Hanya Tak Mau Diajak Bersalaman, Perempuan Cantik Ini Diduga 11 Tahun Terkena Santet Tubuh Seperti Mayat Hidup

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (Surya24.com)- Hanya karena menolak bersalaman, lebih dari 11 tahun wanita Malaysia bernama Kak Melah menderita akibat disihir seorang pemilik sebuah warung makan di Langkawi, Kedah.

    Mengingat kembali peristiwa yang merenggut masa muda wanita tersebut, Awang mengakui dia sama sekali tidak menyangka kakak sepupunya itu mendapat cobaan hingga keadaan fisiknya tak ubah seperti 'mayat hidup'.

Bagaimana tidak? Baginya, Kak Melah bukanlah gadis jelita bak bidadari yang senantiasa menjadi idaman para lelaki. Tapi Kak Melah hanyalah seorang wanita bertubuh kecil molek dan berkulit kuning langsat.

Namun Awang tidak menampik bahwa sepupunya itu seorang gadis yang manis dan rupawan serta memiliki sifat yang ramah kepada semua orang.

 

"Mungkin disebabkan keramahannya itu membuat banyak lelaki tertarik serta senang berada di dekatnya.

" Kak Melah juga seorang yang ceria dan periang. Tak pernah dia terlihat pasang wajah cemberut atau marah," kenangnya dikutip dream.co.id.

Maka tidak mengherankan Kak Melah sangat disenangi teman-teman. Termasuk pemilik warung makan yang diduga adalah orang yang menyihirnya.

Menurutnya, Kak Melah sering ke warung makan tersebut karena dekat dengan tempat kerja. Selain itu, setiap menu yang dihidangkan rasanya sedap dan sesuai selera walaupun warung itu baru beberapa bulan buka. Boleh dibilang setiap hari dia akan makan di warung Abang Leman sehingga akhirnya mereka menjadi akrab.

" Kalau tidak sempat pergi ke warung, Kak Melah akan minta tolong temannya untuk dibungkuskan makanan dari situ. Harganya pun murah.

" Singkat cerita, setelah beberapa kali keduanya mengobrol lama-lama, tiba-tiba suatu hari Abang Leman berani mengulurkan tangan untuk menjabat Kak Melah," kata Awang.

Pada waktu itu, lanjut Awang, wajah Kak Melah langsung berubah dan kelihatan pucat. Mungkin dia terkejut dengan tindakan Abang Leman yang ingin bersalaman.

 

Entah apa yang dipikirkannya, setelah itu Kak Melah langsung bangun dari tempat duduknya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata.

" Yang bikin penasaran, dia tidak pernah menjejakkan kaki di warung makan Abang Leman lagi setelah kejadian aneh tersebut," ujar Awang yang saat itu tinggal bersama ayah Kak Melah yang dipanggilnya Pak Chaq.

Kira-kira dua bulan setelah peristiwa tersebut, kesehatan kakak sepupunya itu semakin merosot seolah-olah terkena demam tifoid atau biasa disebut tipes. Badannya semakin kurus sementara kulitnya juga kelihatan pucat.

Kak Melah juga sering demam pada waktu malam. Saat berada di tempat kerja, badannya akan berpeluh kepanasan. Tetapi dia akan kedinginan ketika berada di ruang terbuka.

 

" Kami semua tidak menyangka sama sekali bahwa itu semua adalah tanda-tanda dia disihir karena dikira hanya demam biasa.

" Tapi semakin hari kondisi fisik Kak Melah menjadi lemah. Bahkan untuk menyuap nasi ke mulutnya sendiri, wanita malang itu tidak mampu," jelas Awang.

Situasi seperti itu terus berlanjut selama beberapa bulan hingga satu hari tiba-tiba Kak Melah kesurupan dan histeria. Waktu itu semua orang sedang bersiap tunaikan sholat Maghrib.

Cerita Awang, Kak Melah berteriak histeris sambil menangis macam nampak hantu. Dia juga mencoba melarikan diri tapi sempat ditahan adiknya, Rosli.

 

" Tanpa banyak bicara, Pak Chaq memanggil imam yang tinggal dekat rumahnya dan setelah diperciki air yang dibacakan Surat Yasin, Kak Melah kembali tenang namun dia tidak pulih seperti sedia kala," kata Awang.

Selang beberapa bulan kemudian, Kak Melah kembali meracau dan kali ini semakin ganas. Bayangkan! Badannya yang kurus kering mampu mendorong lima orang lelaki yang memegangnya saat imam mencoba mengobatinya.

Setahun berlalu, keadaan Kak Melah masih juga seperti itu, Pak Chaq pun semakin buntu. Kak Melah satu-satunya anak perempuan yang dimiliki dan tiba-tiba terkena sihir di usia yang baru 18 tahun.

Karena tak bisa mengatasi kondisi Kak Melah yang makin aneh, Pak Chaq membawanya ke rumah neneknya yang berada di Kuala Perlis, Perlis.

" Waktu itu lagi hujan lebat. Pak Chaq mengendong Kak Melah untuk turun dari perahu ketika sampai di Kuala Perlis.

" Setibanya di rumah Tok (nenek), Kak Melah yang tadinya kelihatan lemah tiba-tiba menjadi kuat sehingga perlu diikat.

" Sepanjang berada di rumah Tok, Kak Melah malah sulit tidur. Badannya benar-benar tinggal tulang dan kulit saja," cerita Awang.

Terkadang, Kak Melah terlihat normal, dan bisa bergurau bersama saudara yang lain, tapi kadang kala diam membisu.

Kak Melah juga tidak suka tinggal di area rumah jika dia merasakan tempat tersebut kotor.

 

" Sebelum tidur, kasurnya mesti dibersihkan terlebih dahulu dan perlu ada gorden lapis dua. Beruntung dia tidak meminta warna kuning saja," katanya..

Yang paling aneh, lanjut Awang, Kak Melah menjadi kaku ketika tiba waktu senja. Dia tidak dapat berjalan dan perlu diangkat ke kamar waktu mau tidur.

" Kami semua memang merasa sedih melihat keadaan Kak Melah seperti itu... berbeda dengan sifatnya yang ceria dan periang.

" Kalau mau menuruti hati, ingin rasanya pukul si pelaku. Tapi apa daya, warung makannya pun sudah lama tutup," tambah Awang.

Setelah hampir 10 tahun berlalu, Kak Melah kembali pulih berkat bantuan dari seorang ustaz di Guar Cempedak, Kedah.

Kak Melah sudah bisa mengurus dirinya sendiri, dan tubuh yang dahulunya tinggal tulang sudah kembali berisi.

Pun begitu, dia masih saja sering diam seribu bahasa dan hanya melemparkan senyuman tawar apabila ditegur.

Menurut Awang, Kak Melah kembali pulih seperti sedia kala ketika umurnya sudah menginjak 30 tahun. Itu pun setelah dia sendiri yang mencari pengobatan.

" Waktu ke Johor, ustaz yang mengobati mengatakan 'hijab' Kak Melah terbuka sehingga dia sekarang bisa melihat benda ghaib.

" Sehingga sampai sekarang Kak Melah tidak menikah walaupun pernah didekati beberapa pria. Dia bisa merasakan niat buruk pria yang ingin menikahinya," pungkas Awang.***

Sumber: mStar