Siapa Sangka Teknik Amputasi Telah Berusia 31 Ribu Tahun dan Berawal di Kalimantan

(Dok: Graciartist dan Griffith University)

JAKARTA(Surya24.com) - Tim peneliti dari Australia berhasil menemukan bukti praktik medis amputasi paling awal dari zaman batu yang pernah tercatat sejauh ini. Terungkap, sudah ada manusia purba yang bertindak sebagai dokter dan bisa melakukannya.

Dilansir dari Live Science, Senin (12/9/2022), sekitar 31.000 tahun yang lalu, seorang ahli bedah prasejarah yang terampil telah melakukan amputasi pada kaki bagian bawah, yang dipercaya masih seorang anak-anak., ia terus hidup selama enam sampai sembilan tahun sebagai orang yang diamputasi.

Saat ini, tulis okezone.com, para arkeolog telah menyimpulkan bahwa operasi kuno ini adalah amputasi media paling awal yang pernah tercatat dalam sejarah.

 

“Ini adalah kejutan besar bahwa penjelajah purba ini selamat dari operasi yang serius di usia kanak-kanak dan bisa mengancam jiwa," kata Melandri Vlok, seorang Ahli Bioarkeolog dan Rekan Penelitian Pascadoktoral di University of Sydney.

Lukanya dapat sembuh untuk membentuk tunggul dan mereka kemudian hidup selama bertahun-tahun di daerah pegunungan dengan mobilitas yang berubah,” ujarnya.

Selama penggalian arkeologi pada tahun 2020, tim peneliti arkeolog internasional menemukan sisa-sisa kerangka tersebut di dalam gua batu kapur yang terpencil di wilayah Indonesia, dikenal sebagai Liang Tebo.

Menurut studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Precedings, sebelum penemuan ini, bukti paling awal dari amputasi pada manusia adalah ditemukannya kerangka manusia berusia 7.000 tahun dari seorang petani tua pada zaman batu. Lengan kirinya telah diangkat melalui pembedahan.

Para ahli berasumsi, manusia zaman dahulu tidak memiliki keahlian dan teknologi untuk melakukan prosedur sulit, seperti operasi amputasi dan pembedahan, setidaknya hingga puluhan ribu tahun kemudian atau setelah munculnya komunitas pertanian dan pedesaan dalam 10.000 tahun terakhir.

“Temuan baru di Borneo menunjukkan bahwa manusia sudah memiliki kemampuan untuk berhasil mengamputasi anggota tubuh yang sakit atau rusak jauh sebelum kita mulai bertani dan tinggal di pemukian permanen,” kata Maxime Aubert, seorang Arkeolog dan Ahli Geokimia di Griffith University, Australia.

Namun, peneliti memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah operasi di Kalimantan merupakan contoh amputasi yang terisolasi.

“Mengingat usia yang jauh lebih muda dari temuan sebelumnya, bukti orang yang diamputasi medis berusia 31.000 tahun di Kalimantan, jelas memiliki implikasi besar bagi pemahaman kita tentang sejarah kedokteran,” kata Maloney, seorang Peneliti Arkeolog di Griffith University.

Penemuan ini, merupakan yang terbaru dan memberi pemahaman seperti apa kehidupan para manusia purba beberapa ribu tahun yang lalu di belahan dunia ini.***