14 Amalan Berlimpah Pahala dan 5 Hal yang Merusak Puasa Kamu

Ilustrasi puasaramadhan (dok:Freepik)

JAKARTA (Surya24.Com)- Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk memperbanyak ibadah. Sebab segala amalan pahalanya dilipat gandakan. Oleh karena itu, amalan di bulan Ramadhan jumlahnya ada banyak dan apabila dilakukan bisa meningkatkan ketakwaan dan keimanan yang dimiliki seseorang.

   Amalan di bulan Ramadhan jumlahnya ada banyak dan sebagian besar akan meningkatkan pahala yang dimiliki oleh seseorang. Itulah kenapa, menjalankan amanah dengan baik pada bulan ini sangat disarankan. Bahkan ada yang mengatakan jika amalan itu wajib dilakukan.

   Sayangnya, tidak semua orang tahu apa saja amalan di bulan Ramadhan yang harus dilakukan. Padahal ada banyak sekali yang bisa dijalankan dan terkadang secara tidak sadar kita sudah menjalankannya.

  Jadi, perhatikan amalan tersebut lalu jalankan secara agar bisa dijalankan secara maksimal.

Amalan di Bulan Ramadhan

    Dikutip dari yatimmandiri.org, amalan di bulan Ramadhan bisa disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Yang paling penting, amalan itu dilakukan secara rutin dan tidak merasa terpaksa ketika melakukan.

 

1. Berpuasa Jika Mampu

   Salah satu amalan wajib yang harus dilakukan ketika Ramadhan tiba adalah dengan menjalankan puasa. Amalan ini harus dilakukan satu bulan penuh mulai dari awal hingga akhir. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan pahala dalam jumlah yang banyak.

  Puasa memiliki banyak sekali manfaat tidak hanya berhubungan dengan kesehatan fisik saja. Tetapi juga bisa meningkatkan keimanan dan juga kesehatan mental yang dimiliki seseorang. Itulah kenapa, setelah sebulan berpuasa biasanya kondisi mental seseorang akan membaik.

   Sayangnya, menjalankan puasa selama satu hari penuh dan satu bulan, tidak bisa dijalankan oleh semua orang. Terkadang, seseorang sulit untuk melakukan itu sehingga mereka hanya bisa melakukannya beberapa hari saja. Itulah kenapa puasa hanya diwajibkan untuk mereka yang mampu.

   Untuk mereka yang tidak mampu menjalankan puasa disarankan untuk membayar fidyah. Dengan begitu, mereka tidak akan memiliki utang yang akhirnya harus dibayarkan. 

2. Tadarus Al-Quran

   Selain menjalankan ibadah puasa, apabila seseorang mampu. Aktivitas lain yang harus dilakukan ketika sedang menjalankan ibadah puasa adalah melakukan tadarus. Ibadah ini bisa dilakukan kapanpun setelah menjalankan ibadah sholat wajib.

   Biasanya, tadarus aturan dilaksanakan setelah melaksanakan ibadah salat tarawih. Akan ada banyak orang yang melakukan ibadah ini secara rutin hingga tengah malam sebelum akhirnya melakukan istirahat. Bahkan, dalam satu bulan bisa khatam hingga berkali-kali.

 

   Tadarus Al-Qur’an akan memberikan banyak sekali pahala. Sangat disarankan untuk melakukan ibadah ini setiap 1 hari sekali. Ibadah tidak harus dilakukan sampai benar-benar khatam. Yang paling penting dilakukan secara rutin setiap hari ini.

3. Sholat Tarawih

Salah satu jenis ibadah sunnah yang hanya ada pada bulan Ramadhan adalah sholat tarawih. Ibadah ini tergolong sunnah tetapi pahalanya sangat melimpah karena bisa membukakan pintu rezeki. Jadi, tetap disarankan untuk menjalankan salat tarawih apabila memiliki waktu.

   Normalnya sholat tarawih dijalankan sebanyak 23 rakaat atau 11 rakaat di beberapa tempat. Yang paling penting, bukan seberapa banyak jumlah rakaat yang dijalankan tetapi kualitas dari ibadah yang dijalankan. Selama bisa dijalankan dengan baik tidak akan ada masalah sama sekali.

