Gabungan Organisasi Wartawan akan Layangkan Surat ke DPRD dan Pemko Dumai

Karyawan PT Indopalm Lakukan Pungli, Arogan dan Remehkan Wartawan

DUMAI (Surya24.com) - Terkait ucapan Herman Lubis salah satu karyawan PT.Pacific Indopalm Industries Dumai kepada Rifai alias Roy dalam video rekamannya untuk laporkan percekcokannya dengan wartawan berbuntut panjang.

Pasalnya ucapan yang dilontarkan Herman Lubis dianggap terindikasi meremehkan/melecehkan profesi wartawan. Dengan adanya ucapan Herman Lubis tersebut, awak mediapun pada Sabtu (03/04/2021) mendatangi kantor PT.Indopalm untuk menanyakan apa maksud dan tujuan Herman Lubis berkata seperti itu.

Namun tak satupun pihak perusahan PT.Indopalm yang dapat ditemui dengan alasan Security kepada sejumlah wartawan mengatakan, Management perusahaan sudah pulang semua.

Pada saat itu awak media yang tergabung di organisasi Forum Gabungan Wartawan (FORGAN), DPD Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Riau dan DPC PWRI Dumai menyampaikan kepada Security dengan mengisi buku tamu sekaligus meninggalkan pesan bahwa hari Senin (05/04/2021) awak media akan kembali lagi dengan maksud menemui Management perusahaan.

Pada Senin (05/04/2021) pagi, awak mediapun kembali lagi mendatangi perusahaan PT.Indopalm ini, guna mempertanyakan maksud ucapan dari Herman Lubis tersebut. Dan juga dihadiri Roy yang sempat terjadi keributan dengan karyawan Indopalm bernama Herman Lubis.

Namun lagi-lagi awak media tak dapat menemui pihak Management, dengan alasan salah satu Security yang bernama Safarila mengatakan, sang humas sedang ada rapat diluar.

Disaat itupun Safarila menyarankan kepada Sekjen yang juga Plt Ketua FORGAN Mhd.Budianto untuk menghubungi Sisyanto selaku Humas PT. Indopalm via whatsappnya, bahwa rekan-rekan media sudah tiba di perusahaan nya. Sesuai pesan Sisyanto kepada Security.

" Humas sedang ada rapat diluar, nanti pak humas akan menghubungi dan akan menemui rekan-rekan diluar. Tunggu saja pak, nanti akan dihubungi pak humas. Jika rekan-rekan ada nomornya hubungi saja, bilang bahwa rekan-rekan sudah berada di perusahaan ini." ucap Safarila.

Saat awak media mengkonfirmasi kepada Sisyanto, sang Humas mengatakan via Whatsappnya kalau dia sedang rapat. "Kebetulan saya masih ada rapat, tadi sudah konfirmasi dengan pak Mhd.Budianto Sekjen FORGAN nanti mau ketemu diluar. Jadi waktu dan tempatnya nanti saya info pak," ujarnya.

Tak lama kemudian Sisyanto berjanji akan bertemu dengan awak media. Namun setelah awak media tiba dilokasi yang sudah ditentukan, Sisyanto mengatakan tak dapat bertemu dengan alasan dipanggil GM nya.

Kekecewaan inipun dilontarkan Hutagalung pengurus DPC PWRI Dumai, bahwasanya humas perusahaan tersebut seperti mempermainkan Tim Media dan terkesan agak sombong.

Dikarenakan itu, sejumlah wartawan Dumai yang tergabung di beberapa Organisasi Kewartawanan akan layangkan surat kepada DPRD Dumai dan Pemko Dumai untuk hearing terkait persoalan ini. Agar Wakil Rakyat dan Pemimpin Dumai ini tau, bahwa ada sebuah perusahaan yang berdiri di Dumai ini banyak permasalahan diantaranya warga setempat yang hilang mata pencahariannya, arogan, pungutan liar terhadap para sopir truk, dan pelecehan terhadap wartawan. Dan dikabarkan juga soal ganti rugi lahan milik warga setempat belum tuntas.

Sementara itu, Roy warga Lubuk Gaung yang sempat terjadi keributan dengan karyawan PT Indopalm Herman Lubis mengatakan, bahwa ia sudah 2 Tahun bekerja sebagai jasa penitip barang supir truck tersebut dan diketahui oleh Herman Lubis. Bahkan ia memberikan fee kepada Herman Lubis dengan hitungan permobil 5.000 hingga 6.000 Rupiah. "Fee tersebut kami berikan kepada Herman Lubis setiap hari, bukti setor kita ada," beber Roy. 

Roy juga mengatakan, bahwa kejadian pertengkaran waktu itu tidak ada kaitannya dengan wartawan. "Namun kita pun heran Herman Lubis tiba tiba berkata, "Kau lapor wartawan buat beritanya dan naikkan cepat. ”Dalam kejadian itu, saya juga dipukul Herman Lubis dan disaksikan oleh rekan saya dilapangan. Dan hal ini sudah saya buat laporan ke Polsek Sungai Sembilan." tutupnya.

Pada saat itu juga, terlihat kaum emak-emak mendatangi PT Indopalm yang mengaku bahwa anak-anaknya sudah 3 bulan tak lagi bekerja sebagai buruh jasa penitip barang supir truck di perusahaan ini. (tim)