Berikut Kenapa Dajjal Sangat Takut dengan Dukhon? Ternyata Kaum Ini Banyak Menjadi Pengikutnya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - ulisan ini akan menjelaskan tentang Dajjal, sebuah figur yang memiliki kedalaman dan signifikansi penting dalam eskatologi Islam. Dajjal, dalam keyakinan Islam, dianggap sebagai sosok yang menandai akhir zaman, sebuah makhluk yang akan muncul sebelum kiamat, membawa kekacauan dan godaan kepada umat manusia.

Siapakah Dajjal?

Dajjal, yang juga dikenal sebagai Al-Masih Ad-Dajjal (yang artinya "Pembohong Besar" atau "Pemalsu Besar"), digambarkan sebagai tokoh yang sangat menyesatkan. Dalam  Islam, kehadiran Dajjal dikaitkan dengan kekacauan besar, ujian besar, serta cobaan bagi umat manusia. Dalam literatur Islam, terdapat banyak hadis yang menggambarkan sifat dan ciri-ciri Dajjal.

Ciri-ciri Dajjal

Menurut hadis, Dajjal digambarkan memiliki ciri fisik yang spesifik. Dikatakan bahwa ia akan memiliki mata yang salah satunya buta, tetapi mata yang buta tersebut akan memiliki kesan yang sangat menipu sehingga dapat menyesatkan banyak orang. Dajjal juga dianggap memiliki kekuatan besar dan mampu melakukan mukjizat (keajaiban) untuk menyesatkan umat manusia.

Kedatangan Dajjal

Kedatangan Dajjal dipercayai terjadi sebelum hari kiamat. Dalam ajaran Islam, munculnya Dajjal dianggap sebagai salah satu tanda besar dari hari kiamat. Dajjal akan mencoba untuk menyesatkan manusia dengan kekuatan dan godaannya yang luar biasa. Namun, dalam keyakinan Islam, kekuatan sejati hanya dimiliki oleh Allah SWT, dan Dia lah yang akhirnya akan menentukan takdir akhir umat manusia.

Dajjal merupakan subjek penting dalam eskatologi Islam, menggambarkan kekuatan fitnah (ujian) besar yang akan menguji umat manusia. Melalui cerita tentang Dajjal, umat Islam diingatkan untuk tetap berpegang pada nilai-nilai keimanan, keteguhan, serta keyakinan pada kebenaran dan keadilan yang dipegang teguh dalam ajaran agama.

Sementara eksistensi Dajjal merupakan bagian dari keyakinan dalam ajaran Islam, penting untuk diingat bahwa interpretasi dan pemahaman mengenai subjek ini dapat bervariasi di antara masyarakat dan ulama Islam. Hal ini juga sering menjadi subjek diskusi di kalangan para cendekiawan dan pemikir Islam yang terus menggali makna dan pesan yang terkandung dalam konsep Dajjal.

Asap

Mengutip sindonews.com, dukhon dan Dajjal adalah dua tanda kiamat yang disebutkan dalam Al Quran dan Hadis. Dukhon adalah asap yang akan muncul dari langit dan menutupi seluruh permukaan Bumi.

Sedangkan Dajjal adalah seorang manusia yang mengaku sebagai Tuhan dan akan menyesatkan banyak orang. Dukhon ini akan muncul sebagai tanda kiamat. Dukhon ini akan menyebabkan gelap gulita dan tidak ada cahaya matahari yang masuk ke Bumi. 

Dukhon ini juga akan menyebabkan makhluk-makhluk hidup di Bumi mati, kecuali orang-orang yang beriman. Ada beberapa pendapat mengenai penyebab dukhon ini. Ada yang berpendapat bahwa dukhon ini disebabkan oleh letusan gunung berapi yang sangat besar. 

Dukhon adalah kabut atau asap yang akan menutupi seluruh dunia selama 40 hari 40 malam. Kabut ini akan menyebabkan orang-orang merasa sesak napas, sakit, dan ketakutan.

