Gempa 7,8 Magnitudo Guncang Turki, Terkuat Selama 100 Tahun: Mengerikan Diprediksi Korban Tewas Bisa Tembus 10.000 Jiwa

(Dok:cnnindonesia.com/Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Sedikitnya 76 orang tewas saat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki selatan pada Senin (6/2) pagi. Menurut pejabat Turki, ini merupakan gempa terbesar dalam 100 tahun lebih.

Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) menyampaikan, 440 orang lainnya terluka akibat gempa. Saat ini proses pencarian dan evakuasi sedang berlangsung.

"Semua Direktorat AFAD provinsi waspada dan semua tim, khususnya pencarian dan evakuasi, dikirim ke daerah (terdampak gempa)," jelas AFAD dalam pernyataannya, dilansir CNN.

Dikutip dari merdeja.com, AFAD juga meminta bantuan komunitas internasional untuk proses pencarian dan evakuasi.

Lindu yang Menyisakan Pilu

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa besar berkekuatan 7,8 magnitudo juga mengguncang Turki pada 1939, menyebabkan lebih dari 30.o00 orang tewas.

Guncangan gempa pada Senin pagi juga terasa sampai Suriah dan menewaskan 42 orang serta melukai 200 lainnya. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip pejabat Kementerian Kesehatan.

Korban tewas dilaporkan di daerah Aleppo, Hama, dan Latakia. Sejumlah bangunan juga runtuh.

Bisa Tembus 10.000 Jiwa

Korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki pada Senin pagi telah mencapai lebih dari 500 jiwa dan 3.000 lainnya terluka baik di Turki maupun di Suriah. Guncangan gempa dengan kekuataan 7,8 magnitudo itu juga terasa sampai Suriah, Israel, Siprus, dan Yunani.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memprediksi korban tewas akibat bencana ini bisa tembus 10.000 orang.

Dikutip dari merdeka.com, berdasarkan perkiraannya, USGS mengatakan ada 47 persen kemungkinan korban tewas bisa mencapai antara 1.000 sampai 10.000 orang. Sedangkan 27 persen kemungkinan korban tewas antara 100 dan 1.000, dan 20 persen kemungkinan bisa mencapai antara 10.000 dan 100.000.

Estimasi USGS ini berdasarkan pemodelan berbasis gempa-gempa bersejarah yang pernah terjadi di wilayah tersebut, jumlah populasi yang merasakan guncangan dahsyat, dan kerentanan struktur atau bangunan di zona-zona yang paling parah diguncang gempa.

"Jumlah korban yang tinggi dan kerusakan yang luas kemungkinan besar terjadi dan bencana itu kemungkinan besar meluas," jelas USGS dalam laporannya, dilansir CNN, Senin (6/2).

 

"Populasi di wilayah ini tinggal di struktur yang sangat rentan terhadap goncangan gempa, meski ada beberapa struktur yang tahan."

Laporan USGS juga memprediksi kerugian ekonomi kemungkinan akan mencapai antara USD1 miliar sampai USD10 miliar, yang bisa mencapai 2 persen PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Turki.***