   Beberapa orang tidak bisa menjalankan salat tarawih di masjid atau mushola. Apabila mengalami hal semacam ini salat tarawih masih bisa dilakukan di rumah bersama dengan keluarga atau sendirian saja. Jadi, tidak ada alasan tidak sholat tarawih karena tidak bisa berjamaah.

4. Sholat Malam

   Selain menjalankan salat tarawih yang biasanya berjalan selama 23 rakaat. Ada satu lagi amalan yang bisa dilakukan pada malam hari ketika seseorang belum tidur atau setelah tidur. Ibadah itu adalah sholat malam yang bisa dilakukan sebanyak 2 rakaat.

    Sholat malam yang dilakukan jumlahnya ada banyak mulai dari melakukan shalat tahajud hingga melakukan shalat istikharah. Selain itu, seseorang juga bisa melakukan salat obat untuk mendapatkan hidayah yang lebih banyak. Sholat malam juga akan memberikan pahala dalam jumlah yang sangat melimpah.

 

   Itulah kenapa sangat disarankan untuk tetap menjalankan sholat malam khususnya pada sepertiga malam terakhir. Kita bisa bangun pada pukul 2 pukul 3 untuk menjalankan ibadah sholat malam terlebih dahulu. Setelah itu, bisa menjalankan ibadah lain seperti menjalankan sahur.

5. Bersedekah Sesuai Kemampuan

   Salah satu amalan yang tetap harus dilakukan ketika bulan Ramadhan tiba adalah dengan melakukan sedekah. Sedekah bisa dilakukan secara rutin setiap hari dengan memberikan apapun yang dimiliki sesuai dengan kemampuan.

   Beberapa orang menganggap jika kita yang bisa dilakukan oleh mereka yang memang sudah mampu secara finansial. Padahal sedekah masih bisa dilakukan kapanpun seseorang mau. Bahkan, tidak harus dengan uang dengan jumlah yang sangat besar.

   Sedekah bisa dijalankan asalkan seseorang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Jadi, tidak harus dalam bentuk uang dalam jumlah yang banyak. Sedekah dalam bentuk pikiran ataupun usaha pun juga bisa memberikan manfaat. Jadi, jangan berpikiran jika tidak mampu tidak bisa bersedekah.

6. Berdiam Diri di Masjid

Daripada melakukan aktivitas-aktivitas yang melanggar aturan atau syariat Islam. Sangat disarankan untuk lebih banyak berdiam diri didalam masjid. Jangan pergi yang kiri di dalam masjid maka, kita lebih banyak melakukan aktivitas positif.

   Biasanya berdiam diri di dalam masjid dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keberkahan. Tapi apabila ini bagian kiri pada hari apa pun juga tidak ada masalah sama sekali. Apalagi dilakukan dengan melakukan aktivitas bermanfaat seperti membaca Alquran.

   Lakukan aktivitas ini, setiap saat apabila sedang membutuhkan. Apalagi hanya berdiam diri di dalam masjid bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang. Selain itu, bisa juga membuat seseorang lebih terjaga kelakuannya karena berada di lingkungan yang suci.

 

7. Membantu Sesama

  Sangat disarankan untuk membantu sesama pada bulan Ramadhan tiba. Membantu sesama bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari bersedekah dan memberikan sebagian materi. Selain itu, bisa juga dengan cara lain sesuai dengan kemampuan.

  Membantu orang lain akan memberikan pahala yang besar. Selain itu, juga bisa mengakrabkan hubungan persaudaraan khususnya sesama muslim. Jadi, jangan merasa jika membantu orang lain justru akan merugi.

   Justru dengan membantu orang lain bisa dibantu untuk hidup lebih baik. Allah akan memberikan pahala yang lebih berlipat ganda dan memakmurkan kehidupan kita semua.

8. Berbagi Makanan Sahur dan Berbuka

 Satu hal yang seringkali dilakukan oleh masyarakat ketika sedang bulan puasa adalah berbagai makanan. Kita pun juga bisa melakukan ini dengan membagikan makanan ketika waktu sahur tiba ataupun ketika waktu berbuka puasa.

  Kita bisa membagikan makanan dalam bentuk nasi kotak secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, bisa juga membagikan makanan ketika akan menjelang buka puasa pada orang-orang di pinggir jalan suksesnya seorang musafir.

  Memberikan makanan pada mereka yang membutuhkan khususnya jika digunakan untuk ibadah akan memberikan manfaat yang besar. Pahala yang nantinya kita dapatkan juga akan berlipat ganda.

