Kirim Surat Terbuka untuk Kedua Kalinya

Kontoversi Sejarah Syarifah Sembilan Belum Berakhir

Siak (Surya24.com) -- Kontoversi Sejarah Syarifah Sembilan belum berakhir, terbukti Salah satu masyarakat Sungai Apit kembali mengirimkan surat terbuka kepada Camat dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Sungai Apit.

Surat terbuka  tersebut dikirim melalui akun Facebook oleh Saudara Pesiwelson dengan akun facebook "wel rafa". Pesi Welson Kepada media media ini sabtu (03/10/20) mengatakan, "Sudah melayangkan surat Terbuka kedua kali.

"Sebagai pemuda asli kelahiran anak jati Sungai Apit kami telah melayangkan surat tebuka yang kedua kalinya kepada Camat Sungai Apit  dan LAM kecamatan Sungai Apit, Ini sebagai kritik atas cara pandang dan konsep berpikir dengan pernyataan Camat yang mencatut nama syarifah sembilan sebagai salah satu bagian dari "sejarah" Siak.

Pernyataan itu disampaikan oleh Camat saat peresmian ruang terbuka hijau pada tanggal 20/09/2020. Dalam surat terbuka tersebut "iwel" nama panggilan sehari hari mempertanyakan keabsahan dari pernyataan Camat mengenai siapa Syarifah Sembilan itu sebenarnya dan meminta dibuatkan forum terbuka untuk mejelaskan kepada masyarakat kabupaten Siak, khususnya kecamatan Sungai Apit. supaya ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi seluruh masyarakat.

Sampai hari ini hampir dua minggu surat terbuka pertama dan kedua belum mendapat tanggapan dari pihak yang dituju, entah mereka enggan menanggapi atau menganggap ini cuma hal sepele yang tak perlu dibahas jawab pemuda berkulit hitam tersebut.

"Iwel juga menegaskan kepada pihak LAM selaku lembaga pemangku adat "Lam kecamatan sungai apit juga harusnya mengambil sikap, Bukan hanya diam macam tak peduli, ini terkait masalah yang sangat penting bagi masyarakat, supaya masyarakat bisa mengetahui Hal yang sebenarnya,dan bisa menjadi pembelajaran untuk generasi kedepan.

Kalau ini benar sejarah yang bisa dipertanggung jawabkan kita ikut bangga kalau Sungai Apit ini punya sejarah seperti yang disampaikan dan disematkan ke nama taman yang menjadi ikon kota Sungai Apit. "Pungkas iwel.(Darwis)