Cerita Dibalik Erdogan dan Istri Selamatkan 16 Bayi dari Puing-puing Bangunan: Kisah Korban Gempa Turki Keluarga Ungkap Permintaan Terakhir Nia Marlinda sebelum Pulang ke Bali

(Dok:Mehmet Ali Ozcan/Anadolu Agency via Getty Images)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Sebanyak 16 bayi diselamatkan dari puing-puing bangunan di Kahramanmaras imbas gempa Turki. Bayi-bayi itu dibawa menggunakan jet pribadi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Ankara.

Dikutip dari cnnindonesia,com, dalam sebuah foto yang diterbitkan kantor berita pemerintah Turki, belasan bayi tersebut tampak tertidur dengan dibalut selimut tebal. Mereka digendong sejumlah perempuan di dalam jet yang disebut milik Erdogan.

Tak diketahui di mana orang tua para bayi itu. Media Turki hanya menyebut bahwa bayi-bayi tersebut merupakan "bayi tanpa wali" yang berusia enam hari hingga 12 bulan.

Dalam pernyataan di media sosialnya, Ibu Negara Turki, Emine Erdogan, mengatakan kesehatan bayi yang baik "sedikit mengangkat semangat kami".

Dia berujar, "Pemeriksaan awal sudah dilakukan, dan itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki masalah [kesehatan]," kata Emine seperti dikutip The Telegraph. "Mereka berada di wilayah yang aman."

Dalam sebuah foto, Emine tampak menggendong salah satu bayi usai mereka tiba di rumah sakit di Ankara.

Kepala dokter di rumah sakit Etlik di Ankara, Bulent Gungorer, mengatakan kepada Anadolu bahwa timnya tidak menemukan masalah kesehatan apa pun pada dua bayi yang diselamatkan dari reruntuhan.

Jet pribadi milik Erdogan memang digunakan untuk mengevakuasi warga di lokasi bencana. Jet itu juga digunakan untuk menyebarkan tim penyelamat ke seluruh negeri, menurut media pemerintah Turki.

Di tengah bencana ini, Erdogan sendiri sedang sempat menuai kritik karena dinilai lamban menangani gempa yang menewaskan belasan ribu orang itu.

Pemerintahannya juga dipertanyakan karena tak benar-benar menegakkan aturan soal bangunan tahan gempa di Turki hingga mengakibatkan banyak bangunan rusak.

Permintaan Terakhir

Sementara itu keluarga warga negara Indonesia (WNI), Nia Marlinda (31) asal Bali yang menjadi korban gempa Turki mengungkapkan permintaan terakhir mendiang Nia Marlinda sebelum pulang ke kampung halamannya.

Nia Marlinda adalah WNI yang sudah menetap di Turki setelah menikah dengan Yasin Calisir warga negara Turki.

Dikutip dari tribunnews.com, ia mempunyai seorang anak laki-laki benama Barkay Azka dari hasil pernikahannya bersama Yasin Calisir. Nahas, ketiganya ditemukan meninggal dunia akibat gempa di Turki dengan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rabu (8/2/2023).

"Satu WNI (a.n Nia Marlinda) asal Bali dan seorang anak berusia satu tahun serta suami WNI Turki di Kahrmanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," demikian tertulis dalam rilis KBRI Ankara.

 

Sementara untuk pemakaman, Atase Pertahanan KBRI Ankara, Kolonel Amir menyebut Nia akan dimakamkan di Kahramanmaras pada Rabu (8/2/2023) waktu setempat. Kabar ini pun, lanjutnya, telah dikomunikasikan ke pihak keluarga korban.

Terpisah, suasana duka menyelimuti kediaman Nia Marlinda di Jalan Nangka Permai 2 Gang Drupadi Nomor 4, Denpasar, Bali pada Rabu (8/2/2023).

Ayah Nia Marlinda, Muhammad Sukarmin menceritakan kisah hidup putrinya yang merantau ke Turki demi mengejar kariernya.

