Kritik Rocky Gerung Menjadi Pertarungan Akal Sehat versus Akal Bulus Mana yang Didukung Rakyat? Kata Syahganda RG Gerung Diberi Bintang Mahaputera, Indonesia Pasti Diberkahi

Rocky Gerung/Ist

PANTAU JAKARTA-  Pernyataan keras pengamat politik, Rocky Gerung terhadap pemerintah dianggap sangat tepat oleh sebagian kelompok. Mengingat, pernyataan Rocky diyakini sebagai pengobat dahaga rakyat Indonesia di tengah kemiskinan serta "penjajahan" oleh pemimpin yang dipilih rakyat.

Terkait itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen mengatakan, dalam sepekan terakhir ini, fenomena Rocky Gerung bergema ke seantero negeri, dan menjadi perbincangan hangat semua kalangan masyarakat Indonesia.

Sebab kata Silaen biasa disapa, fenomena Rocky Gerung menjadi oasis di tengah padang gurun pasir yang sangat tandus. Pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia tak terhindarkan, akibat kritik pedas dan keras akademisi filsafat UI itu.

"Sebagian kelompok menilai pernyataan keras Rocky Gerung terhadap pemerintah sangat tepat dan mendapat apresiasi sebagai pengobat dahaga rakyat Indonesia di tengah kemiskinan rakyat yang semakin menjadi-jadi, harga kebutuhan pokok meroket," ujar Silaen dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/8).

Menurut Silaen, orang yang mau dan berani mengkritik kekuasaan seperti yang dilakukan Rocky Gerung sudah langka ditemukan di era kekinian, terkesan sungkan atau takut mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan kebutuhan atau kepentingan rakyat.

"Banyak orang mendukung sikap berani Rocky Gerung atas berbagai kritik yang dilontarkan. Kritiknya itu sejatinya mewakili perasaan publik yang gundah-gulana, mental yang 'terjajah' oleh kekuasaan atau kebijakan pemerintah yang hanya pro segelintir 'penikmat dan penjilat' kekuasaan," kata dia.

Mantan fungsionaris DPP KNPI itu menilai, fenomena Rocky Gerung memunculkan tagline "Akal Sehat Vs Akal Bulus Bertarung di Ruang Publik Mana Pilihan Rakyat Indonesia?".

"Kritik akal sehat Rocky Gerung bergema kencang merasuki sanubari rakyat yang merasa tertindas atau teraniaya oleh hegemoni kekuasaan pemerintah," terangnya.

 

Kritik Rocky Gerung kata Silaen, menjadi pemantik bangkitnya semangat orang termarjinal atas "penjajahan" yang dilakukan oleh pemimpin yang dipilih oleh rakyat sendiri. Pemerintah seakan melakukan pembiaran terhadap praktik perilaku koruptif, penjarahan harta warisan bangsa yang hanya dinikmati segelintir atau kelompok orang.

"Tak hanya itu, penguasa dianggap hanya tutup mata melihat penghasilan rakyat yang pas-pasan serta semakin terpuruk jauh dari asupan gizi karena sudah tidak mampu beli. Hal itu berbeda dengan pejabat atau birokrat, apabila terjadi inflasi maka gaji birokrasi terkerek naik. Namun tidak demikian dengan rakyat kecil seperti buruh harian," bebernya.

Sementara itu kata Silaen, pejabat dan oligarki politik berkolusi dengan leluasa menjual harta warisan bangsa Indonesia demi menumpuk kekayaan sampai berlimpah bahkan konon kabarnya tidak akan habis hingga tujuh turunan.

"Bagaimana dengan rakyat? Inilah kegetiran rakyat kecil (wong cilik) yang harus pasrah dengan kemiskinan terstruktur dan sistematis dilakukan oleh pejabat yang digaji dari keringat rakyat Indonesia. Sebab hampir semua pajak rakyat hanya dinikmati oleh segelintir orang yang duduk di singgasana kekuasaan, namun tidak memikirkan nasib rakyat," tutup Silaen.

Indonesia Pasti Diberkahi

Presiden Joko Widodo disarankan untuk meneruskan rencana pemberian penghargaan Bintang Mahaputera kepada pengamat politik, Rocky Gerung sebagai bentuk penilaian positif terhadap kritik-kritik yang telah disampaikan selama ini.

Saran itu disampaikan aktivis yang juga pengamat politik, Syahganda Nainggolan saat berbincang dengan mantan pimpinan KPK, Abraham Samad dalam video yang diunggah di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up, Sabtu (5/8).

Syahganda mengatakan, sejak zaman Presiden Soeharto, Rocky Gerung sudah melakukan kritik kepada pemerintah, sehingga kritikan akan terus dilakukan, apalagi di era demokrasi seperti saat ini.

"Usul saya Presiden lebih baik meneruskan rencana pemberian Bintang Mahaputera kepada Rocky Gerung. Itu Indonesia pasti diberkahi karena Rocky ini betul-betul Rocky the Plato, ini orang hebat," ujar Syahganda seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/8).

Artinya kata Syahganda, penilaian Presiden Jokowi hingga delapan tahun terakhir positif terhadap Rocky Gerung. 

Untuk itu, Jokowi seharusnya memberikan penghargaan Bintang Mahaputera kepada Rocky di momen HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78 pada Agustus 2023 ini. Sebagaimana hal itu juga pernah diperoleh para pengkritik Jokowi terdahulu.

"Ketika dia mengkritik rezim Jokowi selama 8 tahun, tahun ke-9 itu dia (Rocky Gerung) mau dikasih penghargaan oleh Jokowi, Bintang Mahaputera. Fadli Zon dapat, Fahri Hamzah dapat, tukang kritik," pungkas Syahganda.***