Siapa Pemeran Wanita Video Mesum Kebaya Merah? Ini Penjelasannya

(Foto/Tangkapan Layar)

SURABAYA (Surya24.com) - Teka-teki identitas pemeran video mesum Kebaya Merah perlahan mulai terkuak. Kedua pemeran video porno itu sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Mereka bergerak cepat untuk mencari lokasi kediaman kedua pemeran setelah beberapa petunjuk didapatkan. Polisi pun menangkap pria dan wanita berkebaya merah pemeran video mesum yang diduga diproduksi di salah satu hotel kawasan Gubeng, Surabaya.

Baik pemeran wanita dan laki-laki dalam video mesumKebaya Merah itu ditangkap Tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim di wilayah Medokan, Surabaya. Mereka ditangkap secara bersamaan di satu lokasi.

Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol M Farman menuturkan, dari pemeriksaan awal diketahui kalau pemeran pria dalam video itu berinisial ACS merupakan warga Surabaya.

Sementara pemeran wanita berinisial AH, merupakan asli Malang. Pihak kepolisian sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan. Beberapa pendalaman dalam kasus video mesum Kebaya Merah yang sempat viral itu terus dilakukan.

"Jadi masih dilakukan pemeriksaan di Mapolda Jatim. Selanjutnya, untuk mengetahui kapan pembuatannya akan dicocokkan dengan bukti-bukti yang ada," katanya, dilansir sindonews.com Senin (7/11/2022).

Jadi Tersangka dan Ditahan

Sebelumnya Polda Jawa Timur resmi menetapkan dua orang pemeran video porno kebaya merah sebagai tersangka. Keduanya pun langsung ditahan untuk kepentingan penyidikan.

"Sudah ditetapkan tersangka," kata Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu, Senin (7/11)

Dua pelaku itu ialah laki-laki berinisial ACS dan perempuan berinisial AH. Harianto menyebut keduanya juga bukanlah pasangan suami istri.

"Bukan [suami istri]," ujarnya dikutip cnnindonesia.com.

Harianto belum menjelaskan pasal apa yang menjerat keduanya. Begitu juga soal motif pelaku merekam dan menyebarkan video porno itu. Dia mengatakan semuanya bakal dipaparkan lengkap dalam konferensi pers di waktu selanjutnya.

"Saya enggak bisa jawab detail, karena rencana akan di-press release," kata dia.

Sebelumya, video porno yang menampilkan perempuan berkebaya merah dan seorang pria berhanduk viral di media sosial. Polisi lalu bergerak cepat menyelidikinya.

 

Aparat kemudian mengidentifikasi lokasi direkamnya video porno itu berada di sebuah hotel bilangan Gubeng, Surabaya.

Polisi lalu berhasil menangkap dua pelaku pemeran video porno kebaya merah, ACS dan AH di kawasan Medokan, Surabaya, Minggu (6/11) malam.***

////

NGERI! Vladimir Putin Isyaratkan 'Hiroshima-kan' Ukraina

(Foto/REUTERS)

MOSKOW (Surya24.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan referensi serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 sebagai cara untuk memenangkan perang. Referensi mengerikan itu disampaikan dalam percakapan telepon terbaru dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Itu diungkap sumber-sumber diplomatik yang mengetahui percakapan kedua pemimpin tersebut kepada Mail Online, Minggu (6/11/2022). Dengan melontarkan referensi itu, Putin mengisyaratkan akan "Hiroshima-kan" Ukraina untuk memenangkan perang Rusia.

“Putin mengungkapkan pandangan bahwa pengeboman—yang memicu penyerahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II—menunjukkan bahwa ‘Anda tidak perlu menyerang kota-kota besar untuk menang,” kata sumber-sumber diplomatik tersebut dikutip sindonews.com.

Pada tahun 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama mereka di Hiroshima, Jepang. Tiga hari kemudian, AS menargetkan kota kedua Jepang, Nagasaki. Bom atom pertama dijuluki sebagai "Little Boy" dan bom atom kedua dijuluki "Fat Man". Ratusan ribu orang tewas dalam serangan mengerikan tersebut.

Vladimir Putin—yang telah menghadapi kemunduran dalam invasi Rusia ke Ukraina—sering mengancam bahwa dia dapat menggunakan senjata nuklir taktis untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Macron jelas khawatir. Kedengarannya seperti petunjuk yang sangat berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklir taktis di timur Ukraina, sambil membiarkan Kiev tetap utuh," lanjut sumber-sumber diplomatik yang dikutip Mail Online.

“Itu tampaknya menjadi dorongan dari sambutannya.”

Pemerintah Rusia maupun Prancis belum berkomentar atas laporan tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menuduh Ukraina merencanakan penggunaan bom yang dicampur dengan bahan radioaktif—yang populer dengan sebutan "bom kotor"—untuk kemudian dituduhkan pada Moskow.

Namun, Ukraina menolak tuduhan itu. Inspektur nuklir PBB juga tidak menemukan bukti aktivitas yang mendukung rencana penggunaan "bom kotor" di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa tuduhan rencana penggunaan "bom kotor" itu salah. "Rusia sering menuduh orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," katanya.***