ADVERTORIAL DINAS KESEHATAN DUMAI

Dinkes Dumai Bentuk Koalisi Penanganan Dini Tuberculosis

Walikota Dumai, Zulkifli AS memberi sambutan

DUMAI (Surya24.com) - Dinas Kesehatan Kota Dumai membentuk Koalisi Organisasi Profesi Tuberkulosis Indonesia untuk penanganan dini dan cepat kasus penyakit menular ini dan meningkatkan penemuan target TB.

Pembentukan Kopi TB menurut Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi bahwa Pemerintah Kota Dumai sangat serius dan komit dalam menanggulangi penyakit paling menular ini, agar temuan kasus TB tersebut terlaporkan dan terjaring.

"Keberadaan koalisi organisasi profesi tuberkulosis ini diharap bisa berperan penting dalam penanganan kasus TB dan temuan penyakit bisa ditangani sedini mungkin," kata walikota, Rabu.

Walikota melanjutkan bahwa kasus TB tinggi di beberapa daerah, sehingga kontribusi Kopi TB ini dibutuhkan untuk menjaring dan melaporkan kasusnya sehingga penanganan TB dapat dilaksanakan sedini mungkin, dan memutus mata rantai penularan penyakit.

Dari berbagai persoalan, diharap juga melalui pertemuan ini tercapai komitmen dan upaya bersama dalam percepatan pencapaian dan tata laksana kasus TB sesuai standar dengan pelibatan semua organisasi profesi kesehatan baik pemerintah maupun swasta.

"Hendaknya juga koalisi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit TB bisa mengakibatkan kematian karena banyak yang kurang mengerti bagaimana penanganannya," ujar kepala daerah.

Sekretaris Dinas Kesehatan dr Syaiful MKm menyebutkan bahwa persoalan TB di Kota Dumai harus ditangani serius karena termasuk 12 standar pelayanan minimal Kementerian Kesehatan RI dan temuan kasus masih sangat rendah capaiannya.

Penemuan TB di Dumai baru mencapai sekitar 30 persen, angka tersebut jauh dari target Pemerintah Pusat sebesar 75 persen. Pada Tahun 2017 capaian temuan kasus TB sebanyak 29,09 persen, Tahun 2018 sebanyak 29,49 persen dan capaian pada tahun 2019 sampai Triwulan Tiga baru mencapai 21,8 persen dari target 75 persen.

"Berbagai upaya terus kita lakukan untuk peningkatan temuan kasus TB ini, misalnya penyediaan obat-obatan dan alat laboraturium tes cepat molekuler di RSUD, namun sayangnya masih sedikit masyarakat memanfaatkan, sehingga harus gencar sosialisasi," kata Syaiful.

Dia berharap melalui pembentukan Kopi TB ini bisa menyamakan persepsi di lapangan, sehingga ada sinergi antar seluruh elemen terlibat untuk meningkatkan angka temuan TB di tengah masyarakat.

Kepala Bidang P2P Dinkes Dumai Nurbaiti SKM MSi menambahkan bahwa pembentukan Kopi TB ini diharap akan tercipta kerjasama dan komitmen baik dalam penanggulangan dan tatalaksana TB serta meningkatkan capaian temuan kasus di Kota Dumai.

"Persoalan TB ini adalah masalah bersama sehingga untuk penanganan harus dilakukan secara bersama-sama, sebab tanpa ada peran dari yang berwenang penemuan kasus penyakit ini tidak akan meningkat," kata Nurbaiti.

Peserta KOPI TBC ini antara lain Direktur Rumah Sakit Umum, Ketua IDI, Dokter Spesialis, Kepala Puskesmas, pemegang program TB. Walikota Dumai bersama tamu undangan juga membubuhkan tanda tangan sebagai tanda komitmen dukungan dalam penanggulangan TBC di Kota Dumai. (Adv Dinas Kesehatan Dumai)