Gelar Seminar Politik, JMSI Bedah Pentingnya Kolaborasi Multi Pihak Untuk Sukseskan Pemilu

RENGAT (Surya24.com) - Sempena HUT ke-3 JMSI dan Hari Pers Nasional tingkat Provinsi Riau, Pengurus JMSI Riau menggelar Seminar politik mengangkat tema Kolaborasi Multi Pihak dalam Mewujudkan Pemilu yang Bersih dan Bermartabat di Gedung Dang Purnama Rengat, Selasa (28/02/2023). 

Tampil sebagai narasumber, Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosutanto, Komisioner Bawaslu Riau, Hasan, dan Kepala Badan Kesbangpol Inhu Bambang Indramawan, S.STP, MMP. 

Ketua JMSI Inhu, Zulpen Zuhri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan dukungan dari perusahaan pers untuk melaksanakan kegiatan Pemilu di Provinsi Riau terkait dengan informasi yang akan disampaikan ke masyarakat. 

"Kita akan upayakan dimaksimalkan mendukung apa yang direncanakan pemerintah dengan melaksanakan Pemilu yang bersih jujur, tanpa Hoaks," ucap Zulpen. 

Sementara itu, Bupati Inhu, Rezita Meylani dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintah dan Kesra Setdakab Inhu, Evi Irma Junita mengucapkan selamat datang di Inhu kepada keluarga besar JMSI Riau serta para insan pers dari seluruh kabupaten/kota se-Riau. 

"Kepercayaan menjadi tuan rumah dalam momentum peringatan HPN tingkat provinsi riau tahun 2023 ini tentunya merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami," ucap Evi Irma. 

Evi Irma Junita menuturkan, Pemilu tahun ini akan menjadi suatu pesta demokrasi terbesar dalam sejarah Indonesia, dan mungkin terbesar di dunia, karena dilaksanakan serentak dalam tahun yang sama. 

"Disamping itu, kita juga tentu menyadari seiring dengan semakin mendekatnya waktu pelaksanaan Pilpres dan Pileg tersebut diperkirakan akan memunculkan peningkatan suhu politik. Sehingga, peran pers dalam hal ini berkaitan dengan bidang kerjanya yang berfokus pada produksi berita dan informasi diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif jelang Pemilu 2024," harapnya. 

Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosutanto dalam sesi diskusi mengungkapkan, kegiatan Pemilu serentak tahun 2024 di Indonesia merupakan aktivitas demokrasi terbesar di dunia karena pada saat yang sama diikuti warga Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih. 

"Amerika Serikat saja yang merupakan negera demokrasi terbesar saja tidak melakukan sistem one men one vote, melainkan melalui sistem perwakilan. Demikian juga dengan India, Pemilunya secara bertahap per daerah," ujarnya. 

Karena itu, kata pria yang akrab disapa Nugie ini, suksesnya Pemilu tidak bisa hanya diserahkan kepada penyelenggara Pemilu dan pemerintah saja, melainkan harus didukung semua elemen bangsa. 

"Kita berterima kasih kepada JMSI karena ikut ambil bagian dalam hal sosialisasi dan pendidikan politik seperti yang dilakukan saat ini. Peran pers memang sangat strategis dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat agar Pemilu dapat terlaksana dengan baik," ujarnya. 

Komisioner Bawaslu Riau, Hasan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu. "Jika ada pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu, seperti adanya politik uang, Bawaslu akan siap menindaklanjuti dengan memproses pelanggaran tersebut," ungkap Hasan. 

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Inhu, Bambang Indramawan mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Inhu untuk mensukseskan Pemilu serentak di Inhu.
"Badan Kesbangpol telah melakukan kegiatan sosialisasi Pemilu ke sejumlah kelompok masyarakat serta terus melakukan deteksi dini terhadap ancaman-ancaman terhadap ketertiban sosial di masyarakat," jelasnya.***