Bagaimana Bisa Manusia Makan Manusia? Ternyat Ini Penyebabnya

(Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kanibalisme atau fenomena manusia makan manusia sering dihubungkan dengan praktik ritual nenek moyang. Tapi, tahukah Anda, praktik kanibalisme yang terjadi pada nenek moyang manusia tidak murni didorong oleh kebutuhan untuk makanan? 

       Mengapa nenek moyang melakukan kanibalisme? Analisis terbaru mengenai konten kalori, tubuh manusia pada jaman itu ternyata tidak menawarkan banyak kandungan gizi. Ini berarti kanibalisme pada zaman pra sejarah punya alasan lain selain makanan ketika mereka memakan sesamanya. 

    "Manusia merupakan mamalia yang cukup kecil. Kita tidak punya banyak daging atau lemak. Mungkin kanibalisme terjadi karena alasan sosial," ungkap James Cole, Arkeolog dari Univeristas Brighton, Inggris seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (7/4/2017).

    Untuk mengidentifikasi motivasi kanibalisme pada periode Palaeolitikum yang berlangsung sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, Cole membuat tabel nutrisi tubuh manusia, menganalis jumlah protein dan lemak yang terkandung dalam setiap bagian tubuh serta mengonversinya dalam nilai kalori.

     Dengan kata lain, tulis kompas.com, tabel itu akan memandu kita untuk mengetahui sedikit informasi gizi pada daging kita. memberi petunjuk praktek kanibalisme pada Neanderthal. 

    Manusia purba itu juga memanfaatkan tulang sisa kanibalisme untuk membuat alat batu.(Royal Belgian Institute of Natural Science) Pada tubuh laki-laki dewasa ramping dengan berat sekitar 66 kilogram, dari kepala hingga kaki, total ada 144.000 kalori, 32.000 kalori berasal dari otot rangka.

     Bandingkan dengan jika kita mengkonsumsi jaringan otot yang berasal dari hewan lain, kalori yang didapat justru lebih banyak dibandingkan dengan seluruh tubuh manusia.

     Seekor gajah purba akan menyediakan 3,6 juta kalori yang berasal dari ototnya, sedangkan beruang dan kuda masing-masing akan memberikan 600.000 kalori dan 200.000 kalori. 

    Cole mengatakan, ini berarti jumlah energi yang dihasilkan jika memakan manusia tidak mencukupi untuk bertahan hidup. 

     Faktor sosial mendorong perilaku kanibalisme Cole mengaku memang belum cukup bukti untuk mengetahui alasan pasti kanibalisme. Namun ia berpikir manusia purba memilih memakan manusia lantaran faktor sosial atau budaya tertentu yang terkait dengan suku atau komunitas mereka, seperti ritual pertunjukan setelah kematian rival mereka.

     "Ada beberapa jenis ritual yang berkaitan dengan tengkorak, tetapi kemudian tubuh-tubuh manusia dikonsumsi sebagai bagian dari kanibalisme." kata Cole.

      Dalam pandangan Cole memang banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kanibalisme, seperti penyerangan, beberapa jenis ritual, atau untuk tujuan kelangsungan hidup. Butuh studi lebih lanjut untuk memverifikasi hipotesis tersebut. Studi ini telah di publikasikan dalam Scientific Reports.

Bukti Nyata Kanibalisme di Abad Ke-17 

   Dibagian lain ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil mengungkap bukti pertama kanibalisme yang dilakukan oleh imigran Inggris di Amerika Serikat, tepatnya di kota Jamestown. Mereka menemukan kerangka milik gadis berusia 14 tahun yang dipastikan merupakan korban kanibalisme. 

     Para arkeolog dari Smithsonian National Museum of Natural History mengungkapkan, gadis berusia 14 tahun yang menjadi korban kanibalisme itu dikanibalisasi pada musim dingin antara tahun 1609 hingga 1610. 

    Gadis itu kemudian dinamai Jane. Kerangka Jane ditemukan pada penggalian yang dilakukan tahun 2012. Kerangka ditemukan bersama sampah dan tulang hewan yang diduga kuat juga dikonsumsi oleh para penduduk Jamestown pada masa tersebut. 

    Douglas Oswey dari Smithsonian, mengungkapkan, bukti kanibalisme tampak jelas pada kerangka gadis tersebut. Ada tanda pemotongan bagian tubuh, upaya paksa membuka bagian tengkorak serta bekas pemotongan daging. 

     Sejarah memang menceritakan bahwa pada periode Jane dimakan rakyat Jamestown memang sedang mengalami kelaparan. Masa itu adalah periode terparah dalam 800 tahun terakhir. Sejumlah 6.000 orang yang hidup antara tahun 1607-1625 mengalami kelaparan. George Percy, pimpinan koloni pertama di Jamestown, pernah menulis, 

   "Ini adalah dunia penuh kesengsaraan." 

     Ia mendeskripsikan adanya manusia yang menggali kubur untuk mengonsumsi mayat. Tak ada lagi alternatif makanan yang tersisa untuk mempertahankan hidup. Sebuah tulisan dari Kapten John Smith, yang juga hidup pada masa itu, menceritakan betapa tega manusia membunuh sesamanya. Ada yang tega membunuh istrinya sendiri, mengasinkan, atau membumbui sebelum memakannya.   L

       Oswey mengatakan bahwa adanya kanibalisme pada periode kelaparan tersebut sebelumnya sempat diragukan oleh para sejarawan. Namun, kerangka Jane memberi bukti nyata bahwa kanibalisme memang terjadi.

    "Ini benar-benar menunjukkan bukti nyata adanya pemotongan bagian tubuh dan menghilangkan jaringannya untuk dikonsumsi," tegas Oswey seperti dikutip oleh Daily Mail, Rabu (1/5/2013) kemarin.