Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari, Ayo? Simak Yuk Sejarahnya

Ilustrasi kalender. (dok:shutterstock.com)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Masyarakat modern saat ini menggunakan patokan 1 Januari sebagai awal dari dimulainya tahun baru. Namun tidak banyak yang tahu mengapa 1 Januari dipilih sebagai tanggal pertama dalam satu tahun.

    Sejarah penggunaan 1 Januari datang dari era Romawi. Pada pemerintahan Numa Pompilius, mereka mengganti bulan Maret menjadi Januari sebagai bulan pertama.

   Perubahan itu sempat terjadi beberapa kali karena beragam faktor. Pengaruh politik dan agama juga memiliki andil dari ditetapkannya kebijakan ini.

   Mengutip dari laman britannica, Kamis (16/3) yang dilansir merdeka.com, berikut adalah sejarah lengkap penggunaan 1 Januari sebagai penanda awal tahun.

Revisi Kalender Romawi Kuno

006 arry anggadha

Raja Romawi, Numa Pompilius memegang andil dalam penentuan awal mula 1 Januari sebagai awal tahun. Berdasarkan tradisi di masa pemerintahannya pada 715-673 SM, Numa merevisi kalender Romawi.

   Numa menggantikan bulan Maret sebagai bulan pertama menjadi Januari. Pilihan itu dinilai tepat lantaran Januari diambil dari nama 'Janus' atau dewa segala permulaan romawi, menggantikan Maret yang berarti dewa perang.

    Beberapa sumber juga menyebutkan Numa menjadi penemu dari bulan Januari. Namun menurut sumber lain menyebut 1 Januari tidak dijadikan awal tahun Romawi secara resmi hingga tahun 153 SM.

 

   Pada 46 SM, Raja Julius Caesar melakukan banyak perubahan. Namun, dirinya tetap mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.

   Semakin meluasnya kekuasaan Romawi membuat kalender Julian turut menyebar. Namun jatuhnya Roma pada abad ke-5 Masehi membuat banyak negara Kristen mengubah kalender berdasarkan agama mereka yaitu 25 Maret (Pesta Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) jadi hari Tahun Baru umum.

Kesalahan Perhitungan Tahun Kabisat

Kalender Julian juga mengalami perubahan karena adanya kesalahan perhitungan kabisat. Akibatnya berbagai peristiwa terjadi di musim yang salah.

   Alasan tersebut juga membuat penentuan hari paskah menjadi salah. Sehingga Paus Gregorius XIII mengenalkan kalender revisi pada 1582.

  Kalender Gregorian mengembalikan 1 Januari menjadi awal bagi negara Protestan dan beberapa negara Ortodoks lambat mengadopsinya.

Penggunaan Kalender Gregorian

Inggris Raya dan koloni Amerika juga mulai menggunakan kalender Gregorian sampai 1752. Banyak negara non Kristen mengikuti seiring berjalannya waktu.

  China pada 1912 juga menggunakan Gregorian meski tetap merayakan Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender lunar.

   Beberapa negara juga tetap menggunakan kalender tradisional atau agama meski mengikuti kalender Gregorian.

    Namun, beberapa negara lain tidak mengadopsi kalender Gregorian. Sehingga mereka tidak memakai 1 Januari sebagai awal permulaan tahun. Seperti Ethiopia yang merayakan tahun baru (Enkutatash) pada bulan September.***