Teknologi Teleportasi Zaman Nabi Sulaiman dalam Sudut Pandang Alquran dan Sains

(Dok: Paramount)

JAKARTA (Surya24.com) - Teleportasi adalah konsep berpindah tempat dalam waktu singkat. Teknologi ini, sudah didengungkan sejak dulu. Tetapi, hingga kini belum ada ilmuwan yang berhasil mewujudkannya.

Adapun salah satu peristiwa yang cukup terkenal dan banyak menjadi legenda untuk menggambarkan aktivitas teleportasi adalah pemindahan singgasana Ratu Bilqis atas perintah Nabi Sulaiman, di mana kerajaan keduanya berjarak lebih dari 2.000 km, tetapi dapat disatukan hanya dalam sekejap mata.

Kejadian itu pun tertulis dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

"Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?” (QS: An-Naml 38)

"‘Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.” (QS: An-Naml 39)

"Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).

 

Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” (QS: An-Naml 40).

Melansir okezone.com, dari penjabaran di atas, dapat dipahami bahwa teknologi teleportasi sudah ada di zaman Nabi Sulaiman dan hal itu dilakukan tanpa sihir, d imana Baginda Sulaiman memilih seorang manusia yang bernama Asif Bin Barkhiya.

Berdasarkan kitab yang ditulis oleh Muhammad Ibnu Jarir At-Thabari, dijelaskan jika ahli kitab sekaligus ilmuwan tersebut melakukan pemindahan singgasana secepat cahaya itu dengan memanjatkan do'a kepada Allah SWT yang mana do'a itu berbunyi: "Ya Allah Ya Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang satu, tidak ada Tuhan selain Engkau. Datangkan padaku singgasana itu."

Lantas bagaimana sains menjelaskan fenomena tersebut? Ternyata ada 2 cara yang telah diungkapkan oleh para ahli fisika dan membuktikan bahwa teleportasi bisa saja dilakukan, meski tentu masih sulit diterima secara akal.

Pertama adalah dengan membuat medan magnet yang sangat kuat sehingga seluruh partikel yang akan dipindahkan berubah karakter. Contoh konkretnya adalah peristiwa difusi nuklir yang melibatkan energi sangat kuat.

Prinsip itu digunakan dalam Teori Kuantum Teleportasi yakni partikel-partikel diubah dan dibuat berputar lebih cepat dan dilakukan decoding atau penyatuan di tempat tujuan. Sesampainya di lokasi, kemudian di encoding sehingga wujud asli partikel kembali.

Cara kedua adalah Asif Bin Barkhiya sang penemu teknologi teleportasi Nabi Sulaiman itu mampu memasuki sebuah dimensi dimana ruang dan waktu tidak lagi menjadi pembatas.

Itulah yang dinamakan dengan dimensi malaikat atau dalam fisika dinamakan black-hole, yang memungkinkan siapapun untuk berpindah tempat tanpa jarak dan waktu.***