Jarang Disadari Ternyata Menggosok Gigi saat Mandi Berbahaya Berikut Kata Pak Dokter

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Banyak dari kita memiliki kebiasaan menggosok gigi setiap hari sebagai bagian dari rutinitas kebersihan pribadi kita. Namun, apakah Anda pernah mempertanyakan waktu yang tepat untuk melakukannya? Baru-baru ini, dokter gigi telah mengungkapkan potensi bahaya yang terkait dengan menggosok gigi saat mandi.

Banyak orang menganggap menggosok gigi sambil mandi sebagai kebiasaan yang praktis. Ini menghemat waktu dan memungkinkan kita untuk melakukan beberapa tugas kebersihan pribadi secara bersamaan. Namun, meskipun terlihat seperti waktu yang efisien, menggosok gigi saat mandi sebenarnya memiliki risiko tertentu.

Salah satu masalah utama yang dihadapi saat menggosok gigi sambil mandi adalah kebiasaan kita untuk berkumur menggunakan air dari keran atau shower. Ketika kita mandi, biasanya menggunakan air panas, yang dapat melunakkan bulu sikat gigi dan mengurangi efektivitas pembersihan. Selain itu, air panas juga dapat membuka pori-pori kulit kita, meningkatkan risiko penyerapan bahan kimia dari pasta gigi atau obat kumur yang kita gunakan.

Selain itu, mandi juga dapat menciptakan kondisi yang lembab di kamar mandi. Kelembaban ini dapat menyebabkan bakteri berkembang biak dengan cepat, dan jika sikat gigi kita tidak dikeringkan dengan benar setelah digunakan, maka itu dapat menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Menggosok gigi di lingkungan yang lembab juga dapat meningkatkan risiko perkembangan jamur atau infeksi lainnya di mulut.

Dokter gigi merekomendasikan agar kita menghindari menggosok gigi saat mandi dan mengikuti rutinitas yang terpisah. Berikut adalah beberapa saran untuk menjaga kebersihan gigi yang optimal:

Atur waktu secara khusus untuk menggosok gigi setidaknya dua kali sehari, selama dua menit setiap kali. Pilih waktu yang tetap, seperti setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

 

 Gunakan air bersih untuk berkumur dan bilas mulut setelah menggosok gigi. Hindari menggunakan air panas yang dapat merusak efektivitas pembersihan.

Pastikan sikat gigi Anda kering setelah digunakan. Letakkan sikat gigi di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung untuk membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.

Rutin ganti sikat gigi setiap tiga bulan atau ketika bulu sikat gigi sudah aus. Sikat gigi yang aus tidak akan efektif membersihkan gigi dan gusi dengan baik.

Gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride yang disetujui oleh dokter gigi. Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi.

Jangan lupa untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan gigi dan membersihkan karang gigi. Dokter gigi dapat membantu memastikan kesehatan gigi dan mulut Anda tetap optimal.

Sejumlah Masalah

Mengutip cnnindonesia.com, tak sedikit orang yang memilih menggosok gigi di bawah pancuran shower. Namun siapa sangka, menggosok gigi saat mandi rupanya memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

Seorang dokter gigi utama dan direktur klinis Quest Dental di Inggris Payal Bhalla menjelaskan bahwa menggosok gigi saat mandi di bawah shower dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Melansir Huffington Post, berikut beberapa di antaranya.

1. Suhu air

Jika Anda suka mandi dengan air panas, maka menyikat gigi sambil mandi dapat merusak sikat gigi. Air panas di kamar mandi dapat membuat bulu sikat gigi menjadi lebih lembek, sehingga membuatnya kurang efektif saat membersihkan gigi.

"Selain itu, para ahli gigi menyarankan untuk menggunakan sikat gigi elektrik untuk pembersihan yang lebih menyeluruh, dan meskipun sebagian besar sikat gigi elektrik tahan air, saya tidak menyarankan untuk merendamnya di dalam air karena dapat merusak mekanisme dan bulu sikat," ucap Bhalla.

2. Kontaminasi silang

Kuman dapat berpindah dari bagian tubuh lainnya ketika Anda menggunakan sumber air yang sama untuk menyikat gigi dan membersihkan tubuh. Hal ini dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memicu penyakit yang tidak diinginkan.

"Pancuran air dapat menyimpan bakteri, dan ketika Anda menyikat gigi di bawah pancuran air, Anda mungkin mengekspos sikat gigi Anda pada bakteri-bakteri tersebut, dan sekali lagi meningkatkan kemungkinan Anda terkena penyakit," jelas Bhalla lebih lanjut.

Ia juga menjelaskan bahwa berbagi kamar mandi dengan orang lain di rumah juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang.

"Berbagi sikat gigi atau mengekspos sikat gigi Anda pada bakteri orang lain dapat menyebabkan penyebaran kuman."

3. Risiko cedera di kamar mandi

Berhati-hatilah agar pasta gigi tidak tercecer ke lantai kamar mandi karena dapat membahayakan.

"Air dan pasta gigi dapat membuat lantai kamar mandi menjadi licin, yang dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera," katanya.

4. Tumbuh bakteri di sikat gigi

Meninggalkan sikat gigi di kamar mandi yang lembap dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk tumbuh. Hal ini dapat membuat sikat gigi Anda terpapar bakteri yang mungkin ada di kamar mandi.

"Bakteri dapat menumpuk di sikat gigi Anda dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mulut," jelasnya.

Sikat gigi juga dapat terpapar bahan kimia yang digunakan di kamar mandi atau sabun mandi yang dapat berbahaya jika tertelan.

"Disarankan untuk menyimpan sikat gigi Anda di tempat yang kering dan bersih dan jauh dari sumber kontaminasi potensial, seperti toilet atau wastafel," tambah Bhalla.

"Selain itu, sebaiknya ganti sikat gigi Anda setiap tiga sampai empat bulan atau lebih cepat jika bulu sikatnya sudah kusut atau usang.".***