Lama Tidak Terpecahkan Ternyata Ini Misteri di Balik Fenomena Pingsan yang Perlu Kamu Ketahui

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pingsan, atau yang dikenal sebagai sinkop, adalah keadaan sementara kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak. Meskipun pingsan seringkali merupakan kondisi yang sementara dan jarang menjadi masalah serius, pemahaman tentang penyebab, gejala, dan penanganannya penting untuk menghadapinya dengan bijak.

Penyebab Pingsan

Pingsan terjadi ketika ada penurunan aliran darah ke otak, yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa penyebab umum pingsan meliputi:

1. Vasovagal Syncope: Ini adalah jenis pingsan yang paling umum, terjadi saat ada penurunan tekanan darah mendadak akibat reaksi saraf terhadap stres, rasa sakit, atau ketegangan emosional.

2. Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pingsan.

3. Kelaparan: Kadar gula darah yang rendah akibat kelaparan juga bisa menjadi pemicu pingsan.

4. Penyakit Jantung: Beberapa gangguan jantung atau masalah kardiovaskular juga dapat menjadi penyebab pingsan.

5. Stres Fisik atau Emosional: Reaksi tubuh terhadap stres fisik atau emosional yang ekstrim juga dapat menyebabkan pingsan.

Sebuah Misteri

Pernahkan anda pingsan atau melihat orang lain pingsan? Secara medis tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana hal itu terjadi sampai sekarang. Meski telah dipahami bahwa mekanisme dasar di balik pingsan adalah kurangnya pasokan darah ke otak, belum ada yang dapat menentukan penyebabnya. Mayoritas orang meyakini bahwa pingsan dipicu karena rasa lapar, kepanasan, kecapekan atau kondisi ekstrem lainnya. Hal itu benar tapi tak semua manusia yang mengalami kondisi di atas otomatis akan pingsan. 

Faktanya fenomena umum yang terjadi pada manusia ini menyisakan misteri yang selama ratusan tahun tak terpecahkan. Tak sesederhana yang terlihat. Dikenal dalam dunia medis sebagai sinkop, pingsan atau kehilangan kesadaran singkat, telah membingungkan dokter selama ratusan tahun. 

Namun sekarang, para peneliti telah menemukan jawabannya. Yaitu adanya jalur saraf baru yang bekerja ke arah sebaliknya, memungkinkan jantung mengendalikan kepala dan dalam kasus ini, membatasi aliran darah. 

Dengan mengaktifkan kelompok neuron sensorik yang sebelumnya belum teridentifikasi pada tikus, para ilmuwan menemukan bahwa tikus-tikus itu segera pingsan. 

"Yang kami temukan adalah bahwa jantung juga mengirimkan sinyal kembali ke otak, yang dapat mengubah fungsi otak," kata penulis senior Asisten Profesor Vineet Augustine, dari University of California San Diego dikutip dari Metro dilansir sindonews.com, Sabtu (4/11/2023). 

"Studi kami adalah demonstrasi komprehensif pertama dari refleks jantung yang ditentukan secara genetik, yang secara setia mereproduksi karakteristik sinkop manusia pada tingkat fisiologis, perilaku, dan jaringan saraf." Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah menduga bahwa mekanisme tertentu yang dikenal sebagai refleks Bezold-Jarisch (BJR) dapat terkait dengan pingsan, mengingat keterlibatannya dalam denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. 

Namun, hal ini sulit untuk dibuktikan karena jalur saraf yang digunakan tidak terlalu diketahui. Namun, studi terbaru mengidentifikasi gugus neuron spesifik dalam saraf vagus. Yaitu saraf utama di balik mood, respons kekebalan, pencernaan, dan denyut jantung, yang erat terkait dengan BJR. 

Itulah neuron-neuron yang ketika dirangsang, menyebabkan tikus-tikus pingsan. Baca Juga Viral! Gegara Penumpang Bawa Durian Sekarung, Kondektur Bus Ini Pingsan Seperti yang terlihat pada manusia, tikus-tikus itu cepat pulih. 

"Neuron dalam otak sangat mirip dengan anak-anak yang sangat dimanjakan," kata Dr. Jan Gert van Dijk, neurolog klinis di Leiden University Medical Centre di Belanda yang tidak terlibat dalam studi ini. 

"Mereka membutuhkan oksigen dan glukosa. Mereka berhenti bekerja dengan sangat cepat jika kita mengurangi pasokannya." 

Pingsan biasanya hanya berlangsung 20 hingga 40 detik. Sementara sel saraf mulai mati setelah dua hingga lima menit jika kekurangan oksigen. Sekarang para ilmuwan percaya telah menemukan memecahkan misteri bagaimana orang pingsan . 

Misteri berikutnya yang harus dipecahkan adalah mengapa dan apa yang memicu neuron yang baru ditemukan. "Ini merupakan salah satu teka-teki terbesar dalam seluruh karier saya," kata Dr. van Dijk.***