Mulanya Sukarmin dan keluarga mendapatkan informasi mengenai meninggalnya anaknya dari KBRI setempat sebab istrinya memang kerap berkomunikasi dengan pihak KBRI.

Sukarmin menceritakan Nia Marlinda bekerja di Bali kemudian mendapatkan kesempatan untuk dikirim ke Turki pada 2020.

Selama satu tahun merantau, Nia Marlinda kemudian menikah dengan Yasin Calisir yang berprofesi sebagai dosen bahasa Inggris pada 2021 di Turki.

Sukarmin mengatakan putrinya belum pernah pulang sekalipun setelah menikah akibat pandemi Covid-19.

Ketatnya aturan pemerintahan Turki membuat Nia Marlinda sulit untuk pulang ke Bali. Bahkan Sukarmin belum sempat bertemu dengan sang cucu.

“Belum (pernah pulang ke Bali), selama nikah itu belum boleh karena peraturannya masih ketat."

"Warga Turki katanya waktu itu tidak boleh ke mana-mana dan sampai sekarang belum pulang ke Bali."

 

"Kalau mau pulang tidak boleh bawa anak. Jadi harus sendiri katanya,” jelas Sukarmin, dikutip Tribunnews dari TribunBali, Kamis (9/2/2023).

Permintaan terakhir Nia Marlinda

Meski tak bisa pulang, komunikasi antara Sukarmin dan Nia Marlinda terus terjadlin melakui videocall WhatsApp.

Nia sendiri sering mengirimi foto-foto anaknya ke keluarga di Bali dan mengabarkan bahwa keluarga kecilnya dalam kondisi baik dan sehat.

“Ketika videocall ia pun sering bercanda bergurau dengan kami di sini."

Nia Marlinda pun sempat meminta kepada keluarganya untuk menyambutnya pulang dengan dekorasi kamar yang baru.

Permintaan itu pun diwujudkan oleh Sukarmin dan sudah diketahui oleh Nia Marlinda. Rencananya Nia Marlinda akan pulang ke Bali dengan keluarganya pada tahun ini.

Namun sayang, belum sempat Nia melihat hasil karya ayahnya, dia harus berpulang bersama keluarga kecilnya di Turki.

"Bahkan minta tolong nanti kamarnya digambarkan lautan matahari, jangan bulan karena matahari lebih terang. Juga ada burung dan ombaknya sudah kita laksanakan."

"Dan saya sudah fotokan hasilnya dan dia bilang pas agar dia pulang ke Bali nanti dia senang,” imbuh Sukarmin.

Muhammad Sukarmin mengaku pasrah setelah mendapatkan kabar buruk tersebut.

Sedangkan, istri Sukarmin saat itu sedang sedang dalam perjalanan pulang ke Bali dari Jombang dan hanya dia yang berkomunikasi dengan KBRI di Turki.

 

“Kita hanya bisa berdoa. Kita pasrahkan saja. Yang penting kita bisa kuat menerima saja. Tapi bagaimana pun saya menahan diri untuk tidak sedih, ya tidak bisa. Saya memang diam, tapi air mata tumpah terus,” ujarnya.

Lebih lanjut, jenazah keluarga Nia Marlinda sudah ditemukan, namun pihak keluarga masih menanti kabar kapan jenazah akan dikuburkan.

Hal itu diungkapkan oleh adik Nia Marlinda, Marina mengatakan keluarga masih menanti informasi selanjutnya dari KBRI Turki.

“Saya masih menunggu kabar lebih lengkap lagi. Saya masih berduka. Kami masih menunggu. Saya tidak tahu etis atau tidak videokan korban karena ini keluarganya."

"Biarkan kami kroscek berita lengkap baru kami sebar. Ini kabar duka. Jangan sampai yang salah informasinya. Sosok kakak kedua orangnya sangat friendly dengan orang lain. Ramah. Suka sama anak kecil,” kata Marina.