Kantor Kepala Desa Kadur Kibarkan Bendera Merah Putih Dalam Keadaan Robek Dan Kusam

RUPAT UTARA (Surya24.com) - Kantor Kepala Desa Kadur jalan Tuanku Abbas kecamatan Rupat Utara kabupaten Bengkalis Riau biarkan sang saka merah putih dalam keadaan robek dan kusam berkibar di kantornya. Hal ini diketahui pada hari Rabu pagi jam 9:29 wib tanggal (17/01/2023).

Pada saat awak media melintas di jalan Tun Abas kecamatan Rupat Utara terlihat di depan kantor Kepala Desa Badur terlihat bendera merah putih berkibar namun sangat disayangkan bendera merah putih dalam keadaan robek, kusam dan lusuh.

Bendera dan bahasa Indonesia serta lagu kebangsaan Indonesia raya adalah martabat bangsa Indonesia dan tertuang dalam undang undang negara Republik Indonesia tahun 1945. Didalam undang-undang dasar tahun 1945 dikatakan bahwa bendera dalam Bab XV bendera bahasa dan lagu kebangsaan Indonesia adalah marwah serta kehormatan bangsa Indonesia ada pada lambang negara yaitu bendera merah putih.

Didalam pasal 35 dan 36A barang siapa dengan sengaja mengibarkan bendera merah putih dalam keadaan robek dan kusam dikenakan denda sebesar Rp 100 juta rupiah, bukan tidak ada alasan jika undang-undang tersebut di tuangkan sebagai aturan-aturan yang harus ditaati oleh segenap masyarakat Indonesia.

Tentu agar seluruh bangsa Indonesia dapat menghormati nilai nilai perjuangan bangsa Indonesia, betapa susah payahnya para pejuang bangsa Indonesia dahulu berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengorbankan jiwa raga serta pertumpahan darah. Dan juga dituangkan dalam Pasal 234 RKUHP menyebutkan, "Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain terhadap bendera negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan bendera negara dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak kategori V."

Lalu, Pasal 235 RKUHP menyebutkan, "Dipidana dengan pidana denda paling banyak kategori II bagi setiap orang yang; a. memakai bendera negara untuk reklame atau iklan komersial; b. mengibarkan bendera negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam; c. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain atau memasang lencana atau benda apapun pada bendera negara; atau d. memakai bendera negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan bendera negara."

Namun tidak dengan kepala desa Badur beserta seluruh pegawai desa apakah mereka lupa dan dengan sengaja membiarkan bendera robek rusak dan kusam tetap berkibar.

Saat awak media mau mengkonfirmasi kepada kepala Desa Kadur tetapi kepala desa tidak berada dikantor. Awak media meminta nomor kepala desa kepada salah seorang pegawai kantor desa Kadur kemudian mencoba menghubungi kepala desa tersebut. Sampai berita ini diterbitkan tidak ada jawaban terkait dan kenapa dibiarkan berkibar bendera merah putih dalam keadaan robek dan pudar.

Di kantor kepala Desa Kadur yang ada hanya perangkat perangkat desa sementara Kepala Desa tidak ada di tempat. Awak media menyampaikan kepada perangkat desa tersebut agar segera mengganti bendera yang rusak, artinya jelas bahwa kepala Desa Kadur beserta perangkatnya  tidak memahami FC tidak menghargai lambang negara. (tim)