Fenomena Gerhana Matahari Cincin Api yang Sayang Dilewatkan 23 Tahun Lagi Baru Ada, Apakah Matahari Juga Berputar? Simak Yuk

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam paling spektakuler yang dapat diamati di langit. Saat matahari, bulan, dan bumi berada dalam susunan tertentu, maka gerhana matahari terjadi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan dan keajaiban gerhana matahari serta beberapa informasi penting tentang jenis-jenis gerhana matahari.

Apa itu Gerhana Matahari?

Gerhana matahari terjadi ketika bulan bergerak di antara matahari dan bumi, menyebabkan matahari tampak terhalang sebagian atau sepenuhnya. Ada dua jenis gerhana matahari utama: gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari total.

Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari sebagian terjadi ketika hanya sebagian kecil matahari tertutup oleh bulan. Ini menciptakan efek serupa cincin matahari terhadap matahari. Sementara sebagian wilayah di bumi akan mengalami gerhana sebagian, yang lainnya akan melihat matahari terlihat sebagai cincin terang yang terangkat.

 

Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total adalah fenomena yang paling mengesankan. Saat gerhana matahari total, matahari sepenuhnya tertutup oleh bulan. Ini menghasilkan kegelapan sekitar di sekitar daerah yang mengalami gerhana total. Selama periode ini, Anda bahkan dapat melihat korona matahari, yaitu atmosfer luar matahari yang terlihat sebagai lingkaran bercahaya di sekeliling matahari. Gerhana matahari total hanya terjadi pada daerah yang relatif kecil di bumi pada setiap peristiwa tertentu, sehingga menyaksikan gerhana total adalah pengalaman yang langka dan istimewa.

Gerhana Matahari Cincin Api

Gerhana matahari cincin api atau Ring of Fire akan muncul tanggal 14 Oktober 2023. Fenomena langka itu diketahu baru akan terjadi lagi di 2046.

Direktur Divisi Heliofisika NASA, Peg Luce menjelaskan peristiwa langit itu dapat disaksikan langsung oleh semua orang. Momen istimewa itu juga sangat istimewa buat para ilmuwan untuk mempelajari gerhana matahari cincin api.

"Gerhana cincin matahari ini akan jadi momen yang indah dan menimbulkan kekaguman," ujar Peg Luce dikutip CNN, yang dilansir sindonews.com Rabu (4/10/2023) ini.

Diketahui penamaan gerhana matahari cincin api diberikan berdasarkan penampakan gerhana matahari cincin yang mirip dengan gerhana matahari total. Hanya saja bulan berada pada titik terjauh orbitnya dari bumi sehingga tidak dapat menutup matahari sepenuhnya.

Sebaliknya, cahaya matahari yang menyala-nyala mengelilingi bayangan bulan. Kondisi itu membuat matahari terlihat sepeti cincin dengan jilatan cahaya yang seperti api di sekelilingny. Dari situ nama gerhana matahari cincin api diberikan.

Momen istimewa itu tidak boleh dilewatkan karena terbilang jarang. Kesempatan lainnya baru akan terjadi lagi di 2046 dengan posisi matahari dan bulan yang memang sama dengan yang akan terjadi minggu depan.

Sayangnya momen istimewa itu tidak bisa dinikmati langsung oleh masyarakat dunia. Gerhana matahari cincin api hanya akan terlihat jelas di wilayah Amerika Serikat, Meksiko,Belize, Honduras, Panama, dan Kolombia.

Selain itu fenomena langit yang sama juga akan bisa dilihat di Brasil. "Fenomenan ini akan terjadi dengan waktu yang cukup panjang, jadi kami menyarankan agar masyarakat melihat dan mengamatinya dengan hati-hati," ujar Program Manager NASA, Kelly Korreck.

Kesempatan itu memang tidak akan terlihat di Indonesia. Hanya saja bagi mereka yang masih penasaran NASA justru akan menyiarkan secara langsung fenomena spesial tersebut. Mereka akan menyiarkan langsung suasana pengamatan yang dilakukan di Albuquerque, New Mexico, Kirbyville, Texas, White Sands, dan New Mexico.

Jadi buat Anda yang di Indonesia dan penasaran dengan fenomena itu bisa mengakses kanal YouTube milik NASA minggu depan.

Berputar? 

Seperti diketahui matahari adalah satu-satunya bintang di tata surya. Matahari pun disebut sebagai pusat tata surya karena gravitasinya mampu menyatukan tata surya. Segala sesuatu di tata surya berputar di sekitar Matahari, mulai dari planet, asteroid, komet, dan serpihan kecil di ruang angkasa. 

Sebagai pusat yang dikelilingi oleh banyak objek di tata surya, apakah matahari juga berputar seperti benda lainnya? Ya, matahari juga berotasi Tidak hanya dikelilingi oleh planet, matahari juga berputar, meski kecepatan geraknya jauh lebih lambat dibandingkan kecepatan Bumi. 

Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk melakukan rotasi penuh, namun karena matahari bukanlah benda padat seperti planet, waktu rotasinya lebih sulit ditentukan. 

Menurut NASA, matahari adalah bola gas atau plasma sehingga matahari tidak harus berotasi secara kaku seperti yang dilakukan planet padat dan bulan. Faktanya, gas matahari terbagi menjadi beberapa zona dan lapisan, dengan masing-masing wilayah matahari bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Rata-rata, matahari berputar pada porosnya setiap 27 hari sekali. Namun, ekuatornya berputar paling cepat dan membutuhkan waktu sekitar 24 hari untuk berotasi, sedangkan kutub membutuhkan waktu lebih dari 30 hari. NASA mengatakan, bagian dalam matahari juga berputar lebih cepat dibandingkan lapisan luarnya. Pada tahun 1612, 

Galileo Galilei melihat sesuatu yang aneh, yakni bintik matahari bergerak melintasi piringan matahari seiring waktu. Inilah yang kemudian mengonfirmasi rotasi matahari. 

Bahkan saat ini, para peneliti dapat memantau pergerakan dan laju rotasi matahari dengan mengamati aktivitas bintik matahari. 

Mengutip kompas.com bintik matahari terbentuk ketika plasma matahari berinteraksi dengan medan magnetnya dan dapat menyebabkan jilatan api matahari dan jenis badai matahari lainnya.

Mungkin ada yang mengira bintik matahari sangat panas, tapi sebenarnya bintik itu adalah area yang dingin di permukaan matahari, meski "dingin" adalah istilah yang relatif. Suhu bintik matahari rata-rata berkisar antara 2.760 hingga 4.150 derajat Celcius, berbeda dengan daerah di sekitarnya yang rata-rata bersuhu sekitar 5.480 C.***