Penggalian Pipa Mengganggu Aktivitas Warga Rantau Bais

Terjadi Kericuhan, Penggalian Pipa SPAM Durolis Tak Ditimbun Seperti Semula

Pemkab Rohil meninjau pembangunan SPAM Durolis beberapa waktu lalu

RANTAU BAIS (Surya24.com) - Adanya penggalian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis (Durolis) membuat susah masyarakat sekitar Rantau Bais, Rokan Hilir. Karena penggalian pipa untuk aliran air bersih itu tidak di timbun kembali dengan maksimal seperti keadaan semula. 

Pengalian pipa air bersih itu tepatnya di depan jalan keluar masuk rumah masyarakat. Penimbunan bekas galian itu hanya sekedar saja, sehingga membuat masyarakat tidak bisa panen ke ladang mereka akibat rusaknya jalan itu. 

Tidak hanya itu saja, ketika masyarakat meminta untuk menimbun kembali bekas galian pipa air bersih kepada pihak proyek, mereka hanya melempar ke beberapa orang yang ditunjuk oleh perusahaan yang mengerjakan. 

Menurut salah seorang masyarakat Rantau Bais, Yusrizal yang depan jalan arah ke kebunnya digali pipa, meminta kepada pihak perusahaan pengerjaan proyek supaya jalan yang digali di timbun kembali seperti semula.

" Saya sudah meminta kepada pihak proyek untuk menimbun kembali jalan yang sudah digali dengan keadaan baik, agar hasil panen sawit bisa diangkut menggunakan mobil. Saat ini terpaksa diangkut menggunakan gerobak ke jalan lintas. Tapi tidak ada kepastian dan tak ada itikad baik dari pihak proyek untuk menimbun bekas galian ini, " ungkap Yusrizal, Sabtu (28/12/2019), salah seorang masyarakat Rantau Bais dengan kesal.

Yusrizal menegaskan proyek penggalian pipa air tersebut telah merugikan masyarakat. Perusahaan jelas mendapat keuntungkan, namun sebaliknya masyarakat yang dapat dampak buruk oleh proyek itu. " Penggalian pipa air ini benar-benar mengganggu masyarakat, penimbunannya hanya asal-asalan saja, "tegas Yusrizal.

Akibat ulah perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut tidak bertanggungjawab, sehingga pada hari Sabtu (28/12/2019) terjadi kericuhan antara masyarakat setempat dengan sejumlah orang yang diduga membeking proyek yang menimbulkan masalah itu.

Pada saat kejadian, Riski salah seorang yang mengaku ditugaskan oleh Kepala Desa Rantau Bais untuk mengawasi proyek itu mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan selaku pengerjaan penggalian pipa proyek itu.

Namun sejumlah warga mengatakan Riski juga selaku orang yang membeking proyek yang bermasalah tersebut. Masyarakat setempat yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, Riski juga sering menakut-nakuti jika ada warga yang berani memprotes keburukan pengerjaan proyek tersebut. (zul)