13 Orang Meninggal Akibat Longsor di Natuna, 45 Orang Belum Ditemukan

Penampakan Tanah Longsor di Natuna (ANTARA FOTO)

JAKARTA (Surya24.com) - Jumlah korban meninggal akibat bencana tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), bertambah menjadi 13 orang. Sebanyak 12 orang di antaranya sudah teridentifikasi.

     "Jumlah korban yang meninggal dunia 13 orang. Teridentifikasi 12 jenazah," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (8/3/2023).

   Dedi menambahkan, terdapat 3 warga masih kritis atas kejadian tersebut. Sementara korban luka berat dan rawat jalan masing-masing 1 orang dan 3 orang.

    Saat ini, Polri masih mencari 45 korban lain yang masih belum ditemukan. Sebanyak 50 personel Polres Natuna yang diturunkan ke lokasi.

     "Jumlah korban yang hilang atau belum ditemukan 45 orang," ungkap Dedi dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Rabu (8/3/2023).

    "Jumlah personel Polri yang diturunkan 50 personel Polres Natuna," tambahnya.

    Terkait jumlah pengungsi, Dedi mengatakan ada 1.216 jiwa. Para pengungsi tersebar di 4 titik, dari Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) hingga SMA 1 Serasan.

   "PLBN sebanyak 219 orang, Puskesmas 215 orang, Pelimpak dan Masjid Al-Furqon 500 orang, SMA 1 Serasan 282 orang. Total pengungsi keseluruhan sebanyak 1.216 orang," jelasnya.

Berikut ini 12 jenazah korban longsor Natuna yang sudah teridentifikasi:

1. Rianti

2. Anak Rianti

3. Fadil Endri

4. Darman K

5. Abdullah

6. Abdul Kadir

7. Susi Rianti

8. Erna

9. Delta Yuharni

10. Juhaima

11. Murni AB

12. Masriyati,

BPBD Kepri Ralat Jumlah Korban 

   Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri menjelaskan data korban meninggal tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna. BPBD Kepri menyatakan data resmi korban meninggal longsor tanah saat ini ada 11 orang, bukan 15.

    "Data yang meninggal itu bukan 15, tapi 11 orang. Pagi tadi 10 orang ditambah satu korban kritis meninggal saat dirujuk ke Kalimantan Barat via kapal Pelni. Jadi totalnya korban meninggal 11 orang," kata Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, dilansir detikSumut, Selasa (7/3/2023).

    Hasbi menyebutkan data yang berkembang terkait 15 orang korban meninggal yang beredar itu belum terkonfirmasi secara valid. Setelah dilakukan verifikasi dan konfirmasi, akhirnya didapatkan 11 korban meninggal.

 

   "Jadi misinformasi jumlah korban itu juga salah satu penyebabnya adalah putusnya jaringan komunikasi di lokasi bencana. Sehingga pembaruan informasi menjadi terlambat," ujarnya.

      Hasbi menyebutkan, untuk mengantisipasi perkembangan informasi terkait longsor itu, akan dibentuk satgas. Satgas tersebut akan dikepalai oleh Bupati Natuna dan di bawah pengawasan BNPB.

    "Arahan BNPB dibentuk satgas untuk mengurangi misinformasi. Karena kondisi saat ini orang perlu kecepatan informasi apalagi komunikasi terputus. Mudah-mudahan terbentuknya satgas yang diketuai bupati dan wakilnya forkopimda mudah-mudahan masalah informasi data teratasi," ujarnya.***