Janji Lanjutkan Program Jokowi Jika Terpilih Presiden Prabowo Salah Kaprah, Kata Hensat: Pilpres Jadi Nggak Seru

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Tekad Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akan melanjutkan program Joko Widodo jika mendapat mandat menjadi Presiden 2024 dipandang analis politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran sebagai bentuk salah kaprah.

Menurutnya, Prabowo dan kandidat capres lainnya seharusnya memahami esensi dari pembangunan. Bahwa pembangunan ke depan yang wajib diikuti oleh Presiden terpilih bukanlah mengikuti program Presiden sebelumnya.

"Melainkan mengikuti perencanaan pembangunan jangka panjang nasional," kata Andi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/7).

Kandidat Capres yang paham perencanaan pembangunan akan merumuskan visi misinya  sesuai dengan arah kebijakan dan program pembangunan. Sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Pernyataan Prabowo yang akan melanjutkan program hilirisasi Jokowi sesungguhnya adalah pernyataan yang disasarkan sekadar untuk memperoleh simpati pendukung Jokowi," demikian Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia (LPI), Andi Yusran.

Dalam Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7), Prabowo menyatakan jika diberi amanah oleh rakyat menjadi presiden, program Jokowi itu bakal terus dikembangkan.

 

Menteri Pertahanan itu memandang, program hilirisasi yang saat ini dijalankan Presiden Jokowi mampu membuat pendapatan Indonesia menjadi lebih besar. Sebab, negara tidak lagi menjual barang mentah.

Nggak Seru

Terkait  Prabowo yang kerap melontarkan pernyataan akan melanjutkan program Jokowi jika diberikan amanat sebagai Presiden 2024.

"Jadi visi misi pak Jokowi 2019 disetor lagi oleh Prabowo?" kata pengamat politik Hendri Satrio kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/7).

Founder Lembaga Survei Kedai Kopi yang akrab disapa Hensat itu menegaskan, sebagai bakal capres, Prabowo seharusnya mengedepankan gagasannya.

Jika semua bakal calon presiden berjanji akan meneruskan program Jokowi maka pemilihan presiden (Pilpres) jadi tidak seru lagi.

Hensat menduga, pujian Menteri Pertahanan itu terhadap kinerja Presiden sebagai bagian dari strategi menjaring suara Pilpres 2024.

"Tapi kalau dia mau menjaring pengikut Jokowi, kan enggak semua pendukungnya puas juga," pungkas Hensat.

Dalam Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7), Prabowo menyatakan jika diberi amanah oleh rakyat menjadi presiden, program Jokowi itu bakal terus dikembangkan.

Menteri Pertahanan itu memandang, program hilirisasi yang saat ini dijalankan Presiden Jokowi mampu membuat pendapatan Indonesia menjadi lebih besar. Sebab, negara tidak lagi menjual barang mentah.***