Sejak Diberitakan Alergi Dengan Wartawan
Oknum Penghulu Labuhan Tangga Hilir Jarang Masuk Kantor
DUMAI (Surya24.com) - Sejak diberitakan media dan viral di medsos atas laporan LSM dugaan penggunakan Dana Desa (DD) tidak transparan dengan operandi mark up dana pengerjaan Jembatan dan Jalan di Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir Kecamatan Bangko Rokan Hilir Riau kini sang Penghulu Tarmizi SH jarang masuk kantor dan sulit di temui.
Jumat (29/11/2019) untuk konfirmasi sandaran berita atas pelaksanaan pembangunan Desa, pembangunan jembatan dan jalan sepanjang 14 X 2,2 Meter X 2 Meter di RT 06 RW 02 Dusun Sepakat mengelontorkan Dana Desa cukup pantastis sebesar 81.462.400 rupiah terbilang cukup boros seukuran jalan 14 meter, ternyata Tarmizi SH lagi-lagi tidak berada di kantor.
Menurut seorang staf perempuan, Tarmizi SH tidak keluar kota. " Bapak Penghulu ada, tapi belum masuk kantor, nomor telponya satu saja, begitu juga dengan watsap, " ucap seorang staf ketika wartawan mengisi buku tamu di kantor Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir Kecamatan Bangko ini untuk konfirmasi atas penggunaan dana DD Tahun 2018 lalu.
- 40 Tim Ikuti Turnamen Futsal Dinkes Dumai
- Pilkada Dumai 2020, Nama Ahmad Maritulius Sudah Masuk ke DPP NasDem
- Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Dumai Berikan Penyuluhan Kepada Koperasi KETAN
- PT. Arara Abadi Distrik II Salurkan CSR Kepada Masyarakat Desa Tasik Serai Barat
- MA Kabulkan PK Juniar Nainggolan
Mencuatnya cerita dari mulut ke mulut masyarakat Labuhan Tangga Hilir ketika pembangunan jembatan jalan di RT 06 RW 02 Dusun Sepakat dengan biaya 81.462.400 di nilai terlalu boros dan mahal dengan ukuran 14 X 2,2 Meter X 2 Meter. Endingnya sebuah LSM (GRPPH) melaporkan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Rohil dan Camat Bangko. " Konon di laporkan juga ke Kejaksaan, " ujar warga setempat kepada wartawan usai meninggalkan kantor tersebut di jalan lintas Batu 7-Bagansiapiapi.
Gagal konfirmasi dengan Tarmizi SH Penghulu Labuhan Tangga Hilir di kantornya, Jumat (29/11/2019) Surya24.com mencoba menghubungi melalui handpone, whatsapp (085364665738) bernada masuk tetapi tidak di angkat Oknum Penghulu tersebut. " Sejak pemberitaan sebuah media kemaren, semakin tertutup, kritisi saja sebab DD itu uang negara," ucap Hendra (20) warga Rohil saat dimintai komentarnya terpisah. (Yan Faisal)