Menolak Lupa Sejarah Perjuangan Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir, Jangan Ada Yang Dilupakan

H.Yan Faizal (Wartawan Senior Kabupaten Rokan Hilir yang juga anggota komite Perjuangan Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir bidang Dokumentasi dan Humas)

Bagansiapiapi (Surya24.com) - Setiap menjelang peringatan HUT berdirinya Kabupaten Rokan Hilir yang diperingati tanggal 4 Oktober setiap tahunnya dan sidang paripurna istimewa DPRD.

Abdurahman Yanie (Tim Penghubung Komite Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir di Bengkalis)

Berbagai elemen masyarakat dan anak cucu dimana kerabat mereka, Datuk,ayah yang ikut terlibat dalam memperjuangkan pembentukan Kabupaten Rokan Hilir tahun 1999 dan lebih awalnya perjuangan pembentukan daerah tingkat 2 swatantra Bagansiapiapi baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia banyak merasa dilupakan.

Bahkan mereka tidak pernah di undang sama sekali dan bahkan Datuk atau Orangtua mereka tidak pernah mendapat kan pengakuan berupa piagam penghargaan ataupun pin.

Ridayanti,SH (Istri Alm. Hasanuddin,SH anggota komite perjuangan pembentukan kabupaten Rokan Hilir)

Mereka butuh pengakuan karena menurut dokumen yang ada, kakek atau orangtua mereka tertera namanya seperti dalam Surat Keputusan Komite Perjuangan Pembentukan Kabupaten Rohil nomor 109/KPPRH/6/1999 tentang panitia mubes masyarakat Rokan Hilir.

Kemudian surat keputusan komite perjuangan pembentukan Rohil nomor 156/KPPRH/x/1999 tentang susunan panitia syukuran masyarakat rohil dan panitia pembentukan swatantra Bagansiapiapi. 

Abdurahman Yanie seorang tokoh yang ikut andil dalam Tim Penghubung Komite Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir di Bengkalis merasa tidak pernah di akui.

" Saya mengusulkan untuk tahun yang akan datang jangan hal ini terjadi lagi, harus ingat yang ikut andil melahirkan Kabupaten Rokan Hilir ini, baik itu yang di Bengkalis, Pekanbaru, Jakarta maupun yang di Bagansiapiapi, janganlah lupa diri," Ucap Abdurahman Yanie, Senin (5/10/2020).

Hal demikian juga di rasakan Ridayanti SH istri Alm Hasanuddin SH yang merupakan Anggota Komite Perjuangan Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir.

"Saya kecewanya sejak Peringatan HUT Kabupaten Rokan Hilir, Alm suami saya Hasanuddin SH termasuk juga pejuang pembentukan Kabupaten Rokan Hilir di bidang hukum, tetapi jangankan mendapat penghargaan, di undang pun tidak ada, kami tidak butuh penghargaan, kami hanya butuh pengakuan dari Pemkab Rohil supaya anak cucu nya nanti mengetahui jika Ayahnya atau Kakeknya ikut andil dalam pembentukan Kabupaten Rokan Hilir ini," Tegas Ridayanti SH.

Mendengar informasi tersebut masih adanya tokoh-tokoh yang berjasa ikut andil dalam pembentukan Kabupaten Rokan Hilir yang merasa dilupakan bahkan tidak pernah di undang dalam menyambut Sempena HUT Rokan Hilir.

H Yan Faisal wartawan senior ikut prihatin dan menghimbau agar hal ini tidak terulang lagi dan mengajak kepada panitia untuk mengundang tokoh-tokoh tersebut dan jangan terulang lagi di tahun-tahun berikutnya.

"Harapan saya di masa yang akan datang, undanglah mereka tokoh-tokoh yang pernah berjasa dalam memperjuangkan pembentukan Kabupaten Rokan Hilir ini, jika pun mereka yang sudah tidak ada, anak cucu mereka kan ada undanglah mereka," Ucap H Yan Faisal wartawan senior yang juga anggota Komite Perjuangan Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir bidang Dokumentasi dan Humas. (Suhend)