Gara-gara Ini Gadis Diculik 17 Tahu Lalu Bisa Bertemu dengan Orang Tua, Apa itu?

Dok scmp.com

JAKARTA (SURYA24.COM) - Penculikan anak adalah salah satu kenyataan yang mengerikan dan tragis yang dapat merusak kehidupan anak-anak dan keluarga mereka. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga memengaruhi komunitas dan masyarakat secara lebih luas. Mari kita menjelajahi dampak buruk yang dialami oleh korban penculikan anak.

Penculikan anak menciptakan trauma emosional yang mendalam pada korban. Anak-anak yang mengalami penculikan seringkali mengalami rasa takut, kecemasan, dan ketidakamanan yang dapat berlanjut hingga dewasa. Trauma ini dapat memengaruhi perkembangan emosional, psikologis, dan sosial mereka.

Korban penculikan anak memiliki risiko tinggi mengalami gangguan psikologis seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD), kecemasan, dan depresi. Pengalaman buruk ini dapat mengubah cara anak melihat dunia dan diri mereka sendiri, menciptakan tantangan psikologis yang berkepanjangan.

Penculikan anak dapat mengganggu pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial. Anak-anak yang menjadi korban mungkin mengalami kesulitan mempercayai orang lain dan membina hubungan yang sehat. Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membangun ikatan emosional yang kuat dengan orang lain. Nah berikut ini kisah penculikan yang mengharu birukan, apa itu?

Gara-gara Postingan 

Kisah mengharukan seorang gadis yang diculik 17 tahun lalu, beruntungnya ia bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Kisah ini dialami seorang wanita dari Tiongkok. Wanita tersebut bernama Zhong Jinrong. Usianya kini sekitar awal 20 tahunan.

 

Lantas, bagaimana ia bisa bertemu kembali dengan orangtua kandungnya setelah 17 tahun terpisah?

Semua berawal dari sang ayah yang menggungah foto. Ia mengunggah foto skesta wajah Zhong Jinrong.

Sudah lama terpisah, sang ayah hanya bisa mengira-ngira bagaimana rupa anaknya yang telah beranjak dewasa kini.

Ia pun mendeskripsikan ciri-ciri Zhong Jinrong saat kecil untuk merekonstruksi bagaimana penampilannya saat ini.

Tak disangka, ternyata hasilnya sangat mirip dengan penampilan Zhong sekarang.

Dikutip dari scmp.com dilansir tribunnews.com, pada Minggu (12/11/2023), Zhong diculik saat terpisah dengan orangtuanya.

Saat itu tahun 2006, Zhong diculik di sebuah jalan di Chengdu di provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok.

Waktu itu dia berumur empat setengah tahun. Zhong dijual kepada orang tua angkatnya.

Ia lantas dibesarkan di Bazhong di Sichuan, sekitar 300 km dari tempat dia hilang.

Ayahnya, Zhong Rengui, berhenti bekerja dan mengabdikan dirinya untuk mencari putrinya di seluruh Tiongkok.

Anak hilang 17 tahun, kini bertemu dengan ortu kandung gara-gara foto

Akibat kejadian tersebut, ia pun terlilit utang dalam jumlah besar.

“Satu-satunya cara agar saya bisa merasa seperti seorang ayah adalah dengan terus mencari putri saya,” katanya.

Selama 17 tahun terakhir, pria yang memiliki dua anak ini menceritakan kepada siapa pun yang mau mendengarkan tentang putrinya yang hilang.

Pada tahun 2018, ayah Zhong meminta Lin Yuhui, seorang seniman terkenal yang berspesialisasi dalam potret simulasi, untuk menggambar putrinya saat remaja.

 

Dia kemudian menggunakan gambar itu di papan pajangan saat mencari putrinya.

Putrinya adalah seorang pekerja migran di provinsi Guangdong, Tiongkok Tenggara.

Secara kebetulan ia melihat video ayahnya di aplikasi Douyin pada bulan September 2023.

Sadar bahwa dia diadopsi, dia memperhatikan kesamaan antara dirinya dan potret itu. Dia segera menghubungi ayahnya.

Mereka pun menjalani dua tes DNA untuk memastikan hubungan darah.

 “Putri saya telah ditemukan.

Terima kasih telah peduli dan berusaha membantu keluarga saya selama ini!” kata sang ayah di akun media sosialnya.

Ayah yang berbahagia ini membuat poster besar untuk menyampaikan kabar baiknya dan meletakkannya di dekat jalan tol untuk menggantikan papan reklame “anak hilang” yang sebelumnya ia gunakan.

Putrinya ternyata kini sudah menikah dan memiliki seorang putra.

Ia kembali dipertemukan dengan orang tua kandungnya pada 2 November. Berita tersebut memicu perdebatan tentang anak-anak yang diculik di Tiongkok.

“Pelaku perdagangan manusia harus dihukum berat!” kata salah satu orang di Douyin.

“Gadis itu sangat beruntung bisa bertemu ayahnya di internet. Doa terbaik untuk keluarga ini,” kata netizen yang lain.***