MENGERIKAN Siswa SMP Konvoi Cari Lawan di Sukabumi Eee Siswa SD Tewas Dibacok: Ketemu di Jalan Tidak Saling Kenal

Polisi memperlihatkan sejumlah barang bukti kasus pembacokan siswa SD di Sukabumi. (Syahdan Alamsyah/detikJabar)

JAKARTA (SURYA24.COM)  - Pembacokan yang menewaskan Randi Maulana, pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Ada tiga orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam kasus tersebut.

    Dilansir detikJabar, Senin (6/3/2023), pelaku merupakan pelajar salah satu SMP di Kabupaten Sukabumi. Polisi menangkap pelaku kurang dari 6 jam setelah korban Randi tewas.

   "Kurang dari 6 jam, Satreskrim Polres Sukabumi bersama Polsek Palabuhanratu kita mengamankan 14 anak-anak, kemudian kita lakukan pemeriksaan tertutup. Dilakukan gelar perkara secara maraton, akhirnya dari penyidik mengambil kesimpulan ada 3 orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede didampingi Kasat Reskrim AKP Dian Purnomo, kepada awak media, Minggu (5/3/2023).

    Selain mengamankan tersangka yang masih berstatus di bawah umur itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti bendera berukuran besar yang dibawa para pelaku saat melakukan aksi kejinya dan sebilah celurit yang digunakan untuk menghabisi korban.

 

   "Peran masing-masing ABH 1 adalah eksekutor, ABH 2 pembonceng dari eksekutor, dan ABH 3 yang menyediakan alat," ujar Maruly.

   Terkait motif, polisi mengatakan para pelaku tersebut tengah melakukan konvoi dan mencari lawan.

    "Motifnya berdasarkan dari beberapa saksi bahwa mereka melaksanakan konvoi kemudian mencari yang katanya lawan, sehingga ada korban yang sedang berjalan dengan beberapa teman dan dilewati oleh mereka dan disamperin oleh ABH dan melakukan tindakan tersebut," kata Maruly.

   Kapolres Maruly menjelaskan antara korban dengan para pelaku tidak saling kenal.

   "Korban dengan pelaku tidak saling kenal, korban ini siswa dari salah satu sekolah dasar di Kabupaten Sukabumi dan pelaku dan teman-temannya salah satu siswa sekolah lanjutan tingkat pertama di wilayah Kabupaten Sukabumi," ujar Maruly.***