Banten Heboh Gegara Mantri Ditengarai Suntik Kades Sampai Mati Diduga Ini Menjadi Motifnya, Apa Itu?

(Dok:kompas.com)

SERANG (Surya24.com)- Warga Serang heboh menyusul meningalnya seorang Kepala Desa (Kades) salah satu wilayah di wilayah tersebut. Sejumlah sepekulasi dan dugaan pun mencuat kepermukaan. Namun  berdar kabar bahwa sempat terjadi keributan antara mantri dan Kades. Bagaimana kelanjutannya? Simak laporannya

    Dilaporkan Satreskrim Polresta Serang Kota menemukan botol obat dengan merek Sidiadryl Diphenhydramine di tempat kejadian perkara. Cairan itu yang diduga kuat disuntikkan mantri berinisial S ke tubuh Salamunasir, Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (12/3) dan menyebabkan kematian.

     Guna memastikan apakah cairan itu berbahaya bagi korban, polisi masih menunggu keterangan resmi dari ahli. Termasuk menanti hasil otopsi dari dokter forensik. 

    "Dari barang bukti yang kami kumpulkan itu berupa satu botol obat cairan merk Sidiadryl Diphenhydramine, jarum suntik, tas warna hitam, kemudian satu unit motor, baju dan celana yang digunakan pelapor. Kita masih berkirim surat ke ahli, jadi yang mempunyai keahlian itu yang akan menerangkan," ujar Wakapolresta Serkot, AKBP Hujra Soumena di kantornya, seperti dilansir viva.co.id, Senin (13/3).

    Menurut polisi, pada Minggu (12/3), pelaku S datang ke rumah korban sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian keributan terjadi, tiba-tiba pelaku menyuntikkan sesuatu cairan ke punggung kiri Salamunasir. Tak berapa lama, korban mengalami sesak nafas dan kejang-kejang, sehingga dibawa ke Puskesmas Padarincang oleh warga, keluarga serta pelaku S. 

   Salamunasir kemudian dirujuk ke RSUD Banten untuk penanganan lebih lanjut. Salah satunya keluarga korban ada yang mendatangi polisi dan melaporkan kejadian tersebut. 

    Pelaku yang ikut ke RSUD Banten kemudian dijemput penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota (Serkot) untuk dimintai keterangan lebih lanjut. 

     "Saat di RS, Kasatreskrim menugaskan anggota ke sana dan pada saat anggota sampai di RS, kebetulan terduga pelaku ada di RS, sekaligus saat itu juga diamankan," terangnya.

Foto Istri Makan Bersama dengan Korban 

     Seperti dikabarkan Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir tewas usai ditusuk dengan jarum suntik pada Senin (13/3/2024) siang. Pelaku adalah seorang mantri berinisial SH.

   Ia menyatakan tak ada niat untuk membunuh korban dan menusukkan suntikan hanya untuk memberi efek jera. Mantri SH mengatakan suntikan yang ditusukkan ke punggung Salamunasir hanya berisi cairan injeksi yang biasa digunakan untuk obat dan bukan racun.

   Akibat suntikan tersebut, korban mengalami kejang-kejang dan akhirnya meregang nyawa. Alasan pelaku menyuntikkan suntikan ke korban dijelaskan oleh pengacara SH, Raden Elang Mulyana.

   Ia mengatakan korban melakukan hal tersebut karena ingin memberikan efek jera. Raden Elang menyebut Mantri SH terbakar cemburu setelah melihat foto istrinya, NN sedang makan bersama Salamunasir. Elang juga menyebut SH emosi saat tahu istrinya, NN dibelikan ponsel oleh korban untuk berkomunikasi. 

  "Istri klien kami intens komunikasi, bahkan dari fakta yang saya dapatkan istrinya dibelikan handphone oleh si korban, untuk komunikasi. Istrinya punya dua," kata Elang saat dihubungi wartawan, seperti dilansir kompas.com, Rabu (14/3/2023).

    Pada ponsel yang dibelikan korban untuk mempermudah komunikasi, didapati foto-foto berdua di galerinya. Hal itu yang membuat emosi SH memuncak.

  Namun, Elang tidak mengungkap foto seperti apa yang membuat perawat di RSUD Banten itu naik pitam. "Pengakuan dari klien kami ada beberapa foto di handphone istri bersama dengan korban, terkait foto itu saya tidak bisa mendalam, nanti di persidangan kita akan buka," ujar Elang.

   "Foto berdua ada beberapa temuan foto dan ada beberapa foto yang lumayan (membuat emosi), gak bisa dibuka, nanti saja," sambung Elang.

    Sementera itu suntikan dan cairan obat tersebut dibawa oleh Mantri S di dalam warna hitam saat menghampiri korban di rumahnya. "Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikkan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023). 

   Bahkan setelah korban mengalami lemas dan sesak napas, pelaku juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang hingga ke RSUD Banten. 

  "Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak napas. Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," ujarnya. 

  Raden Elang Mulyana mengatakan, pelaku beberapa kali mengingatkan sang istri karena cemburu. "Pelaku juga datang ke rumah korban untuk mengklarifikasi terkait dugaan perselingkuhan," kata Raden Elang. 

  Istri Mantri SH, NN berprofesi sebagai bidan desa di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Sebulan sekali, warga Kampung Pasar, Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang itu kerap mengadakan Posyandu di kampung-kampung yang ada di desa tersebut. 

   Sementara itu Sekdes Curug Goong, Maskun, bidan NN dengan Salamunasir dekat karena berkaitan dengan profesi semata. "Kenal seperti biasa aja (secara profesi). Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," kata Maskun. 

   Di sisi lain, isu perselingkuhan antara Salamunasir dengan bidan NN muncul. Terkait hal ini, Maskun mangaku tidak mengetahui. "Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," pungkasnya. 

   Status Mantri SH kini sudah menjadi tersangka, usai menusuk punggung Kades Salamunasir dengan jarum suntik berisi cairan obat injeksi.

Korban Belikan Istri Pelaku Ponsel

   Sebelumnya Raden Yayan Elang, pengacara SH, mantri penyuntik mati Kepala Desa Curuggoong, Serang, Banten, mengatakan, SH emosi mengetahui istrinya berinisial NN dibelikan ponsel untuk berkomunikasi dengan korban Salamunasir.

  "Istri klien kami intens komunikasi, bahkan dari fakta yang saya dapatkan istrinya dibelikan handphone oleh si korban, untuk komunikasi. Istrinya punya dua," kata Elang saat dihubungi wartawan, Rabu (14/3/2023).

  Pada ponsel yang dibelikan korban untuk mempermudah komunikasi, didapati foto-foto berdua di galerinya. Hal itu yang membuat emosi SH memuncak.

  Namun, Elang tidak mengungkap foto seperti apa yang membuat perawat di RSUD Banten itu naik pitam.

  "Pengakuan dari klien kami ada beberapa foto di handphone istri bersama dengan korban, terkait foto itu saya tidak bisa mendalam, nanti di persidangan kita akan buka," ujar Elang.

  "Foto berdua ada beberapa temuan foto dan ada beberapa foto yang lumayan (membuat emosi), gak bisa dibuka, nanti saja," sambung Elang sepertti ditulis kompas.com.

  Sebelumnya, Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota telah menetapkan SH sebagai tersangka kasus pembunuhan Kepala Desa (Kades) Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir.

  SH sementara ini disangkakan pasal 388 dan 351 ayat 3 KUHPidana. Namun, SH dapat dikenakan pasal pembunuhan berencana setelah penyidik beberapa bukti seperti hasil otopsi keluar.***