Science yang dilansir sindonews.com, Kamis (2/10/2023), warna putih pada mulut, hidung, dan pipi kiri tengkorak diperkirakan dihasilkan oleh natron, campuran garam alami dari natrium karbonat dekahidrat, natrium bikarbonat, natrium klorida, dan natrium sulfat. 

Sementara area mata dan lubang hidung berbentuk kerucut cinder, bukit berbentuk kerucut curam yang dibangun di sekitar ventilasi vulkanik yang menjulang di atas sisa dasar kaldera. 

Area yang lebih gelap di sebelah kiri wajah adalah bayangan yang dihasilkan oleh tepi kawah yang tinggi, yang membantu memberikan bentuk khas pada tengkorak. Objek berbentuk tengkorak ini terletak di lantai Trou au Natron. Yaitu kaldera atau kawah gunung berapi selebar 1.000 meter yang terbentuk dari letusan gunung berapi di masa lalu. 

Lekukan geologis ini terletak tepat di sebelah selatan Tarso Toussidé, situs gunung berapi yang lebih besar yang merupakan rumah bagi stratovolcano yang berpotensi aktif. 

Ini bukan pertama kalinya benda berbentuk tengkorak terlihat dari luar angkasa. Pada 2016, citra satelit cuaca Badai Matthew, menangkap pusaran yang berputar-putar yang menyamar sebagai wajah bayangan menyeramkan dengan mata merah cerah. 

Pusaran tersebut adalah badai tropis kategori 5 yang menewaskan lebih dari 600 orang di seluruh Karibia.***