9. Fokus pada 10 Hari Terakhir

Selalu fokus pada bulan puasa mulai hari pertama hingga hari terakhir. Tetapi khusus pada 10 hari terakhir memang benar-benar harus difokuskan karena pada hari ini lah malam Lailatul Qadar akan diturunkan.

 

  Sepuluh hari terakhir khususnya pada malam ganjil merupakan waktu diturunkannya malam Lailatul Qadar ke dunia. Apabila seseorang bisa fokus pada malam Lailatul Qadar ini mereka bisa mendapatkan pahala yang lebih baik dari 1000 bulan.

10. Melakukan Sahur

Sahur adalah salah satu sunnah yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi sangat disarankan untuk tetap menjalankan sabun ini setiap hari sebelum melakukan ibadah puasa.

  Umumnya sahur dilakukan beberapa jam menjelang subuh. Kita bisa mengkonsumsi apapun sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tetapi sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bisa memberikan energi selama seharian penuh.

11. Perbanyak Doa 

  Lakukan doa sebanyak-banyaknya ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Seperti yang sudah diketahui bersama jika pada bulan puasa berbagai jenis doa akan dikabulkan dengan lebih mudah. Selama doanya baik tidak akan ditolak sama sekali oleh Allah.

   Doa dipanjatkan kapanpun kita menginginkannya. Tetapi secara umum berbagai jenis doa bisa dipindahkan setelah seseorang menjalankan ibadah puasa atau sholat. Lakukan hal ini secara rutin untuk mendapatkan keberkahan yang besar.

12. Memohon Ampunan pada Allah

Ketika menjalankan puasa salah satu aktivitas yang akan memberikan manfaat besar adalah memohon ampunan pada Allah. Mohon ampunan ini harus dilakukan karena pada bulan puasa dibukakan seluruh pintu maaf dan juga pintu taubat.

 Mohon ampunan bisa dilakukan kapanpun khususnya setelah menjalankan berbagai jenis ibadah wajib seperti sholat lima waktu. Dengan melakukan itu ampunan bisa didapatkan dengan lebih mudah khususnya yang berhubungan dengan dosa-dosa yang pernah berbuah sebelumnya.

   Jadi jangan lupa untuk meminta ampunan pada Allah karena pada bulan ini pintu taubat akan dibukakan sangat lebat. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu memanjatkan doa untuk mendapatkan keberkahan yang lebih besar. Karena pintu rezeki juga akan dibuka.

13. Belajar Syariah Islam

Belajar syariat Islam juga sangat penting dijalankan ketika sedang menjalankan puasa. Belajar Syariah bisa dilakukan di mana pun mulai dengan melihat video yang ada pada YouTube atau bisa juga langsung dengan mengikuti berbagai jenis ceramah yang ada di masjid.

  Bahkan, seseorang juga bisa belajar Syariah dengan hanya membaca buku ataupun artikel. Intinya ketika sedang menjalankan puasa manfaatkan waktu luang dengan menjalankan aktivitas yang bermanfaat. Satunya adalah dengan belajar Islam dengan lebih banyak.

   Aktivitas ini tetap harus dilakukan ketika puasa sudah selesai. Tadi kita semua akan terbiasa untuk menjalankan ibadah secara rutin. Jadi, ketika memiliki waktu luang bisa langsung dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih bermanfaat.

14. Segera Berbuka

Salah satu amalan yang harus dilakukan ketika menjalankan puasa adalah segera berbuka ketika waktunya sudah tiba. Beberapa orang sering sekali menunda untuk berbuka dan melakukan aktivitas lain padahal mereka sudah dianjurkan untuk segera membatalkan.

   Sebenarnya untuk berbuka puasa atau membatalkan puasa tidak harus dilakukan dengan langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Dengan hanya minum air putih saja sudah bisa membatalkan puasa dan menyelesaikan seluruh ibadah wajib dalam 1 hari.

  Ketika melakukan puasa sangat disunnahkan untuk berbuka dengan sesuatu yang manis seperti kurma.

  Tetapi, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang manis dalam jumlah yang terlalu banyak. Yang paling penting sudah bisa digunakan untuk membatalkan puasa dan menambahkan tenaga untuk ibadah.

