Wanita Ini Tak Punya Rahim, Apa yang Terjadi? Ini Penjelasannya

(Dok: iStockphoto)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Di media sosial viral wanita tak punya rahim. Hal ini dialami oleh seorang wanita yang mengidap endometriosis adenomyoma.

Infeksi penyakit ini membuatnya menjalani operasi pengangkatan rahim di usia 30 tahun. Apa sebenarnya endometriosis adenomyoma atau adenomyosis ini?

Mengutip berbagai sumber, adenomyosis terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Dalam kondisi normal, jaringan ini akan menebal, pecah, dan akhirnya berdarah, selama siklus menstruasi.

Melansit cnnindonesia.com, adenomyosis dapat menyebabkan kram menstruasi, tekanan perut bagian bawah, dan kembung sebelum periode menstruasi dan dapat menyebabkan menstruasi yang berat.

Meskipun adenomiosis dianggap sebagai kondisi jinak (tidak mengancam jiwa), rasa sakit yang sering dan pendarahan hebat yang terkait dengannya dapat berdampak negatif pada kualitas hidup wanita.

Sampai saat ini dokter masih belum yakin apa yang bisa menyebabkan adenomiosis. Namun penyakit ini biasanya sembuh setelah menopause.

Gejala adenomyosis yang dialami kisah viral wanita tak punya rahim.

Ada beberapa gejala adenomyosis yang dialami kisah viral wanita tak punya rahim.

Sebenarnya penyakit ini menimbulkan tak menimbulkan tanda atau gejala atau ketidaknyamanan ringan.

- Pendarahan menstruasi yang berat dan berkepanjangan

- Kram menstruasi yang parah

- Tekanan perut dan kembung

- Siapa yang Mendapat Adenomiosis?

Adenomiosis adalah kondisi umum. Hal ini paling sering didiagnosis pada wanita paruh baya dan wanita yang telah memiliki anak. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang pernah menjalani operasi rahim sebelumnya mungkin berisiko mengalami adenomiosis.

Jika dokter mencurigai munculnya adenomiosis, langkah pertama adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan panggul dapat mengungkapkan rahim yang membesar dan nyeri tekan. Ultrasonografi dapat memungkinkan dokter untuk melihat rahim, lapisannya, dan dinding ototnya. Meskipun USG tidak dapat mendiagnosis adenomiosis secara pasti, USG dapat membantu menyingkirkan kondisi lain dengan gejala serupa.

Bagaimana Pengobatan Adenomiosis?

Perawatan untuk adenomiosis sebagian tergantung pada gejala Anda, tingkat keparahannya, dan apakah Anda telah menyelesaikan persalinan.

Gejala ringan dapat diobati dengan obat nyeri yang dijual bebas dan penggunaan bantal pemanas untuk meredakan kram.

Namun dalam gejala parah bisa menyebabkan pengangkatan rahim seperti kasus viral wanita tak punya rahim.***