Mencekam Momen Penuh Teriakan Bentrok Maut WNA Vs WNI di PT GNI 2 Tewas, Ini Dia Pemicunya

Detik-detik bentrok WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara, Sulteng. (dok. istimewa)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Bentrokan antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), pecah berujung 2 orang tewas. Detik-detik mencekam bentrokan maut itu terekam dalam sebuah video.

Dilansir detikSulsel berdasarkan video yang beredar, tampak sejumlah karyawan heboh dan berteriak saat bentrokan terjadi pada malam hari, Sabtu (14/1/2023). Di lokasi sudah ada beberapa titik api.

Sejumlah kendaraan dan ruangan juga tampak sudah hancur. Terdengar suara seseorang menyebut ada satu orang yang terluka parah.

"We satu orang itu lagi sana parah, parah itu," kata seorang pria dalam video yang beredar.

Selanjutnya terlihat sejumlah orang mengevakuasi salah seorang yang sudah tidak berdaya dengan kondisi berlumuran darah. Korban awalnya ditarik lalu diangkat oleh sejumlah orang di lokasi untuk dibawa ke tempat aman.

"Angkat, angkat, bawa dulu bawa," ujar pria tersebut.

2 Orang Tewas

Dikutip dari detik.com, peristiwa bentrok antara karyawan warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah terlibat bentrok. Polisi mengatakan dua orang tewas dalam insiden bentrok tersebut.

"Saya akan sampaikan ada beberapa kejadian yang terjadi di PT GNI. Ini akumulasi mulai dari kecil tiba-tiba menjadi besar sampai ada korban 2 meninggal dunia," kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi dilansir detikSulsel, Minggu (15/1/2023).

Bentrokan WNA dan WNI itu pecah pada Sabtu malam (14/1). Rudy menyampaikan saat ini polisi masih menyelidiki aksi bentrokan tersebut, termasuk menelusuri identitas korban yang tewas.

"Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang meninggal dunia dari TKI, siapa yang dari TKA, saya akan lakukan penyelidikan ini," jelasnya.

Irjen Rudy mengakui personel kepolisian minim saat bentrokan terjadi. Dia mengaku telah melakukan evaluasi dan menjamin keamanan masyarakat di Morowali Utara.

"Sudah kita evaluasi, saya bersama Pak Danrem, Dandim, Kapolres, sudah melakukan rapat dengan pihak GNI supaya kejadian ini tidak terulang dan kita mengakomodir semua kepentingan masyarakat untuk keamanan di Morowali Utara," ucapnya.

Ungkap Pemicu

Sementara itu, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengungkap pemicu bentrokan di PT GNI Morowali Utara adalah aksi sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok kerja terhadap pekerja yang tetap bekerja. Polisi menyebut bentrokan terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja melakukan penyisiran.

"Pemicunya sebenarnya kemarin kan sudah ada beberapa tuntutan, kemudian hari Jumat (13/1) itu sudah ada pertemuan antara karyawan yang tergabung dalam SPN, Serikat Pekerja Nasional dalam perusahaan," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto kepada detikcom, Minggu (15/1/2023).

"Karena tidak ada titik temu, mereka melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan yang tergabung dalam SPN sejak pagi. Kemudian siang mereka memaksa masuk, mengintimidasi pekerja lain yang masih bekerja, tetapi bisa diselesaikan oleh petugas pengamanan," sambung Didik.

Upaya sweeping pekerja yang masih beraktivitas di dalam PT GNI, lanjut Didik, sempat berakhir pada pukul 17.00 Wita. Namun di malam hari, pekerja yang tergabung dalam SPN kembali hendak masuk ke area kerja untuk meminta pekerja di dalam berhenti beraktivitas.

"Kemudian jam 5 mereka bubar, kemudian malam mereka balik kembali dan memaksa masuk ke dalam. Karena mereka memaksa masuk ke dalam, akhirnya terjadi bentrok itu, antara karyawan yang tergabung dalam SPN dengan karyawan yang masih ada di dalam, baik itu TKA (tenaga kerja asing) maupun TKI (tenaga kerja Indonesia)," terang Didik.

Sebelumnya diberitakan bentrokan terjadi antara pegawai warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) PT GNI Morowali Utara, Sulteng. Polisi mengatakan dua orang tewas dalam bentrokan tersebut.

"Saya akan sampaikan ada beberapa kejadian yang terjadi di PT GNI. Ini akumulasi mulai dari kecil tiba-tiba menjadi besar sampai ada korban 2 meninggal dunia," kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi dilansir detikSulsel hari ini.

Bentrokan itu pecah pada Sabtu malam (14/1). Rudy menyampaikan saat ini polisi masih menyelidiki aksi bentrokan tersebut, termasuk menelusuri identitas korban yang tewas.

"Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang meninggal dunia dari TKI, siapa yang dari TKA, saya akan lakukan penyelidikan ini," jelasnya.

Rudy mengakui personel kepolisian minim saat bentrokan terjadi. Dia mengaku telah melakukan evaluasi dan menjamin keamanan masyarakat di Morowali Utara.

"Sudah kita evaluasi, saya bersama Pak Danrem, Dandim, Kapolres, sudah melakukan rapat dengan pihak GNI supaya kejadian ini tidak terulang dan kita mengakomodir semua kepentingan masyarakat untuk keamanan di Morowali Utara," ucapnya.***