Masyarakat Bukit Kapur Keluhkan Dampak Pembangunan Jalan Tol

Rapat penyelesaian masalah dampak jalan tol di Dumai bersama pihak Pemerintah, masyarakat dan perwakilan pelaksana proyek jalan tol

DUMAI (Surya24.com) - Akibat pembangunan jalan tol masyarakat sekitar banyak mengalami kerugian. Masyarakat Kecamatan Bukit Kapur mengalami dampak sosial dan juga rumah mereka mengalami retak. Selain itu jalan yang awalnya bagus kini juga mengalami kerusakan. Ditambah lagi Puskesmas di Bagan Besar juga ikut terdampak. 

Dikarenakan permasalahan tersebut Pemerintah kota Dumai bersama masyarakat dan perwakilan dari pihak kontraktor pelaksana jalan tol melakukan rapat guna mencari solusi. Pertemuan tersebut diadakan, Senin (11/5/2020) di ruang rapat kantor walikota Dumai jalan Perwira Bagan Besar. Rapat terkait hal ini juga sudah pernah dilaksanakan pada tanggal 8 April 2020 yang lalu, namun tidak menemukan titik terang. 

Hadir pada pertemuan tersebut Asisten II Pemko Dumai, Sahrinaldi, Plt Kabag Pertanahan Amirudin, Sekretaris Dinas Kesehatan, Camat Bukit Kapur, Kapolsek Bukit Kapur, Lurah Bagan Besar, pihak pelaksana proyek jalan tol, beberapa RT dan juga sekitar tiga puluhan warga yang terdampak.

" Ada dampak sosial pada masyarakat sekitar pembangunan jalan tol seperti rumah masyarakat yang retak, rumah yang awalnya sejajar dengan jalan kini jalan tersebut jauh lebih tinggi dari rumah. Kita akan melakukan pendataan berapa jumlah rumah yang mengalami retak akibat dari pembangunan jalan tol tersebut, " terang Plt Kepala Bagian Pertanahan kota Dumai, H. Amiruddin. 

Lurah Bagan Besar mengungkapkan mengenai adanya dampak terhadap Puskesmas Bagan Besar Dia minta, agar puskesmas itu di relokasi. Dia juga mengakui pernah jadi korban bertabrakan dengan pengendara lain karena gelap sebab tak ada lampu penerangan yang dibuat oleh pihak HKI.

Warga yang terkena dampak terhadap pembangunan jalan tol ini, kata Dia, RT 10, 11 dan 16. Saat ini masyarakat ketika buka pintu langsung melihat pagar akibat adanya pembangunan jalan tol tersebut.

Sementara perwakilan LAMR Dumai menegaskan pihak Hutama Karya Industri (HKI) selaku pelaksana sepertinya buang badan terkait masalah ini. Pihak LAMR selaku payung negeri menegaskan dalam waktu dekat ini harus ada solusi mengenai dampak rumah warga yang retak, kalau tidak akan memblokir pekerjaan ini dan meminta lurah dan camat serta instansi terkait segera mencari solusi.

Sementara itu Manajer Pelaksana dan Teknik Hutama Karya Industri untuk Proyek Jalan Tol Dumai-Pekanbaru, Zakirman menyebutkan mengenai dampak ini sudah dibicarakan ke HKI. " Kami hanya selaku pelaksana. Rumah yang retak akan kita pertanggungjawabkan, tapi dampak sosial bukan tanggungjawab kami. Mengenai tempat berjualan untuk warga setempat bisa berjualan sekitar 40 persen. Untuk penjagaan dipintu masuk jalan tol kita juga akan ambil warga setempat, " terangnya.

Mengenai adanya dampak terhadap Puskesmas di daerah Bagan Besar Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Syaiful menegaskan apakah pihak HKI yang hadir ini bisa mengambil keputusan. " Perwakilan HKI harus orang yang bisa menjawab agar rapat kita tak mengambang. Kalau mereka tak bisa mengambil keputuskan tak perlu kita rapat menghabiskan energi, "katanya dengan tegas. (cu)