Relawan Jokowi Sodorkan Nama Capres, Immanuel Ebenezer: Ini Relawan atau Calo Ya? PKS: 2014-2019 Kami Dukung Pak Prabowo, Sekarang Gantian

Immanuel Ebenezer.(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Jo-man) Immanuel Ebenezer mempertanyakan konsistensi kelompok relawan Presiden Joko Widodo yang mengaku tegak lurus arahan Jokowi, tetapi menyodorkan nama-nama calon presiden untuk 2024.

Ia bahkan menganggap kelompok relawan Jokowi yang menyodorkan nama ini ibarat calo

Mengutip kompas.com, menurut dia, kelompok-kelompok relawan Jokowi saat ini sudah terbelah dan tak lagi solid karena masing-masing mempunyai kepentingannya sendiri.

"Kita tahu tidak solid. Yang satu kelompok A bicara tegak lurus Presiden Jokowi. Yang satu bilang, kita sih tidak dukung Ganjar, tapi mulai menawarkan nama-nama capres," ujar pria yang akrab disapa Noel itu, dalam diskusi "Ngopi dari Seberang Istana" yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKopi, Minggu (4/12/2022).

"Jadi ada yang tidak konsisten. 'Kami tegak lurus presiden' tetapi menawarkan nama. Saya enggak ngerti ini relawan atau calo, ya, karena sudah safari-safari," ujar dia.

Ia juga menyinggung soal hajatan "Temu Relawan Nusantara Bersatu" yang turut menghadirkan Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Noel menyebut acara itu sebagai "event Jokowi paling buruk".

Noel mengaku diundang ke acara tersebur, tetapi undangan itu tiba pada detik-detik terakhir.

Menurut dia, hal itu bukti bahwa soliditas relawan Jokowi sudah terbelah. Ia mengaku tersingkir dari arus utama karena menolak usulan Jokowi menjabat sebagai presiden tiga periode.

"Kalau mau jujur, relawan Jokowi sudah tidak ada karena mereka sibuk soal cari uang buat event, yang satu cari lewat event dengan gerilya-gerilya politik," ujar dia.

"Yang satu sibuk juga menciptakan Jokowi jadi monster politik," kata Noel.

Gantian

Sementara itu Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Menurut dia, PKS sedang serius menjalin komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat. "Tentu, Koalisi Perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, seperti dilansir kompas.com, Senin (5/12/2022).

Kholid menyebut, peluang PKS dengan Gerindra untuk berkoalisi masih terbuka. Namun, Kholid menyinggung bahwa posisi saat ini berbeda dengan tahun 2014 dan 2019.

"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," ujar dia.

Kemudian, Kholid memaparkan arti "bergantian" yang dia maksud. Dia ingin agar Gerindra yang gantian mendukung pilihan PKS.

PKS kini masih menjajaki Koalisi Perubahan dengan Nasdem-Demokrat. Sementara itu, Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Bahkan, dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS, Anies kerap ikut di dalamnya.

"Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan. Ya arahnya kita menuju terbentuknya Koalisi Perubahan," kata Kholid.***