Pengalaman Bikin Merinding Jiman Membeli Bakpao Saat Pulang Kerja, Apa Itu?

(Dok: Pramono Estu)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Malam itu setelah pulang bekerja, Jiman tidak langsung pulang ke rumah melainkan masih putar-putar untuk mencari makanan buat anaknya. Jiman berkeliling dari tengah kota sampai pinggiran kota.

"Jam segini memangnya masih ada tidak ya penjual makanan keliling?" batin Jiman sambil terus berkeliling.

Setelah berputar-putar agak lama, akhirnya Jiman melihat seorang penjual bakpao.

Dia pun segera menghampiri penjual bakpao tersebut.

"Bang beli bakpaonya lima ribu saja. Yang isinya coklat sama daging ya bang," kata Jiman.

Penjual itu melayani Jiman sambil terus menundukkan kepalanya. Sambil menunggu pesanannya dibuat, Jiman bertanya sama penjual bakpao tersebut, "Pak, jam segini kok masih jualan memangnya apa tidak laku pak?"

 

Bapak penjual bakpao tersebut hanya diam dan terus menundukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian, pesanan Jiman sudah jadi, Jiman segera membayar dan menerima uang kembalian.

Setelah itu Jiman pulang ke rumah.

"Dit, ini bapak bawakan kamu bakpao," kata Jiman sambil memberikan bakpao kepada Adit anaknya.

"Makasih ya pak," jawab Adit.

Setelah itu Jiman langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi dan setelah itu makan malam.

Kebetulan istrinya juga sedang memasak di dapur.

Setelah selesai mandi, Jiman yang sedang makan, tiba-tiba kaget karena Adit anaknya tiba-tiba berteriak keras.

Jiman dan istrinya langsung berlari mendatangi Adit. "Ada apa, Dit," tanya Jiman.

"Ini Pak, isi bakpaonya kok aneh, masak isinya daging busuk sama tanah," kata Adit.

Jiman langsung bergidik ngeri, karena dari bakpao isi daging tadi keluar belatung dari daging tersebut.

Keesokan harinya, Jiman bertanya kepada penduduk sekitar tempat ia membeli bakpao tadi malam.

"Pak, penjual bakpao yang ada di sini dimana ya pak,"

"Ooo, penjual bakpao. Dia sudah meninggal mas seminggu yang lalu, dia tertabrak truk saat sedang menyeberang,"

"Dia langsung tewas di tempat kejadian," kata seorang warga yang ditanya Jiman. (Seperti dikisahkn Pandu Eka Prayoga di Koran Merapi) *