Penasaran Terbuat dari Apa Air Mata Itu dan Mengapa Rasanya Asin? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Air mata, tetesan bening yang muncul dari mata, memiliki kekuatan yang luar biasa dalam merangkai cerita tentang perasaan manusia. Lebih dari sekadar cairan tubuh, air mata mengandung pesan-pesan yang dalam, memainkan peran penting dalam mengungkapkan emosi dan menghubungkan kita dengan sisi paling manusiawi dari diri kita.

Mekanisme Air Mata

Air mata terdiri dari tiga jenis utama: air mata basal, air mata refleks, dan air mata emosional. Air mata basal adalah yang paling umum, berfungsi untuk menjaga mata tetap lembab dan membersihkannya dari partikel asing. Air mata refleks muncul sebagai respons terhadap rangsangan fisik, seperti debu atau benda asing yang masuk ke mata. Namun, yang paling menarik adalah air mata emosional, yang timbul sebagai reaksi terhadap emosi yang mendalam seperti kegembiraan, kesedihan, stres, dan bahkan kebahagiaan berlebihan.

Bahasa Dalam Keheningan

Air mata adalah bahasa yang unik dalam keheningan. Mereka mampu mengungkapkan apa yang seringkali sulit diungkapkan oleh kata-kata. Saat senyum menggambarkan kebahagiaan, air mata melambangkan kerinduan, kehilangan, atau perasaan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan. Dalam momen-momen penuh emosi, air mata bisa menjadi jendela yang membuka pandangan ke dalam perasaan manusia yang paling dalam.

Terapi Alami dan Kesehatan Emosional

Mengeluarkan air mata dalam respons terhadap emosi dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air mata emosional mengandung hormon stres, yang berarti bahwa dengan menangis, tubuh dapat secara fisik mengeluarkan sumber ketegangan. Ini dapat memberikan efek pembersihan pada tubuh dan membantu meredakan kecemasan.

Kehidupan Sosial dan Empati

Air mata tidak hanya menghubungkan kita dengan diri kita sendiri, tetapi juga dengan orang lain. Ketika kita melihat seseorang menangis, kita merasa dorongan untuk mendekat dan mencari cara untuk menghibur atau membantu. Ini adalah bentuk khusus dari empati, di mana kita merasakan perasaan orang lain dan meresponsnya dengan simpati.

Dapat disimpulkan air mata adalah cermin dari ke-Dalam-Pribadian emosi manusia. Mereka tidak hanya mencerminkan perasaan pribadi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghubungkan kita dengan orang lain dan mempromosikan pemahaman dan empati. Sebagai bahasa universal tanpa batas, air mata mengingatkan kita akan kerentanan bersama dan manusiawi yang kita semua bagi.

Tiga Jenis

Seseorang akan menangis dan mengeluarkan air mata saat bersedih, menonton adegan menyentuh di film, atau sekedar ketika mengiris bawang. Namun pernahkah bertanya-tanya terbuat dari apakah air mata itu? Dikutip dari Live Science, dilansir kompas.com Minggu (27/8/2023) 

Daniela Oehring, profesor optometri di Universitas Plymouth di Inggris menjelaskan, ternyata ada tiga jenis air mata dengan komposisi berbeda-beda. Anda mungkin paling akrab dengan air mata emosional yang dikeluarkan orang-orang ketika bersedih setelah patah hati atau gembira lantaran bertemu dengan teman lama. 

Akan tetapi, manusia ternyata menghasilkan dua jenis air mata lainnya. Jenis pertama adalah air mata basal yang melindungi mata, memasok nutrisi ke jaringan dan membuang kotoran. 

Lalu, jenis kedua adalah air mata refleks yang dihasilkan sebagai respons terhadap iritasi, seperti asap atau bahan kimia yang dilepaskan saat seseorang memotong bawang. 

Kandungan air mata Air mata basal memiliki banyak ion garam dan elektrolit lainnya, serta protein dengan sifat antimikroba. Protein tersebut antara lain lipocalin, yang mengikat dan mengganggu senyawa tertentu pada mikroba, dan lisozim, enzim yang membunuh bakteri dengan cara menghancurkan dinding selnya. 

Sebaliknya, air mata refleks dan emosional memiliki kandungan air yang lebih tinggi, serta konsentrasi lemak dan protein yang lebih rendah, dibandingkan air mata basal. 

Beberapa ilmuwan telah melaporkan bahwa, dibandingkan dengan air mata refleks, air mata emosional membawa konsentrasi hormon yang lebih tinggi yang biasanya dilepaskan ketika tubuh sedang stres. Setelah dibuat, semua air mata ini ditambahkan ke lapisan tipis yang menutupi dan memberi nutrisi pada kornea, jaringan transparan di bagian depan mata.

 Film air mata ini memiliki tiga lapisan berbeda. Di bagian luar terdapat lapisan berminyak yang diproduksi oleh kelenjar meibom di kelopak mata yang mencegah mata mengering. 

