Waspada Ya Lur, Ini Modus Penipuan Baru Lewat DM Instagram? Begini Penjelasannya

Dok kompas.com

JAKARTA (SURYA24.COM)- Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi platform yang populer untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Instagram, salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan, tidak hanya digunakan untuk berbagi foto dan video, tetapi juga telah menjadi tempat bagi penipu untuk melakukan modus penipuan yang beragam. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa modus penipuan umum yang terjadi melalui Instagram dan bagaimana Anda dapat melindungi diri dari ancaman digital ini.

Penipuan Akun Palsu:

Salah satu modus penipuan yang paling umum adalah pembuatan akun palsu di Instagram. Penipu ini akan mencuri foto dan informasi pribadi orang lain, lalu menciptakan profil palsu dengan tujuan menarik perhatian orang-orang dan memperoleh keuntungan dari mereka. Mereka bisa meminta uang dengan alasan tertentu, seperti bantuan kemanusiaan atau penawaran bisnis palsu. Penting untuk selalu melakukan pengecekan akun dengan cermat sebelum mempercayai dan berinteraksi dengan siapa pun di Instagram.

Penipuan Jual-Beli:

Instagram juga digunakan oleh banyak orang untuk menjual produk atau layanan. Namun, modus penipuan jual-beli juga sering terjadi di platform ini. Penipu akan mengunggah foto produk palsu, menawarkan harga yang menggiurkan, dan meminta pembayaran di muka. Setelah pembayaran diterima, barang tidak pernah dikirim atau dikirim dalam kondisi yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu, memverifikasi reputasi penjual, membaca ulasan dari pembeli sebelum melakukan transaksi.

Penipuan Phishing:

Penipuan phishing melalui Instagram juga menjadi ancaman yang serius. Penipu akan mengirimkan pesan atau komentar palsu yang terlihat seperti dari Instagram atau pengguna lain, yang mengajak Anda untuk mengklik tautan yang dicurigakan. Tautan tersebut dapat mengarah ke situs web palsu yang mencuri informasi pribadi Anda, seperti kata sandi atau rincian keuangan. Selalu berhati-hati saat mengklik tautan dan pastikan untuk memverifikasi keaslian pesan sebelum mengambil tindakan apa pun.

Penipuan Undian atau Hadiah:

Modus penipuan ini biasanya melibatkan pesan atau komentar yang mengklaim bahwa Anda telah memenangkan undian atau hadiah menarik dari perusahaan terkenal. Penipu akan meminta informasi pribadi atau biaya pengiriman sebelum Anda dapat menerima hadiah tersebut. Jangan tergoda oleh klaim palsu semacam itu dan jangan memberikan informasi pribadi atau uang kepada siapa pun yang tidak dapat dipercaya.

Kirim Video Mesum ke Akun

Dikutip dari kompas.com, penipuan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp (WA) dikeluhkan warganet beberapa hari belakangan. Pelaku berusaha mengelabuhi korban untuk menguras isi rekening dengan kedok mengirim undangan pernikahan dan menjadi kurir paket. 

Terbaru, modus penipuan juga dilakukan melalui direct message (DM) Instagram. Hal itu diketahui setelah akun ini mengunggah tangkapan layar berupa pesan yang ia terima dari akun tidak dikenal. Akun tersebut mengirimkan pesan berisi link dengan URL tidak dikenal dengan kedok ada video mesum yang beredar.

 "P P Lu udah liat video mesum teman lu yang lagi viral cowok ituh disebut nama lu dan tunjukin foto lu," tulis pelaku. 

"Video yang paling atas kiri nonton aja ntar lu kaget," tambahnya. 

Modus soceng video porno

 Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, penipuan melalui DM Instagram tersebut merupakan phising dengan modus soceng video porno. Phising merupakan kejahatan digital yang menargetkan data sensifit atau informasi korban melalui unggahan media sosial (medsos), pesan teks, atau email. Istilah tersebut merupakan bentuk lain dari kata "fishing" dalam bahasa Inggris yang artinya memancing. 

Bila link yang dikirimkan melalui DM Instagram diklik, maka korban akan diarahkan ke situs phising dan diminta memasukkan kredensial Instagram. 

"Jika korbannya berusaha masuk ke situs tersebut, ia akan diminta memasukkan kredensialnya dan jika dimasukkan maka kredensial tersebut akan dicuri," kata Alfons kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Lebih lanjut, Alfons menyampaikan bahwa situs phising dengan mudah bisa diganti dengan akun medsos lain, seperti Twitter, Facebook, Gmail, atau lainnya. Ia mengingatkan agar pengguna medsos tidak memasukkan kredensial pada situs yang tidak diyakini keamanannya. 

Tak hanya itu, pengguna juga disarankan untuk mengaktifkan two factor authentification atau verifikasi dua langkah di semua akun medsosnya. Bila pengguna medsos telanjur mengisi situs phising, mereka sebaiknya mengganti password sesegera mungkin. 

"Karena jika kita mengaktifkan two factor authentification maka sekalipun kredensial berhasil dicuri, akunnya tetap aman," papar Alfons. "Ini (two factor authentification) yang harus diutamakan," tandasnya.

Kesimpulan:

Instagram adalah platform yang luar biasa untuk berbagi pengalaman dan terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap modus penipuan yang terjadi di dalamnya. Selalu berhati-hati saat berinteraksi dengan orang di Instagram dan perhatikan tanda-tanda yang mencurigakan. Beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari penipuan melalui Instagram adalah:

Verifikasi Akun: Sebelum berinteraksi dengan seseorang di Instagram, pastikan untuk memeriksa keaslian akun tersebut. Periksa jumlah pengikut, unggahan terbaru, dan ulasan dari pengguna lain. Akun yang baru dibuat dengan sedikit aktivitas atau ulasan negatif dapat menjadi tanda peringatan.

 Jaga Informasi Pribadi: Hindari membagikan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau rincian keuangan melalui pesan langsung di Instagram. Penipu dapat menggunakan informasi ini untuk melakukan tindakan penipuan lainnya.

Waspadai Tautan dan Pesan yang Mencurigakan: Jangan mengklik tautan yang mencurigakan atau memasukkan informasi pribadi melalui pesan atau komentar yang tidak dapat dipercaya. Periksa alamat URL dengan cermat sebelum memasukkan informasi apa pun.

Riset Sebelum Membeli: Jika Anda berniat membeli produk atau layanan melalui Instagram, lakukan riset terlebih dahulu tentang penjual. Periksa ulasan dari pembeli sebelumnya, verifikasi reputasi penjual, dan pastikan untuk memahami kebijakan pengembalian barang.

 Laporkan Penipuan: Jika Anda menjadi korban penipuan melalui Instagram, laporkan akun dan kejadian tersebut kepada Instagram. Mereka memiliki mekanisme pelaporan yang dapat Anda gunakan untuk melaporkan penyalahgunaan atau tindakan penipuan.

Ingatlah, kesadaran dan kehati-hatian adalah kunci untuk melindungi diri Anda dari penipuan di platform media sosial seperti Instagram. Tetap waspada, tinjau ulang tindakan Anda, dan berbagi pengetahuan ini dengan orang lain untuk membantu meminimalkan risiko penipuan digital. SDelamat berselancar di dunia maya dengan tetap mengkedepankan kwaspadaan dan kehati-hatian.***