WADUH KPU Temukan 19 Caleg Terindikasi Psikopat, Kok Bisa? Begini Ceritanya

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)-Istilah "psikopat" sering digunakan dalam media dan percakapan sehari-hari untuk menggambarkan individu yang berperilaku antisosial atau berbahaya. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan psikopat? Artikel ini akan membahas karakteristik utama psikopat dan implikasinya dalam masyarakat. Ini menyusul terindikasinya 19 orang bakal calon legislative (Bacaleg) psikopat.

Definisi Psikopat:

Psikopat, atau yang sering disebut juga sebagai individu dengan gangguan kepribadian antisosial, adalah seseorang yang memiliki pola perilaku yang terus-menerus melanggar norma sosial dan mengabaikan hak orang lain. Mereka cenderung kekurangan empati, tidak memiliki rasa bersalah, dan sulit memahami dan menyesuaikan diri dengan aturan sosial yang berlaku.

Karakteristik Psikopat:

a. Kekurangan Empati: Psikopat sering kali tidak memiliki kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi orang lain. Mereka kurang mampu mengenali dan merespons perasaan atau penderitaan orang lain dengan cara yang normal.

b. Manipulatif dan Penipu: Psikopat cenderung memiliki kemampuan manipulasi yang tinggi. Mereka mungkin cerdas dalam memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi mereka dan sering menggunakan tipu muslihat untuk mencapai tujuan mereka.

c. Kurangnya Rasa Bersalah: Psikopat kurang memiliki rasa bersalah atau penyesalan atas tindakan mereka. Mereka cenderung tidak mengambil tanggung jawab atas dampak negatif yang mereka timbulkan pada orang lain.

d. Kurangnya Pengendalian Diri: Psikopat sering kali impulsif dan tidak mampu mengendalikan dorongan negatif atau agresifitas mereka. Mereka dapat menunjukkan perilaku merusak dan bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

Implikasi dalam Masyarakat:

Keberadaan psikopat dalam masyarakat memiliki implikasi yang signifikan, termasuk:

    a. Kejahatan dan Kekerasan: Psikopat memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam tindakan kriminal dan perilaku berbahaya. Kekurangan empati dan kurangnya rasa bersalah mereka berkontribusi pada kemampuan mereka untuk melukai orang lain tanpa penyesalan.

b. Gangguan Hubungan Pribadi: Psikopat sering memiliki kesulitan dalam menjaga hubungan pribadi yang sehat. Ketidakmampuan mereka untuk merasakan emosi orang lain dan kurangnya komitmen terhadap norma sosial dapat menyebabkan konflik interpersonal yang serius.

c. Peran dalam Lingkungan Kerja: Psikopat juga dapat menemukan diri mereka di lingkungan kerja di mana mereka dapat memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi mereka. Mereka sering kali menggunakan kelicikan dan manipulasi untuk mencapai posisi kekuasaan atau mengendalikan orang lain.

Tes Kesehatan   

Dikabarkan KPU Serang temukan 19 caleg terindikasi psikopat. Apakah ini berarti mereka tidak layak atau malah jadi politikus sukses? 

Dikutip dari intisarionline.com, me3ndengar kata psikopat langsung asosiasi kita menuju orang-orang yang berbahaya, kejam, dan tidak berperasaan.

Namun, tahukah Anda bahwa ada juga psikopat yang berhasil menjadi pemimpin politik yang disegani dan dihormati?

Baru-baru ini, KPU Kota Serang, Banten, menemukan 19 caleg yang terindikasi psikopat setelah menjalani tes kesehatan.

Caleg tersebut harus tes ulang hingga dinyatakan lulus. Apakah ini berarti mereka tidak layak menjadi wakil rakyat?

 

Ternyata, tidak semua ciri-ciri psikopat itu buruk. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri psikopat seperti keberanian, dominasi, dan ketidak takutan bisa menjadi faktor penentu kesuksesan seorang pemimpin politik.

Kok bisa? Simak ulasan lengkapnya beriktu ini.

KPU Kota Serang, Banten, mengungkapkan bahwa ada 19 caleg yang terindikasi psikopat setelah menjalani tes kesehatan.

"Ada 19 bacaleg yang psikopat ringan dan berat, paling banyak ringan," tutur Komisioner KPU Kota Serang Fierly Murdlyat Mabruri, Senin (5/6/2023), seperti dilansir dari tangerang.tribunnews.com.

Dari 19 caleg yang terindikasi psikopat, satu berada dalam kategori berat, sisanya ringan dan sedang.

Caleg tersebut didominasi oleh perempuan dan ada juga yang merupakan petahana.

Hasil tersebut diperoleh setelah KPU Kota Serang menggelar tes kesehatan terhadap 695 caleg dari berbagai partai politik di rumah sakit dan puskesmas.

Tes tersebut meliputi pemeriksaan jasmani, rohani dan bebas narkoba. Namun, Fierly menyebutkan bahwa caleg yang terindikasi psikopat akan tes ulang hingga 9 Juli 2023.

 

Sebab, menurut Fierly faktor kurang istirahat dan banyak pikiran bisa menjadi penyebab caleg terindikasi psikopat.

"Ini dapat dipengaruh karena kurangnya istirahat," ujar Fierly.

Baru jika hasil tes ulang membuktikan bahwa mereka tetap menunjukkan hasil yang sama, maka bisa jadi para caleg tersebut dinyatakan gugur dalam tahap verifikasi administrasi (vermin).

"Secara vermin mereka dinyatakan gugur dan itu harus dilakukan pergantian," kata Fierly.

Politikus Sukses Cenderung Psikopat

Seorang pemimpin politik yang berhasil biasanya memiliki perawakan gagah, kharisma tinggi, dan kemampuan berbicara yang meyakinkan.

Namun, di balik sifat-sifat positif tersebut, ada kemungkinan bahwa mereka juga memiliki ciri-ciri seorang psikopat.

Psikopat adalah istilah yang mengacu pada seseorang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial (ASPD).

Orang dengan ASPD cenderung egois, manipulatif, tidak jujur, tidak empati, tidak takut, dan sulit mengendalikan dorongan atau keinginan mereka.

Menurut sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Personality and Social Psychology, ciri-ciri psikopat seperti kecenderungan untuk mendominasi yang tak kenal takut (fearless dominance) bisa menjadi faktor penentu kesuksesan seorang pemimpin politik.

Penelitian tersebut menganalisis data kepribadian 42 orang Presiden Amerika Serikat dan menemukan bahwa presiden yang memiliki skor tinggi pada fearless dominance adalah presiden yang paling efektif dalam menjalankan roda pemerintahan.

Salah satu contoh presiden dengan fearless dominance tinggi adalah Theodore Roosevelt, yang dikenal sebagai pahlawan perang dan pemimpin yang berani mengambil risiko besar.

Sebaliknya, presiden dengan fearless dominance rendah seperti William Taft dan Millard Fillmore sering dilupakan oleh sejarah.

Penelitian ini tidak bermaksud menyatakan bahwa semua pemimpin politik adalah psikopat atau harus menjadi psikopat.

Kebanyakan psikopat tidak berhasil dalam kehidupannya dan malah berakhir di penjara.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa ada sisi positif dari ciri-ciri psikopat yang bisa dimanfaatkan di dunia nyata.***