Kondisi Ini Jadi Tanda Ginjal Anak Bermasalah, Orang Tua Perlu Waspada

Ilustrasi. (Dok: iStock/T Turovska)

JAKARTA (Surya24.com) - Gangguan ginjal misterius sontak menjadi perhatian banyak orang. Betapa tidak, penyakit itu kini telah menyerang ratusan anak di Indonesia.

Sejauh ini, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat ada sebanyak 131 anak yang terkena gangguan ginjal akut. Data ini tersebar dari 14 cabang IDAI di provinsi.

Faktanya, gangguan pada ginjal memang bisa menyerang siapa saja. Tak cuma orang dewasa, ginjal anak pun bisa bermasalah.

 

“[Gangguan ginjal] bisa terjadi pada siapa saja, termasuk juga anak," ujar dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani dalam bincang-bincang di kanal YouTube IDAI, beberapa waktu lalu dikutip cnnindonesia.com.

Henny mengatakan bahwa kesehatan ginjal sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Misalnya saja dehidrasi dan kondisi infeksi berat yang membuat ginjal mudah terserang.

Selain itu, masalah ginjal juga biasanya disebabkan oleh gangguan dalam proses berkemih.

Frekuensi buang air kecil dinilai sebagai salah satu tanda masalah pada ginjal yang paling mudah untuk diamati.

"Kalau di tahap awal, memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine," ujar Henny.

Orang tua perlu waspada saat anak mulai mengalami penurunan frekuensi buang air kecil. Apalagi, jika anak tak kencing selama satu hari penuh.

"Kalau anak enggak kencing-kencing, kita patut waspada," ujar Henny.

Saat telah melewati masa bayi, umumnya frekuensi buang air kecil anak mulai berkurang. Anak setidaknya 5-6 kali buang air kecil dalam sehari atau kiranya sama dengan 3-4 jam sekali.

"Kalau lebih sedikit [dari 5-6 kali kencing sehari], maka kita harus berpikir, jangan-jangan ada masalah pada ginjalnya," ujar Henny.

Bisa jadi asupan cairan pada anak sedang berkurang. Jika ini masalahnya, maka orang tua perlu memenuhi asupan cairan anak.

Selain itu, pengeluaran cairan berlebih seperti demam dan hawa panas yang menyebabkan keluarnya keringat juga bisa membuat produksi urine berkurang.

"Atau, memang ada masalah di dalam ginjal yang menyebabkan produksi urine itu berkurang drastis," ujar Henny.

Namun, jika fungsi ginjal sudah menurun drastis, maka gejala yang muncul akan lebih kentara. Berikut di antaranya:

- badan membengkak,

- napas cepat dan dalam,

- gangguan elektrolit,

- kejang karena tekanan darah tinggi.***