Waspada Diduga Beredar Threads Abal-abal Bikinan Hacker Begini Dampaknya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Di era digital saat ini, komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dengan semakin berkembangnya teknologi, berbagai platform komunikasi telah hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu platform terbaru yang sedang populer adalah Threads.

Threads adalah sebuah aplikasi pesan instan yang dikembangkan oleh Instagram, platform media sosial yang sangat populer di kalangan pengguna smartphone. Aplikasi ini dirancang khusus untuk memudahkan pengguna dalam berkomunikasi dengan kelompok teman terdekat mereka. Threads dirilis pada tahun 2019 dan sejak itu telah mendapatkan popularitas yang cukup besar.

Salah satu fitur unggulan dari Threads adalah kemampuannya dalam menjaga privasi pengguna. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat membuat daftar teman terdekat yang dapat mereka hubungi dengan mudah. Pengguna dapat mengatur siapa saja yang dapat melihat status mereka dan berkomunikasi dengan mereka. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berbagi momen-momen penting dalam hidup mereka dengan orang-orang terdekat, tanpa harus khawatir tentang privasi yang terlalu terbuka.

Selain itu, Threads juga memiliki fitur "Status" yang memungkinkan pengguna untuk membagikan kegiatan mereka sepanjang hari. Fitur ini mirip dengan fitur "Stories" di Instagram, namun dengan fokus pada teman terdekat. Pengguna dapat membagikan foto, video, atau teks singkat yang menggambarkan apa yang mereka sedang lakukan atau bagaimana perasaan mereka pada saat itu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka secara langsung dan real-time.

Threads juga memiliki fitur khusus yang disebut "Auto Status". Fitur ini menggunakan sensor pada smartphone pengguna untuk mendeteksi kegiatan mereka secara otomatis, seperti sedang dalam perjalanan, berada di gym, atau sedang berada di kantor. Informasi ini kemudian ditampilkan pada status pengguna, sehingga teman-teman mereka dapat melihat apa yang sedang mereka lakukan tanpa perlu mengirim pesan terlebih dahulu. Meskipun fitur ini dapat membantu dalam menjaga komunikasi yang lebih lancar, namun beberapa orang juga mengkhawatirkannya karena masalah privasi.

Namun, seperti halnya dengan setiap platform komunikasi, Threads juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun platform ini dirancang untuk mempererat hubungan antara teman terdekat, beberapa pengguna mungkin merasa terbatas dalam hal komunikasi dengan orang lain di luar daftar teman terdekat mereka. Selain itu, beberapa pengguna juga mengkritik fitur "Auto Status" karena merasa bahwa privasi mereka terganggu.

Dalam kesimpulannya, Threads adalah sebuah platform komunikasi yang menarik dengan fokus pada komunikasi dengan teman terdekat. Dengan fitur-fitur unggulannya seperti pengaturan privasi yang lebih baik dan fitur "Status" yang menarik, Threads berhasil menarik perhatian banyak pengguna. Namun, penting untuk tetap mempertimbangkan masalah privasi dan batasan dalam penggunaan aplikasi ini.

Versi Web Buatan Hacker

Mengutip okezone.com, media sosial baru milik Meta, Threads, memang tengah menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Threads buatan Mark Zuckerberg digadang-gadang akan menjadi next Twitter yang lebih nyaman untuk digunakan.

Banyak orang pun tertarik mendownload aplikasi ini karena penasaran ingin mencoba. Tidak heran, jika aplikasi ini mencatatkan rekor 100 juta pengguna hanya dalam 5 hari.

Tapi, seiring dengan maraknya pengguna Threads, muncul juga mereka yang ingin memanfaatkannya demi keuntungan pribadi. Bukan influencer, tapi para penipu online yang mengincar data Anda.

Pakar Kaspersky menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads. Seperti biasa, para penipu ini akan mencoba menguras dompet Anda dengan data-data yang ada.

"Penipu telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren. Dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda," kata pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova melalui keterangan resminya, Jumat.

Penjahat siber rupanya telah mengembangkan halaman phishing yang meniru Threads versi web. Padahal, Threads versi web masih belum tersedia.

Penipu berupaya mengelabui pengguna untuk memasukkan kredensial login untuk mendapatkan informasi pribadi. Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Kemudian jika akun media sosial tersebut digunakan untuk berbisnis, maka penipuan semacam ini tentu berpotensi merugikan finansial karena bisnis dapat jatuh ke tangan yang salah. Selain itu, penipu juga bisa mendapatkan informasi perbankan yang digunakan untuk bisnis.

Penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin, yang menggoda pengguna untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. Namun, penting untuk dicatat bahwa satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.

 

Skema lain memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru. Mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut.

Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia, yang termasuk mengirimkan SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus. Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Pengguna pun akhirnya kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Selain itu, skema tersebut mendorong pengguna untuk berbagi informasi tersebut melalui SMS, yang tanpa disadari menjadi alat untuk menyebarkan penipuan. Untuk melindungi diri penipuan tersebut, Olga mengatakan pentingnya mengadopsi pola pikir skeptis dan meneliti aktivitas yang mencurigakan, serta memprioritaskan langkah-langkah keamanan di dunia maya.

"Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri," ujar Olga.

Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi diri saat menjelajahi teknologi baru, antara lain berhati-hatilah saat mengunduh perangkat lunak terutama jika dari situs web pihak ketiga.

Kemudian, pastikan situs web tempat Anda mengunduh perangkat lunak adalah situs web yang sah, Cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan "https://". Selanjutnya, gunakan kata sandi yang kuat dan unik. Gunakan Kaspersky Password Manager untuk mempermudah penggunaan kata sandi yang aman.

Berhati-hatilah terhadap tautan atau email mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal, serta gunakan solusi keamanan yang andal seperti Kaspersky Premium yang dibekali kecerdasan terbaru untuk membantu mendeteksi dan menghapus walware apapun yang mungkin ada di komputer Anda.***