 Ada juga yang berpendapat bahwa Dukhon ini disebabkan oleh benda langit yang jatuh ke Bumi. Namun, pendapat yang paling umum adalah bahwa dukhon ini disebabkan oleh api yang akan keluar dari neraka. 

Dajjal adalah seorang manusia yang mengaku sebagai Tuhan. Dia memiliki berbagai macam mukjizat, salah satunya adalah kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati. Dengan mukjizatnya ini, Dajjal berhasil menyesatkan banyak orang. 

Dukhon adalah kabut atau asap yang akan keluar dari arah barat. Kabut ini akan menutupi seluruh dunia dan menyebabkan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah menjadi buta, tuli, dan lumpuh. Dajjal juga akan terkena dukhon ini. 

Dajjal sendiri takut kepada dukhon karena dukhon akan menghilangkan kekuatannya. Dengan Dukhon, orang-orang akan mengetahui bahwa Dajjal adalah seorang pendusta. Mereka akan sadar bahwa Dajjal tidak memiliki mukjizat apa pun. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Dajjal takut kepada dukhon: 

Dukhon akan menghilangkan kemampuan Dajjal untuk menyesatkan orang. 

Dengan dukhon, orang-orang akan mengetahui bahwa Dajjal adalah seorang pendusta. 

Dukhon akan menyebabkan Dajjal menjadi cacat. Dajjal akan menjadi buta, tuli, dan lumpuh. 

Dukhon akan menghancurkan pasukan Dajjal. Pasukan Dajjal akan menjadi cerai berai dan tidak dapat melawan umat Islam.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Dajjal takut kepada dukhon karena dukhon akan menghilangkan kekuatannya dan menyebabkannya hancur. 

Berikut adalah beberapa hadits yang menyebutkan tentang Dukhon: 

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim: Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Akan keluar dari arah barat suatu kabut yang akan menutupi seluruh dunia. Tidak ada seorang pun dari umat manusia yang tidak terkena dukhon tersebut, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Dukhon tersebut akan menyebabkan seseorang yang beriman seakan-akan kepalanya ada di dalam tempurung, dan akan menyebabkan orang yang kafir seakan-akan kepalanya ada di dalam kuali yang mendidih.” 

Hadits riwayat Muslim: Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Akan keluar dari arah barat suatu kabut yang akan menutupi seluruh dunia. Tidak ada seorang pun dari umat manusia yang tidak terkena dukhon tersebut, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Dukhon tersebut akan menyebabkan orang yang beriman seakan-akan kepalanya ada di dalam tempurung, dan akan menyebabkan orang yang kafir seakan-akan kepalanya ada di dalam kuali yang mendidih. Orang yang beriman akan merasakan seperti sakit kepala, tetapi tidak akan membahayakannya. Sedangkan orang yang kafir, dukhon tersebut akan menyebabkan matanya menjadi buta, telinganya menjadi tuli, dan kulitnya menjadi mengelupas.” 

Dukhon ini akan menjadi tanda akhir dari kehidupan di dunia. Orang-orang yang beriman akan selamat dari dukhon ini dan akan masuk ke surga. Sedangkan orang-orang yang zalim akan binasa di dalam dukhon 

Perempuan Pengikut Dajjal Terbesar 

Fitnah terbesar akhir zaman ditandai dengan kemunculan Dajjal . Dajjal, digambarkan dalam hadis-hadis Nabi sebagai seorang pendusta yang sebelah matanya buta, tertulis di keningnya huruf kaf fa’ dan ra’ ((? ? ?). Kemunculannya pertanda kiamat sudah sangat dekat. Dajjal menjadi fitnah terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. 

Sampai-sampai, setiap Nabi yang diutus, mengingatkan umatnya tentang fitnah Dajjal. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ??? ?????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????????? ??????????? ????? ??????? ????????? ??????? ????????? ?????? ??????????? ??????? ?????? ?????????? ????????? ??????? 

