Ternyata Ini Alasan Penembokan Akses Jalan-Jebak Dua Keluarga di Tulungagung

Penembokan akses jalan rumah di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung main tembok akses jalan menyebabkan keluarga yang tinggal di 2 rumah di balik tembok terjebak. Aksi main tembok itu dipicu perseteruan dan sakit hati keluarga yang mendirikan tembok.

Tembok setinggi 2,5 meter dari bata putih sengaja disusun untuk menutup akses jalan tersebut. Pelakunya adalah keluarga Riyanto yang sakit hati dengan keluarga Hariyono. Akibat adanya tembok itu, keluarga Hariyono sempat terjebak bersama 1 keluarga lain.

"Saya dicaci-maki hingga keterlaluan, saya sudah tidak kuat menahan. Saya dituduh merebut tanah dan dianjing-anjingkan," kata Riyanto kepada wartawan, seperti dikutip detik.com, Senin (19/12/2022).

Riyanto mengaku kesal dengan ulah tetangganya tersebut. Hariyono, kata Riyanto, telah mencaci maki dan mengklaim bahwa akses jalan yang melintas di rumah Riyanto adalah tanah miliknya. Bahkan Riyanto dituduh merebut tanah akses jalan.

Untuk meluapkan kekesalannya itu pada Senin pagi pihak keluarga Riyanto memutuskan untuk menutup akses jalan itu dengan tembok berbahan bata putih setinggi 2,5 meter.

Kepala desa setempat Khoiruddin membenarkan bahwa yang melakukan penembokan akses jalan itu adalah keluarga Riyanto. Dia juga mengiyakan bahwa akses jalan yang membentang dari jalan raya hingga rumah paling ujung berstatus milik warga, bukan jalan desa.

"Penembokan dilakukan sejak tadi pagi (Senin), karena Pak Riyanto berpedoman bahwa itu adalah tanah hak pribadi dan punya SHM (sertifikat hak milik). Di belakang tembok ada dua rumah," kata Khoiruddin, Senin (19/12/2022).

Dampak penembokan akses jalan itu, selain rumah keluarga Haryono (80) dan Asmunah (62) turut terjebak di baliknya keluarga Bagus (30) dan Maya (19) yang rumahnya juga berada di balik tembok juga terjebak.

Pemerintah Desa bersama pihak kepolisian akhirnya turun ke lokasi untuk melakukan mediasi. Polisi dan Pemdes sempat menduga bahwa penembokan itu dilakukan keluarga Riyanto karena adanya pemasangan kanopi di mulut gang oleh keluarga Haryono. Tapi pihak keluarga Ariyanto menampiknya.

Upaya mediasi itu pun membuahkan hasil. Pada pukul 19.00 WIB keluarga Riyanto bersedia membuka sebagian tembok untuk akses jalan 2 rumah keluarga di balik tembok. Rencananya proses mediasi akan dilanjutkan hari ini di Kantor Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.***