Anak 12 Tahun di Binjai Hamil 8 Bulan, Diketahui Guru Gegara Ada Perubahan Fisik

Ilustrasi (Istockphoto/coldsnowstorm)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Kota Binjai, Sumatera Utara hamil dengan usia kandungan delapan bulan lantaran diduga menjadi korban pelecehan seksual.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Binjai, Sumatera Utara, Yushilda Usman mengonfirmasi hal tersebut.

Yushilda menyampaikan saat ini kondisi kesehatan Bunga--bukan nama sebenarnya-- dalam kondisi yang baik. Bunga untuk sementara ini tinggal di rumah ibu asuh, Henny, lantaran dinilai lebih aman dan mempertimbangkan berbagai kondisi.

"Anak tersebut sudah kita tangani melalui dinas yang berkompeten. Sudah ditangani oleh pihak Polres Langkat juga," ujar Yushilda saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/1).

Yushilda menambahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati juga sudah memastikan bahwa pemerintah akan memberikan pendampingan dan menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seksual ini secara hukum.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Bunga dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual. Soal kehamilan korban diketahui dari gurunya yang melihat ada perubahan fisik dan tingkah laku dari tubuh korban, terutama cara berjalannya.

"Diperkuat dengan cerita orangtua korban kepada suami Henny, sembari meminta agar bersedia merawat anaknya," kata dia.

Bunga kemudian diperiksakan ke dokter spesialis dan diperkuat dengan pemeriksaan dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Binjai pada Jumat (13/1) lalu. Yushilda menyebut Bunga akan menjalani operasi Caesar dengan mempertimbangkan banyak risiko apabila Bunga melahirkan secara normal.

"Karena umurnya masih 12 tahun dianjurkan memang untuk tidak persalinan normal, belum kuat, jadi harus caesar," ujar Yushilda.

Kisah Bunga sempat viral di sosial media lewat unggahan video warga Kelurahan Limau Mungkur, Henny, atau pemilik akun TikTok @Mommychutela.

Saat ini, Bunga tinggal sementara dengan keluarganya lantaran orang tua Bunga yang bekerja di perkebunan milik keluarganya kebingungan menghadapi kondisi sang buah hati yang mengandung di usia belia.

Henny mengaku tidak ingin memberikan informasi detail terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami Bunga. Ia menyebut segala tuntutan atas konsekuensi hukuman kepada terduga pelaku merupakan wewenang keluarga Bunga.***