Gegara Ini Pilot Lion Air Diperiksa Polisi, Ada Apa? Simak Yuk

(Foto/Antara)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Pesawat Lion Air mengalami insiden di Bandara Mopah Merauke, Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.10 WIT. Pesawat yang hendak terbang ke Bandara Sentani Jayapura tersebut, bagian sayap kanannya menabrak atap garbarata sehingga batal diterbangkan.

Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan membenarkan adanya insiden pesawat Lion Air yang menabrak atap garbarata Bandara Mopah. "Benar ada pesawat Lion Air yang menabrak atap garbarata, namun masih dalam penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya," ungkapnya seperti dilansir sindonews.com.

Sandi juga mengatakan, akibat insiden tersebut pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 794 mengalami kerusakan di bagian sayap kanannya. Pesawat tersebut dipiloti Bangga Luhur Insani, dan membawa sebanyak 125 penumpang. "Sayap bagian kanan nampak tergores," ujar Sandi.

Akibat insiden yang terjadi, ujar dia, pesawat yang membawa bagasi sebanyak 1.105 Kg dan cargo 646 Kg tersebut, tidak melanjutkan perjalanannya ke Bandara Sentani. Pemberangkatan penumpang ditunda hingga Jumat (27/1/2023), dan pihak Lion Air memberikan kompensasi.

Penyidik Polres Merauke telah meminta keterangan dari pilot, dan beberapa orang awak pesawat. Sementara, manajemen Lion Air bersama pihak berwenang bakal melakukan investigasi terkait dengan insiden tersebut.

"Menindaklanjuti kejadian tersebut, saat ini manajemen Lion Air bersama pihak berwenang terkait sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Danang mengatakan Lion Air saat ini tidak dapat berspekulasi atau memberikan keterangan mengenai penyebab kejadian itu. Menurutnya, proses investigasi membutuhkan waktu signifikan untuk mendapatkan rekomendasi. Lebih lanjut ia menjelaskan, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-797, rute Bandara Mopah, Merauke, Papua Selatan (MKQ) tujuan Bandara Sentani Jayapura, Papua (DJJ) dipersiapkan secara baik sesuai SOP.

"Lion Air mengoperasikan Boeing 737-900ER registrasi PK-LFO, sebelum keberangkatan pesawat sudah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan lebih awal dengan hasil layak dan aman dioperasikan," ungkap Danang.

Adapun penerbangan tersebut akan membawa tujuh awak pesawat serta 122 penumpang. "Setelah persiapan layanan dan penanganan darat selesai, pesawat bersiap dan mulai bergerak perlahan di area parkir pesawat (apron)," kata dia.

Dia juga menjelaskan, dalam proses tersebut kemudian terjadi hambatan di area sebelah kanan pesawat. Dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan untuk kembali ke titik parkir guna dilakukan pemeriksaan. "Hasil pengamatan, lekukan ujung sayap bagian kanan menyentuh (gesekan) pada bagian luar bangunan garbarata," tuturnya.

Berikutnya dalam upaya memberikan rasa kenyamanan, seluruh penumpang diarahkan dan diturunkan menuju ruang tunggu terminal keberangkatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Lion Air, lanjut Danang, menyediakan fasilitas kepada seluruh penumpang berdasarkan ketentuan yang berlaku antara lain memindahkan penerbangan (transfer flight) pada maskapai lain yang disesuaikan ketersediaan kursi, proses pengembalian dana tiket sesuai permintaan penumpang.

"Lion Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," ujar Danang.***