Lapisan berikutnya berair dan melumasi mata; itu sebagian besar dibuat oleh kelenjar lakrimal, yang juga menambahkan protein, oksigen dan elektrolit. Sedangkan lapisan dalam, yang paling dekat dengan permukaan kornea, mengandung protein mirip lendir yang disebut musin, yang membantu lapisan air mata menempel pada permukaan mata. 

Menurut Oehring, rata-rata orang memproduksi sekitar 1 hingga 4 mikroliter air mata per menit – atau sekitar 1,44 hingga 5,76 mililiter per hari. Ini terutama merupakan air mata basal, yang terus-menerus keluar, bukan air mata emosional dan refleks yang dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan. Namun, volume ini bisa sangat bervariasi tergantung aktivitas seseorang. 

“Jika Anda mengendarai sepeda, misalnya. Anda terkena banyak udara, sehingga Anda memiliki tingkat penguapan yang tinggi dan produksi air mata Anda berubah,” katanya. 

Ini Kandungannya Mata kering 

Jika kuantitas atau kualitas air mata menurun, sehingga menyebabkan mata tidak bisa terlumasi, maka Anda mungkin mengalami mata kering. Banyak faktor yang meningkatkan risiko kondisi umum ini, termasuk merokok, gizi buruk, dan terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menantap layar komputer atau kurang bekedip. 

Seiring bertambahnya usia, seseorang juga menjadi lebih rentan mengalami mata kering, karena kelenjar air mata juga berhenti bekerja. Beberapa penyakit juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mata kering, seperti sindrom Sjögren, suatu kondisi autoimun di mana sel kekebalan tubuh merusak kelenjar lakrimal yang melembabkan mata. 

Orang dengan sindrom Sjögren bahkan tidak dapat mengeluarkan air mata secara refleks. “Bahkan jika ada sesuatu yang masuk ke matanya, seperti bulu mata atau semacamnya, kapasitasnya tidak cukup untuk menghasilkan air mata,” tambah Oehring. 

Rasanya Asin?

Saat air mata menetes dan menyentuh bibir, mungkin di antara Anda bertanya-tanya, mengapa rasanya asin. Air mata rasanya asin ternyata karena mengandung elektrolit, yaitu garam alami yang dibutuhan oleh tubuh kita, dikutip dari Science ABC, Selasa (25/7/2023). 

Saat kita menangis, entah karena rasa emosi, sedih setelah menonton adegan film atau saat mengiris bawang, secara alami air mata akan menetes. Penting untuk dipahami, bahwa mata kita adalah salah satu bentuk adaptasi yang paling mengagumkan dari tubuh.

 Sebab, tak hanya berperan penting sebagai organ penglihatan, tetapi juga memiliki mekanisme dan sistem yang rumit untuk menjaga organ ini tetap aman. Organ mata memiliki mekanisme yang sangat baik untuk kita. Memastikan agar mata tidak kering saat terbuka adalah hal yang sangat penting, itu sebabnya mengapa mata selalu berkedip. 

Namun, saat air mata kita menetes, lalu menyentuh bibir, seringkali indera perasa atau lidah akan merasakan rasa asin pada air mata. Jadi, mengapa air mata kita terasa asin, itu karena elektrolit yakni garam yang terdapat di dalamnya. 

Air mata rasanya asin Elektrolit pada air mata adalah garam alami yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi sistem saraf dan transfer informasi di antara sel-sel saraf yang berbeda. 

Pada saat Anda menjulurkan lidah dan merasakan sedikit garam dalam air mata, hal ini menunjukkan betapa sensitifnya indera perasa kita. 

Sekitar 98 persen air mata kita terbuat dari air murni, sedangkan 2 persen sisanya mengandung semua zat dan senyawa lain, selain elektrolit atau garam, ada juga kalium, natrium, kalsium, bikarbonat, fosfat dan magnesium. 

Bahkan dengan tingkat keasinan yang rendah, air mata tetap dapat memberikan lingkungan mata yang tidak nyaman untuk pertumbuhan bakteri. 

Selain itu, manfaat air mata juga sering digunakan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, sehingga rasa asin pada air mata sangat masuk akal untuk melindungi tubuh, terutama mata dari infeksi bakteri atau patogen. 

Alasan lain, mengapa air mata itu asin, adalah karena kita, manusia adalah makhluk yang asin. Sebab, hampir setengah pon atau sekitar 227 gram tubuh kita terdiri dari garam. Jadi cukup masuk akal, jika cairan yang sangat alami ini, air mata,juga memiliki konsentrasi garam. 

Air dalam tubuh kita, pada dasarnya asi, meski tidak terlalu asin dibandingkan lautan. Selain itu, beberapa garam dan ion lain yang ditemukan dalam air mata juga dapat membantu dalam proses pelumasan, perlindungan dan penyembuhan di dalam mata. 

Itu lah mengapa air mata kita rasanya asin, dan manfaat rasa asin itu juga sangat baik untuk perlindungan tubuh dari berbagai infeksi bakteri atau patogen.***