Salut Polwan ini Tidak Gengsi Jualan Es Teh Usai Dinas:  Dulu Pak Polisi Ini Nyamar Jadi Tukang Bakso, Eee Sukses Jadi Pedagang  Bakso Beneran

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Kisah seorang polisi wanita (polwan) kembali menarik perhatian. Profesi yang dimiliki tidak menjadikan Briptu Rika Melani sebagai pribadi yang mengusung rasa gengsi. Sementara gegara menyamar menjadi penjual baksa saat menjalankan operasi e siapa sangka pak ploisi ini sukses menjadi penjual bakso beneran. Simak yuk dua cerita polisi yang menginspirasi ini.

Terbukti dari bisnis yang dijalaninya selepas menjalankan tugasnya di satuan Polri. Sehari-hari di waktu luangnya, polwan ini mengganti seragamnya menjadi daster sebagai seorang pedagang es teh.

Jualan Es Teh Usai Dinas

Briptu Rika Melani merupakan salah seorang polwan yang berdinas di Polsek Penawangan Polres Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Selain menjalani profesinya sebagai abdi negara, Rika juga berjualan es teh.

Berjualan es teh menjadi salah satu bisnis sampingannya selepas dinas. Seperti dirangkum dari unggahan Instagram @polres_grobogan_official, Rika menjual es tehnya dengan brand Melani Es Teh Ndeso.

"Meski kini pedagang es teh telah menjamur, namun Briptu Rika Melani tetap mencoba berjualan es teh dengan brand Melani Es Teh Ndeso," tulis keterangan dalam unggahannya seperti dilansir metrdeka.com.

Seragam Berubah Jadi Daster

Semua dilakukan Rika dengan penuh kesungguhan. Ia rela melepas seragam polisinya usai dinas dan menggantinya dengan sebuah daster saat berjualan es teh.

 

Diketahui, sehari-hari Rika berjualan es teh di kawasan Jalan Raya Danyang - Pengkol, Penawangan, Grobogan. Dari hasilnya berjualan es teh, Rika kini sudah mampu mempekerjakan dua warga setempat untuk membantunya saat berjualan.

Laris Manis

Berkat keteguhan dan niatnya dalam berjualan es teh, Rika berhasil menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dagangan es tehnya begitu laris manis di pasaran.

Terbukti dari es teh yang laku hingga 231 cup dalam rangka gerakan Jumat Berkah titipan dari teman-teman dan masyarakat sekitar. Rika pun juga menganggap bahwa es teh merupakan minuman receh yang bisa naik kelas apabila dibranding.

"Es teh yang biasanya dianggap minuman receh, kini mulai naik kelas melalui branding yang dihadirkan oleh sejumlah brand-brand es teh. Inovasi dalam es teh manis ini membuat minuman jni banyak diburu terutama oleh kelompok milenial dan Gen Z jd aku berinovasi dengan membuat brand dan racikan es teh sendiri yg ku beri nama Es Teh Melani," tulis dia dalam keterangan akun Instagram pribadinya @rikamelani.

Nyamar Jadi Tukang Bakso

Ini juga kisah inspiratif lainnya dari polisi seperti diketahui banyak anggota intelijen atau intel, yang menyamar menjadi orang lain demi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam satu kasus. Seperti kisah tukang bakso ini.

Indonesia punya Badan Intelijen Negara (BIN), lembaga ini berfungsi untuk mendukung kekuatan negara. Dengan fungsi mengumpulkan informasi dan fakta, serta melakukan pengamatan untuk mendeteksi semua hal yang berhubungan dengan ancaman terhadap keamanan nasional.

Dikutip dari detik.com, seorang anggota intel tak boleh mengungkapkan jati dirinya. Dalam menjalankan tugas, para intel bisa menyamar menjadi siapapun. Salah satu yang paling terkenal adalah, intel menyamar menjadi penjual makanan. Meski tidak ada konfirmasi yang pasti dari pihak pemerintah, tapi banyak orang yang sering menjadikan hal ini sebagai anekdot.

Bahwa jika membeli makanan yang tidak enak dari jajanan kaki lima, seperti bakso hingga es buah. Pastilah penjualnya adalah seorang intel yang tengah menyamar, karena tidak biasa meracik makanan tersebut.

Kisah intel yang menyamar jadi tukang jualan ini juga tengah disorot di Twitter. Akun @ricohore, baru-baru ini membagikan tentang kisah seorang penjual bakso yang sukses di wilayah Karangturi, Semarang, Jawa Tengah.

"Pak Bagyo penjual bakso ini, dulunya seorang intel/serse. Ia ditugaskan untuk menyelidiki kasus judi gaple di Pasar Karangturi," tulis netizen bernama Rico ini di akun Twitternya (10/10).

"Pak Bagyo menyamar menjadi tukang bakso, kasus tidak pernah terungkap tapi baksonya malah laris manis. Sekarang, malah buka cabang di Pasar Ngipik (Yogyakarta)," lanjut Rico, lengkap dengan foto seorang penjual bakso dengan gerobak besar, yang tengah sibu melayani pesanan pengunjung.

Cuitan tentang intel yang sukses beralih profesi menjadi tukang bakso ini langsung viral di internet. Cuitan ini mendapatkan 6,300 Retweets dan 4,800 likes, dan 360 komentar.

"(Kasus) gak terungkap karena bapaknya malah sibuk masak bakso, daripada mengamati situasi dan keadaan," tulis seorang netizen.

"Padahal biasanya baksonya gak enak, berarti ini memang sebenarnya salah pekerjaan aja awalnya ya.." lanjut netizen lainnya.

"Bisnis kuliner emang menjanjikan. Kalau masak gak enak jadi intel. Pas udah bisa masak enak, lanjut buka cabang," ungkap netizen lain.

Sementara ada juga netizen dengan akun @umxrol yang menceritakan pengalaman serupa.

"Kaya Om gue pas lagi nyamar jadi tukang nasi goreng buat kasusnya, eh malah banyak yang beli nasi gorengnya," pungkasnya.

Dikutip dari Twitter @ricohore, ternyata cuitan viral ini hanya karangan fiksi belaka. Namun, Rico menambahkan bahwa penjual bakso yang ada di fotonya, benar-benar memiliki racikan bakso yang enak.

"Ini cuman cerita karangan fiktif belaka lo jan diseriusin. Malah jadi rame kek gini, tapi emang sih baksonya emang enak wkwkwk," pungkas Riko, yang ia tulis pada pukul 12:25 WIB tadi.