“Tidaklah diutus seorang nabi, melainkan dia mengingatkan kaumnya tentang si buta sebelah, sang pendusta. Ketahuilah Dajjal itu buta sebelah dan Tuhan kalian tidak buta sebelah. Diantara dua matanya tertulis: Kafir” (HR. Bukhari 7131). 

Mengutip sindonews.com, dijelaskan pula bahwa menjelang akhir zaman ini, kemunculan Dajjal ini akan diikuti dengan beberapa kelompok pengikutnya. Dan salah satu pengikut Dajjal itu, ternyata kebanyakan kaum perempuan. Astagfirullah! Kenapa banyak kaum perempuan yang menjadi pengikut Dajjal? 

Berdasarkan riwayat Ahmad, kebanyakan yang terpengaruh dengan fitnah Dajjal adalah para perempuan. Ibnu Umar radhiyallahu'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Dajjal akan turun di lembah air Murqonah' ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuanya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal." [HR Ahmad) 

Hadis ini sama sekali bukan bermaksud merendahkan wanita. Dalam buku “al-Maus?’ah f? al-Fitan wa al-Mal?him wa Asyr?ti as-S?’ah”, Dr. Muhammad Ahmad al-Mubayyadh menjelaskan, banyak di kalangan perempuan yang mengikuti Dajjal karena gampang tergoda dengan syahwat dunia , dan tidak begitu mengedepankan akalnya sebagaimana laki-laki. 

Sementara itu, fitnah Dajjal yang begitu menggoda –di saat kondisi dunia kala itu begitu memprihatinkan– misalnya api diperlihatkan menjadi air, sebaliknya air diperlihatkan bagai api dan berbagai fitnah lainnya sangat sulit dilawan jika tak berbenteng keimanan. Kemudian, sering disebutkan bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan. 

Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :. " Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri daripada kaum wanita." 

Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka: 

" Mengapa terjadi demikian, adakah kerana mereka berzina atau membunuh anak atau kafir? " Baginda menjawab : 

"Tidak, mereka ini ialah mereka yang menggunakan lidah menyakiti hati suami dan tidak bersyukur akan nikmat yang disediakan oleh suaminya." (Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Aku melihat api neraka dan penghuni terbanyak di dalamnya adalah dari kalangan wanita yang tidak bersyukur. 

“Lantas shahabat bertanya, “Apakah karena mereka tidak beriman kepada Allah?”, Rasulullah menjawab, “Mereka tidak tahu berterima kasih kepada suami-suami mereka dan pula tidak bersyukur terhadap pertolongan dan kebaikan yang di berikan kepada mereka. Jika kalian melakukan kebaikan kepada mereka, maka dia berkata. “Saya tidak pernah menerima kebaikan apapun dari kamu” (HR Bukhari) 

" Apabila perempuan keluar rumah, sedangkan suaminya membencinya, dia dilaknat oleh semua malaikat di langit, dan semua apa yang dilaluinya selain daripada jin dan manusia sehingga dia kembali. " (Thabarani di dalam al-Awsat) 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka, 

"Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah beristigfar yaitu memohon ampun. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang lebih banyak menjadi penghuni neraka. 'Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya, 

'Wahai Rasulullah, kenapa kami kaum wanita yang lebih banyak menjadi penhuni neraka?' 

Rasulullah. bersabda, 'Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu.'Wanita itu bertanya lagi, 

'Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?' 

Rasulullah bersabda,

'Maksud kekurangan akal ialah kesaksian dua orang wanita sama dengan kesaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan akal. Begitu juga wanita tidak mengerjakan sembahyang pada malam-malam yang dilaluinya kemudian berbuka pada bulan ramadhan karena haid. Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama'."(HR Bukhari dan Muslim) 

Dalam hadis lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :

“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad)

 Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadis di atas dengan pernyataannya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Kitab Jahannam Ahwaluha wa Ahluha). Wallahu A'lam.***