Bingung Penyebab Mobil Lari Kiri atau Kanan Meski Sudah Spooring? Ini Sumber Masalahnya

Ilustrasi (GridOto Modif)

JAKARTA (Surya24.com) - Musuh utama rack steer adalah jalan berlubang terlebih saat sedang musim hujan seperti sekarang ini.

Karena kalau sering diterabas imbasnya bisa langsung mengenai rack steer yang seharusnya lebih jarang rusak dibanding suspensi.

Rack steer menghubungkan lingkar kemudi menuju bagian kaki-kaki dan merupakan bagian penting dari fitur power steering.

Kalau rusak, tentu akan menghambat kinerja power steering itu sendiri.

Untuk mengetahui apakah komponen ini mulai rusak atau tidak, ada cara untuk memeriksanya.

"Belokkan setir sampai ¾ mentok lalu pegang batang rack steer, dan minta tolong seseorang untuk menggoyangkan setir," ujar Ribut Joe dari bengkel spesialis Key Auto, Andara, Jakarta Selatan dikutip otomotifnet.com.

 

"Jika batang rack steer terasa getar dan oblak, dapat dipastikan komponennya sudah harus diganti,” ujar Joe, sapaan akrabnya.

Pria berambut ikal ini menambahkan indikasi kerusakan lain dapat diketahui saat spooring. Rack steer copotan harganya lebih murah daripada ganti baru.

"Mobil akan tetap terasa ‘lari’ ke kanan atau kiri meski setelah melewati proses spooring," urai Joe lagi.

Selain itu, pola mengemudi pun merupakan salah satu faktor berkurangnya usia pakai rack steer sendiri.

“Membelokkan radius setir hingga mentok secara keras dapat merusak rack steer,” wanti Joe.

Rack steer yang rusak bisa diperbaiki apabila kerusakannya masih ringan.

"Misal ada bocor atau rembes dari seal-nya, itu masih ada repair kit-nya," jawab Joe.

Namun jika sudah berat, seperti gigi as termakan, harus ganti satu unit utuh namun harganya tidak murah, bisa berkisar Rp 7-10 jutaan.

"Solusinya bisa cari di kampakan mobil, harganya biasanya sekitar Rp 1-3 jutaan tergantung kondisi," pungkas Joe.***