   Amalan di bulan Ramadhan akan meningkatkan ibadah dan juga keimanan yang dilakukan oleh seseorang. Apalagi amalan ini akan dilipatgandakan pahalanya selama bulan Ramadhan.

  Jadi, tidak ada salahnya untuk terus menjalankan amalan ini secara rutin dalam satu bulan. Apalagi jika berkaitan dengan berbagi yang pahalanya tetap akan mengalir terus.

5 Hal yang Merusak Pahala Puasa

    Selain memperhatikan 14 amalan diatas, diharapkan juga kita meninggalkan perbuatan yang menguragi nilai puasa kita. Apa saja hal-hal yang merusak pahala puasa? Puasa Ramadan adalah ibadah yang bernilai pahala besar di sisi Allah SWT. Berbeda dari ibadah-ibadah lainnya, puasa merupakan ibadah khusus. Allah SWT yang akan membalasnya sendiri sesuai kebijaksanaan-Nya. 

   Artinya, nilai pahala puasa tidak terbatas, sesuai dengan kadar ketakwaan hamba yang menunaikan ibadah tersebut. Dalam sebuah hadis qudsi, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

   “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia [seorang hamba] telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku," (H.R. Bukhari dan Muslim).

    Meskipun pahala puasa agung dan tidak ternilai, Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti umatnya agar menjauhi maksiat dan perbuatan dosa yang berpotensi menodai ibadah ini. Sebab, selain menahan lapar dan haus, sebenarnya puasa juga menahan diri dari hawa nafsu dan perilaku munkar.

    Peringatan tentang pentingnya orang yang berpuasa menjauhi kemaksiatan dan perbuatan dosa, telah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis berikut:

   "Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga," (H.R. Thabrani). 

  Hadis di atas menegaskan bahwa Islam mencela orang yang puasa, tapi tetap melakukan maksiat dan dosa. Kendati puasa tidak batal dan kewajiban gugur, pahala untuk ibadah ini tergerus habis. Apa saja perilaku yang merusak atau menghilangkan pahala puasa? Nabi Muhammad SAW bersabda: "

Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta; (2) berghibah; (3) mengadu domba; (4) bersumpah palsu; (5) memandang dengan syahwat," (H.R. Dailami). 

  Hal-hal Yang Merusak Pahala Puasa Berikut penjelasan mengenai 5 hal perusak pahala puasa, sebagaimana dilansir NU Online dikutip tirto.id: 

  1. Berkata dusta 

Berkata dusta adalah menyampaikan sesuatu yang berlainan dengan kenyataan. Jika dilhat dalam hal perbuatan, orang yang berdusta juga bisa berperilaku tidak sesuai dengan perkataannya. 

  Dusta merupakan dosa besar dalam Islam, induk dari banyak maksiat lain. Jika seseorang sudah terlanjur berdusta, ia akan melakukan kebohongan lain untuk menutupi yang pertama.

  Karena itu, jika orang berdusta selama ia berpuasa maka ibadah puasanya tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (H.R. Bukhari). 

  1. Gibah 

Gibah atau gosip, atau membicarakan keburukan orang lain Kendati gibah tidak termasuk dusta, tapi membicarakan keburukan orang lain termasuk perilaku tercela yang dilarang Islam. Seseorang yang bergosip atau membicarakan keburukan orang lain dianalogikan seperti memakan bangkai saudaranya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hujurat ayat 12. Jika seorang muslim bergibah, sedang ia berpuasa, maka ia hanya memperoleh lapar dan haus saja, tidak ada pahala bagi ibadah puasanya. Hal ini ditegaskan dalam hadis berikut:

  “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’,” (H.R. Ibnu Khuzaimah). 

  1. Adu domba dan fitnah 

  Akar dari perbuatan adu domba dan fitnah adalah kebencian. Adu domba dapat berupa rasa tidak senang melihat orang lain rukun, lalu menyebarkan fitnah untuk merusaknya. Jangankan pahala puasa, Islam mengancam orang yang melakukan adu domba dengan balasan neraka di akherat. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW: 

"Pelaku adu domba tidak akan masuk surga," (H.R. Muslim). 

