KISAH Pilu Pekerja Migran asal Indramayu, Tak Boleh Keluar Rumah 7 Tahun dan Tak Pernah Digaji, Simak Yuk

(Dok:tribunnews.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Setelah menghilang sekitar 7 tahun, keberadaan Maryam (45), pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Maryam berhasil ditemukan berkat media sosial.

TKW asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu berada di Uni Emirat Arab (UEA).

Keponakan Maryam, Haya (34), mengatakan, pihak keluarga akhirnya bisa mengetahui kabar dari Maryam.

"Kemarin dapat video karena diviralin di facebook, alhamdulillah itu bibi saya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (8/1/2024).

Haya menyampaikan sangat bahagia soal hal tersebut. Sembari menceritakan kabar tersebut, Haya sampai menitikan air mata.

Pasalnya, sudah lama sekali ia bersama keluarga terus mencari di mana keberadaan Maryam.

Keluarga bahkan berulang kali meminta keterangan dari pihak sponsor yang memberangkatkannya ke luar negeri.

Pihak sponsor hanya menjawab Maryam dalam kondisi sehat, tanpa memberitahukan di mana keberadaannya dan nomor kontak yang bisa dihubungi.

Pihak keluarga juga sudah beberapa kali mendatangi dukun untuk mencoba mencari tahu keberadaan Maryam. Bahkan, keluarga sempat menyangka Maryam sudah meninggal dunia di luar negeri.

"Tapi alhamdulillah awal tahun 2023 ini ternyata ada yang menyebar kabar soal bibi saya, ternyata bibi saya benar masih hidup setelah melihat video," ujar dia.

 

Saat itu, rekan sesama TKW di keluarga majikan Maryam memvideokan TKW tersebut lalu menyebarkannya di media sosial hingga akhirnya diketahui pihak keluarga.

Meski demikian, pihak keluarga juga mengaku sedih. Maryam diketahui hilang karena tidak diizinkan memberi kabar kepada pihak keluarga.

Untuk keluar rumah pun, majikannya tidak mengizinkan dan mengharuskan Maryam terus berada di dalam rumah.

Gaji Maryam selama kurang lebih 7 tahun lamanya juga belum dibayar oleh majikan. Dalam hal ini, pihak keluarga sangat berharap pemerintah bisa membantu pemulangan Maryam kembali ke Indonesia.

"Kami dari keluarga berharap minta diurus-urus biar bisa dipulangkan ke Indonesia. Syukur-syukur uang gajinya juga bisa dibayarkan," ujar dia.***