Ledakan Besar di Blitar Rusak 25 Rumah Warga, Empat Orang Tewas Ditemukan Potongan Tubuh hingga Bayi 4 Bulan Mengalami Gegar Otak Diduga Ini Menjadi Penyebabnya

(Dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM) BLITAR - Sebuah ledakan keras di Blitar menggegerkan warga pada Minggu (19/2/2023) malam. Ledakan tersebut bersumber dari salah satu rumah warga yang berada di RT 1 RW 13. Rumah milik Darman yang diduga menjadi sumber ledakan, kini rata dengan tanah.

     Apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah milik Darman? Ledakan dahsyat di Blitar itu sampai mengakibatkan kurang lebih 25 rumah warga rusak dan terdampak.

   Dikutip dari tribunnews.com, puluhan rumah warga lainnya yang berdekatan dengan sumber ledakan juga ikut rusak Rata-rata kerusakan terjadi pada atap rumah warga.

   Abi, salah warga Desa Karangbedo mengatakan suara ledakan terdengar sangat keras. Rumah Abi dengan sumber ledakan berjarak sekitar 200 meter.

  Tetapi, rumahnya juga terdampak akibat insiden mengerikan yang terjadi di Blitar Minggu malam itu.

   "Saking kerasnya, suara ledakan seperti berasa di atas rumah saya," kata Abi.

   Begitu mendengar suara ledakan, Abi keluar rumah. Warga lainnya juga sudah ramai keluar rumah untuk mencari sumber ledakan.

  "Setelah dicari, ternyata sumber ledakan dari rumah Pak Darman," ujarnya.

   Ketua RT 1 RW 13 Desa Karangbendo, Juni Arifin mengatakan juga mendengar suara ledakan keras.

   "Saya kira suara petir, tapi tidak hujan kok ada suara petir. Ternyata ada ledakan dari rumah warga," katanya.

 

   Penyebab ledakan itu akhirnya terungkap, diduga kuat penyebab ledakan adalah dari petasan yang tersulut di dalam rumah Pak Darman.

4 Orang Tewas

    Polisi bersama tim SAR berhasil menemukan jasad keempat korban tewas akibat ledakan di salah satu rumah di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), pada Senin (20/2/2023).

     Ledakan yang terjadi pada Minggu (19/2/2023) itu menewaskan empat orang dalam satu keluarga, yakni Darman (63), Aripin dan Widodo (anak Darman), dan Wawa (keponakan Darman).

   "Korban meninggal dunia sudah kami temukan dan teridentifikasi, jumlahnya ada empat orang yang meninggal dunia. Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak, dan satu keponakan," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (20/2/2023). Tim SAR pertama kali menemukan jasad Darman dalam kondisi utuh di bawah reruntuhan bangunan pada Minggu (19/2/2023).

   Kemudian jenazah ketiga korban lainnya ditemukan pada Senin (20/2/2023) dengan kondisi yang telah tidak utuh. Tim pun menemukan potongan tubuh yang tersebar di sekitar 100-150 meter dari titik pusat ledakan.

   "Satu korban yang kondisi tubuhnya utuh diduga berada di teras rumah saat terjadi ledakan, sedangkan tiga korban lain yang tubuhnya ditemukan tidak utuh diduga berada di dalam rumah," ujar Argowiyono.

    Sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi di salah satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

   Ledakan itu diduga berasal dari bahan petasan yang disimpan di rumah tersebut. Dalam peristiwa itu, empat orang meninggal dunia, satu rumah rata dengan tanah, dan puluhan rumah lainnya rusak.

 

Bayi 4 Bulan Gegar Otak Ringan

   Satu bayi berusia empat bulan mengalami gegar otak ringan akibat ledakan di rumah warga di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (19/2/2023) malam.

   Bayi tersebut merupakan satu dari 24 warga yang mengalami luka-luka usai ledakan diduga karena bahan petasan terjadi di rumah warga bernama Darman (65). Empat orang tewas dalam peristiwa itu, termasuk sang pemilik rumah.

   Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan, bayi berusia empat bulan tersebut mengalami gegar otak ringan.

 Kini bayi itu masih menjalani perawatan di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar. “Gegar otak ringan. Tapi harus dilakukan observasi karena bayi tersebut tinggalnya hanya dipisahkan satu rumah dari sumber ledakan. Jadi cukup dekat,” ujar Christine saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Senin (20/2/2023).

  Karena usia bayi yang masih sangat muda dan dampak ledakan yang begitu kuat, kata Christine, maka bayi tersebut harus menjalani observasi di rumah sakit selama beberapa hari.

   Sementara korban luka-luka lainnya, kata dia, mayoritas adalah luka ringan seperti luka gores dan memar akibat tertimpa material bangunan rumah yang jatuh saat terjadi ledakan.

Ledakan Diduga Akibat Petasan

    Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto mengatakan ledakan keras yang terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) malam, diduga akibat bahan petasan atau mercon yang disimpan di salah satu rumah warga.

   "Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, informasi awal akibat bahan mercon yang disimpan di salah satu rumah warga. Ini masih informasi awal, nanti yang berwenang yang akan menyampaikan," kata Ivong, di lokasi, Senin (20/2/2023).