  1. Bersumpah palsu 

   Perbuatan lain yang bisa merusak pahala puasa ialah bersumpah palsu. Menyatakan sumpah, tapi berbohong merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Apalagi, jika sampai membawa nama Allah SWT di awal sumpahnya maka perilaku itu termasuk salah satu dari 3 dosa paling besar. Larangan bersumpah palsu ini dijelaskan Al-Quran dalam surah Ali Imran ayat 77 sebagai berikut:

 "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya [dengan] Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian [pahala] di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak [pula] akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih," (Ali Imran [3]: 77] 

  1. Tidak menjaga mata dari syahwat 

  Sebagaimana disebutkan di atas, salah satu tujuan puasa ialah menahan hawa nafsu, tidak hanya lapar dan haus, melainkan juga syahwat. Karena itulah, orang yang mengumbar syahwatnya ketika berpuasa, pahala puasanya akan gugur sehingga yang tersisa lapar dan haus saja. Salah satu sumber syahwat yang utama ialah pandangan mata. Apabila mata seseorang jelalatan, tidak menundukkan pandangan pada lawan jenis yang bukan mahramnya, maka ia telah menodai ibadah puasanya.

   Karena itulah, seorang muslim harus waspada dengan pandangan matanya. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

"Pandangan merupakan salah satu anak panah iblis," (H.R. Al-Hakim dan Thabrani). 

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

 Selain itu, ada beberapa hal yang bisa membatalkan puasa Ramadan. Bukan hanya makan dan minum di siang hari dengan sengaja, tetapi juga berhubungan suami-istri pada siang hari hingga haid untuk perempuan. 

   Dikutip dari buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2011:18), hal pertama yang membuat seseorang batal puasa adalah makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadan dengan sengaja. Maka puasa yang ditinggalkan tersebut wajib hukumnya untuk diganti di luar bulan Ramadan. Dalam surat Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman: ........???????? ??????????? ??????? ??????????? ?????? ????????? ??????????? ???? ????????? ??????????? ???? ????????? ........ Artinya: "....Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar ... " [QS. Al-Baqarah (2):187]. 

Sementara itu diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa lupa dalam keadaan berpuasa, lalu makan dan minum, maka sempurnakanlah puasanya, karena sesungguhnya Allahlah yang memberi makan dan minum itu kepadanya.

   Hal kedua yang dapat membatalkan puasa yaitu ketika suami-istri berhubungan badan di siang hari pada bulan Ramadan. Jika mereka melakukannya, tidak hanya wajib hukumnya untuk mengganti puasa di luar bulan Ramadan, namun juga ada keharusan untuk membayar kifarah. Membayar kifarah yaitu memerdekakan seorang budak. Jika tidak mampu, maka harus berpuasa selama 2 bulan berturut-turut. Dan kalau tidak mampu harus memberi makan 60 orang fakir miskin. Setiap orang berupa 1 mud makanan pokok atau sekitar 0,6 kg beras. Dalam hal ini, tidak dapat dilewatkan bahwa puasa akan batal karena keluarnya air mani (sperma) disebabkan karena bersentuhan kulit. 

   Mani ini keluar bisa karena onani atau karena bersentuhan dengan lawan jenis tanpa adanya hubungan seksual. Namun, jika keluarnya mani karena mimpi basah, maka puasa tetap dinyatakan sah. 

  Dalam kitab Fath al-Qarib, ada perkara lain yang dapat membatalkan puasa, yaitu memasukkan sesuatu ke dalam tubuh manusia dengan cara disengaja, baik melalui mulut, telinga, atau hidung dengan sengaja. 

   Namun, jika masuknya benda tersebut dilakukan karena tidak sengaja atau lupa, maka puasa tersebut masih sah. 

   Hal keempat yang bisa membatalkan puasa yaitu mengobati dengan cara memasukkan benda pada salah satu di antara qubul dan dubur. 

Yang kelima, muntah dengan sengaja. Namun, jika muntah tanpa sengaja atau muntah secara tiba-tiba, maka puasa tetap sah dengan syarat tidak ada dari hasil muntahan tersebut yang tertelan. 

    Yang keenam, orang yang sedang haid atau nifas pun dihukumi batal puasanya dan berkewajiban untuk mengganti di luar bulan Ramadan. Meskipun haid itu terjadi menjelang magrib, puasanya akan tetap batal. Diriwayatkan, Aisyah berkata,

  "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ salat’.” (H.R. Muslim).

    Dua perkara lainnya yang bisa membatalkan puasa yaitu orang yang gila ketika dirinya menjalankan puasa dan orang yang murtad saat berpuasa.***