Dikira Diculik, Anak SD di Kampar Riau Ini Ternyata Dibawa Dosen Mancing

(Foto: Istimewa)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Dosen universitas swasta di Pekanbaru, Riau nyaris diamuk warga. Dosen berinisial SH itu nekat membawa anak kelas 5 SD tanpa izin orang tua lebih dari 24 jam dengan alasan pergi memancing.

Informasi diterima, insiden bermula dari anak berinisial ZR (12) yang hilang dari rumah sejak 4 Februari lalu, sekitar pukul 20.00 WIB. Bahkan orang tuanya tak tahu kemana ZR pergi.

Dikutip dari detik.com, etelah dicari dan ditanyakan ke sejumlah kerabat, keluarga pun mendapat kabar. ZR ternyata dibawa seorang dosen berinisial SP pakai mobil melintasi komplek tempat tinggal.

"Ceritanya kemarin malam ponakan kami pergi, bapak ini (SP) yang bawa sekitar pukul 20.00 WIB. Jadi sekuriti perumahan tahu ponakan kami ini dibawa, (SP) dosen," terang paman ZR, Sulaiman saat dimintai konfirmasi, Senin (6/2/2023).

Keluarga dapat kabar ZR diduga dibawa pergi mancing oleh SP. Padahal kedua orang tua ZR sama sekali tak mengenal dosen yang masih aktif mengajar tersebut.

Keluarga yang panik terus melakukan pencarian hingga Minggu (5/2) malam. Lalu sekitar pukul 21.40 WIB, keluarga pun memutuskan untuk mendatangi Polsek Siak Hulu karena tak kunjung dapat kabar dan kepastian.

"Hanphone dan semua keluarga dosen ini sudah kita tanya. Tidak ada yang tahu sama sekali, anaknya kita hubungi juga enggak tahu. Tadi malam kami keluarga memutuskan untuk datang ke Polsek Siak Hulu," kata Sulaiman.

Setiba di Polsek, keluarga mulai berdiskusi soal kronologi hilangnya ZR. Termasuk SP yang diduga membawa ZR pergi tanpa izin dari rumahnya malam hari.

Saat diskusi dengan petugas piket SPKT Polsek Siak Hulu. Tiba-tiba saja handphone keluarga berdering, kerabat SH memberi kabar keduanya terdeteksi di Pelalawan.

"Keluarga dosen ini minta kami jangan melapor dulu karena sudah tahu beliau ada di Pelalawan. Sudah ditemukanlah intinya, jadi kami tunda melapor," kata Sulaiman.

 

Sekitar 1 jam kemudian atau pukul 22.45 WIB, SP tiba di rumah ZR. Di situ keluarga dan warga telah ramai menunggu, bahkan sejumlah kerabat terlihat emosi.

Tangis keluarga pun pecah melihat ZR tiba di rumah. Bahkan beberapa kerabat ZR pun ikut mencecar SP yang membawa ZR tanpa izin dari kedua orang tuanya selama lebih dari 24 jam.

"Alhamdulillah sudah pulang. Alasan dibawa mancing, tapi ini masih kami dalami karena memang sama sekali tidak ada izin sama keluarga, orang tua ponakan kami ini juga tidak kenal sama dosen ini," katanya.

Setelah pulangnya ZR, keluarga masih mempertimbangkan untuk melaporkan sang dosen ke polisi. Keluarga masih menunggu penjelasan lengkap SH kepada pihak keluarga yang membawa anak di bawah umur tanpa izin dan membuat keluarga gelisah karena sempat mengira diculik.

"Untuk proses hukum kami lihat nanti, tadi malam tidak bisa kami minta keterangan lebih lengkap karena kondisi sudah malam juga. Nangis ponakan kami itu tadi malam dan tidak tahu karena apa," kata Sulaiman.

"Intinya kita risau juga, sempat mengira ini penculikan anak dan sebagainya. Tentu ini bikin kami risau, keluarga sudah pasah dan perangkat RT/RW juga sudah capek nyari. Wajar kami berpikir macam-macam kan," katanya lagi.

Sementara Kapolsek Siak Hulu AKP Zainal Arifin mengaku keluarga ZR sudah datang ke Mapolsek. Namun hanya diskusi awal dengan petugas di SPKT Polsek Siak Hulu.

"Belum sempat lapor, lagian kalau mau dia dilaporkan apa yang dilaporkan. Orangnya jelas, tapi kalau orangnya enggak jelas iya baru dilapor. Minimal kami terbitkan yang namanya pemberitahuan ke Polres lain ya," kata Zainal.***