 

     Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan dugaan sementara penyebab ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, berasal dari bahan petasan. Sumber ledakan diduga berasal dari rumah Darman.

   "Pada Minggu (19/2/2023) sekitar Pukul 22.30 WIB terjadi ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok. Sementara, dugaan awal akibat ledakan mercon," kata Argo saat mengecek ke lokasi, Senin (20/2/2023) dini hari.

   Tapi, kata Argo, untuk memastikan penyebabnya, Polres Blitar Kota masih menunggu hasil olah TKP dari Tim Labfor Polda Jatim.

   "Saat ini, kami melakukan sterilisasi radius 100 meter dari lokasi ledakan. Sementara kami fokus mendata korban luka, melakukan perawatan, dan sterilisasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

   Untuk korban meninggal dunia, baru diketahui satu orang, yaitu, Darman, pemilik rumah yang diduga menjadi sumber ledakan.

    Sementara itu, pihak berwajib juga menemukan potongan-potongan tubuh manusia yang tercecer di beberapa bagian di TKP.

   Petugas BPBD Kabupaten Blitar menemukan potongan tubuh manusia yang diduga korban ledakan yang terjadi dalam rumah warga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2/2023).

   Potongan tubuh manusia ditemukan berjarak sekitar 100 meter dari titik sumber ledakan.

   Potongan tubuh manusia yang ditemukan, yaitu, dua bagian dada dan satu kepala.

   "Potongan tubuh yang ditemukan dua bagian dada ke atas dan satu kepala," kata salah satu petugas BPBD Kabupaten Blitar yang melakukan evakuasi di lokasi.

 

   Sebelumnya, petugas sudah menemukan beberapa potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi.

  Identitas pemilik potongan tubuh itu hingga kini memang masih terus diteliti oleh kepolisian dan petugas evakuasi.

   Masih ada tiga orang lainnya yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan rumah milik Darman. Ketiga orang yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan rumah diperkirakan juga meninggal dunia karena petugas menemukan potongan bagian tubuh manusia di sekitar lokasi.

   "Korban meninggal dunia ada satu orang, yaitu, pemilik rumah, lalu tiga orang masih tertimbun reruntuhan dan kemungkinan juga meninggal dunia karena ditemukan dalam bentuk potongan bagian tubuh. Untuk korban luka-luka ada enam orang," ujarnya.

   Potongan tubuh yang ditemukan itu diduga milik korban ledakan di dalam rumah.

   Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan diduga ada empat orang yang berada di dalam rumah yang menjadi sumber ledakan.

   Rumah yang menjadi sumber ledakan milik, Darman. Pemilik rumah Darman, sudah diketemukan dalam kondisi meninggal dunia.

   Sedang tiga orang lain yang merupakan anak dan kerabat Darman diduga tertimbun reruntuhan bangunan rumah dan diperkirakan juga meninggal dunia.

   Sedang penyebab ledakan, kata Argo, diduga berasal dari bahan petasan yang disimpan di dalam rumah Tapi, untuk memastikan penyebabnya, polisi masih menunggu penyelidikan lebih lanjut dan hasil olah TKP dari Tim Labfor Polda Jatim.

   "Dugaan sementara penyebab ledakan berasal dari bahan petasan di dalam rumah. Karena bau belerang di lokasi sangat kuat," kata Argo. 

Diduga Rakit Petasan Sambil Merokok

   Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur menemukan sisa-sisa puntung rokok di dekat sumber ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Polisi pun menduga ledakan diakibatkan korban merakit petasan sambil merokok.

    "Karena mereka tidak profesional ya. Jadi saat meracik tidak aman, sambil merokok hingga terjadi ledakan hebat akibat black powder kena percikan api rokok," kata Kapolresta Blitar AKBP Argowiyono, dikutip dari detikJatim, Senin (20/2).

    Di sekitar lokasi ledakan, polisi juga menemukan tiga panci yang diduga berisi bahan peledak. Dandim 0808 Blitar Letkol Inf Dwi Sapto mengatakan ada tiga bahan peledak yang memicu ledakan, yakni black powder (bubuk mesiu) dicampur sulfur dan serbuk gandum, sehingga akan meledak jika terdapat percikan api dalam sesaat.

   "Yang terjadi di sini ini ada ledakan sesaat. Dugaan memang pembuatan mercon. Daya ledaknya dari low mengarah ke high explosive karena ledakan terdengar sampai radius 10 km," ucapnya.

   Diberitakan, ledakan keras yang diduga berasal dari petasan menghancurkan 25 rumah di Dusun Saeng, Blitar.

   Polisi menyebutkan korban ledakan tercatat ada 4 orang tewas dan 23 orang luka-luka. Salah satu korban luka merupakan bayi berusia 4 bulan.

    Korban tewas berjumlah empat orang merupakan satu keluarga. Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, satu korban atas nama Darman ditemukan dalam kondisi utuh.

 

   Sementara tiga korban lainnya yang merupakan anak dan keponakan Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa teridentifikasi lewat potongan tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan.

   Menurut warga sekitar, Darman dan anak-anaknya punya kebiasaan membuat petasan tiap Ramadan.***