Sebaiknya Hindari 10 Barang Ini Membeli di Gerai Thrifting atau Awul-awul

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) -Gerai Thrifting atau yang dikenal dengan sebutan Awul-awul, semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Awul-awul adalah toko yang menjual barang-barang bekas atau secondhand yang masih layak pakai dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Biasanya barang-barang yang dijual di Awul-awul berupa pakaian, tas, sepatu, aksesoris, dan barang-barang rumah tangga seperti perabotan dan elektronik.

 

Awul-awul bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin berbelanja dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, gerai thrift juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Dengan membeli barang bekas yang masih layak pakai, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mengurangi konsumsi bahan mentah yang berlebihan. Selain itu, dengan membeli barang bekas, kita juga dapat membantu mengurangi beban ekonomi bagi para penjual di Awul-awul.

 

Selain memberikan manfaat lingkungan dan sosial, gerai Thrifting juga memberikan kesempatan untuk menemukan barang-barang unik dan langka. Kita bisa menemukan pakaian vintage, sepatu yang sudah tidak diproduksi lagi, atau aksesoris yang memiliki nilai sejarah atau sentimental. Hal ini membuat pengalaman berbelanja di gerai Thrifting semakin menyenangkan dan berbeda dengan berbelanja di pusat perbelanjaan biasa.

 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berbelanja di gerai Thrifting. 

Pertama, pastikan barang yang kita beli masih dalam kondisi yang baik dan layak pakai. 

Kedua, pastikan harga barang yang kita beli sebanding dengan kualitasnya. 

Ketiga, selalu cek kembali barang yang ingin kita beli, terutama jika kita membeli barang elektronik atau perabotan rumah tangga. 

Terakhir, kita harus bersabar dan telaten dalam mencari barang yang kita inginkan, karena tidak semua barang yang kita cari pasti ada di gerai Thrifting.

 

Usahakan Jangan Dibeli

 

Ternyata ada beberapa barang yang tidak boleh kita beli di gerai thrifting atau gerai barang bekas. Apa saja?Tribun Jakarta

Ternyata ada beberapa barang yang tidak boleh kita beli di gerai thrifting atau gerai barang bekas. Apa saja?

 

Dikutip dari intisarionline.com, pemerintah Indonesia saat ini sedang ketat-ketatnya mengawai gerai thrifting, gerai barang bekas, gerai baju bekas impor. Yang ada dalam gerai thrifting tentu bukan baju bekas saja, ada juga barang-barang lainnya.

 

Thrifting memang salah satu cara membeli barang "bagus" dengan harga relatif terjangkau. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan: tidak semua barang bekas itu mudah dibersihkan.

Mengutip Insider, setidaknya ada 10 hal yang tidak boleh kamu beli di gerai thrifting.

1. Peralatan keselamatan anak-anak

Berbeda dengan pakaian, cacat pada boks bayi, kereta bayi, dan jok mobil tidak selalu terlihat.

 

Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen AS, adalah ilegal bagi toko menjual barang yang ditarik kembali.

Tapi pengecer seperti toko barang bekas tidak diwajibkan untuk memeriksa keamanan barang. Karena itu, Anda pasti ingin memeriksa secara menyeluruh barang-barang anak bekas yang ingin Anda beli.

2. Topi dan helm

 

Helm bekas adalah risiko keamanan utama karena dua alasan besar. Biasanya helm sepeda dan helm motor hanya dibuat untuk menahan satu benturan. Jadi, daripada kenapa-kenapa, mending kita beli yang baru saja, yang terjamin lebih aman.

3. Peralatan listrik, terutama yang antik

Untungnya, banyak toko membiarkan pelanggan menguji item tertentu untuk memastikan mereka berfungsi sebelum membelinya.

 

4. Boneka

 

Menurut The New York Times, boneka beruang anak-anak dapat membawa kuman dari "air liur, kulit mati, dan ingus". Belum lagi bagaimana bau, kutu busuk, jamur, dan alergen lainnya dapat melekat padanya.

 

Tentu saja kita bisa mencucinya tapi prosesnya kadang-kadang memakan waktu yang nisbi lama. Dan belum tentu kuman yang tinggal di dalamnya bersih juga.

 

5. Awasi apa pun yang terlihat rusak atau ternoda

Biasanya toko-toko barang bekas cukup selektif memilih barang mana yang masuk rak tertentu, tapi mereka tidak punya standar soal barang mana saja yang akan dijual.

 

Blog Thrifting Bargain Babe merekomendasikan untuk memeriksa secara menyeluruh apa pun yang Anda pertimbangkan untuk dibeli.

 

Tujuannya supaya kita bisa memastikan tidak memiliki bau atau noda yang tertinggal, dan cocok serta dalam kondisi baik.

6. Pakaian dalam

Kecuali kamu bisa memastikan bahwa pakaian dalam itu, entah bra atau celana dalam, benar-benar belum pernah dipakai--dan masih punya label asli. Aturan yang sama juga berlaku untuk pakaian renang.

7. Perlengkapan hujan

Jaket tahan air dan sepatu bot karet tidak selalu tahan lama. Jas hujan bisa rusak setelah dicuci atau setelah badai yang sangat hebat, dan banyak jaket menjadi kurang tahan air seiring waktu, menurut majalah Outdoor. Plus, sepatu hujan biasanya aus setelah beberapa musim.

8. Seprai

 

Seperti pakaian usang dan mainan mewah, sprei bekas, selimut, handuk, dan linen lainnya berisiko terkontaminasi kutu busuk dan kuman lainnya.

 

Dan sayangnya, mencuci barang-barang tersebut dengan air panas mungkin tidak cukup untuk mendekontaminasi sepenuhnya.

 

Sebagai gantinya, Anda mungkin ingin memeriksa bagian penjualan di department store untuk seprai murah.

9. Kasur bekas

Meskipun kasur tidak selalu dijual di toko barang bekas, mungkin bukan ide terbaik untuk membelinya jika Anda menemukannya.

 

Lagi pula, kasur, pegas tempat tidur, dan perabot kamar tidur lainnya adalah beberapa tempat paling umum untuk menemukan kutu busuk dan tungau lainnya – dan Anda tentu tidak ingin membawanya ke rumah Anda.

 

10. Sepatu

 

Sepatu bekas memang menggoda, tapi kita juga tetap harus waspada dengan risiko yang ditimbulkannya.

 

Jika Anda membeli sepatu bekas, Anda bisa terkena jamur atau masalah kulit lain yang dimiliki pemilik sebelumnya.

 

Kesimpulan

Gerai Thrifting atau Awul-awul memberikan manfaat yang banyak bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan membeli barang bekas yang masih layak pakai, kita dapat mengurangi sampah, mengurangi konsumsi bahan mentah, serta membantu para penjual di Awul-awul. Selain itu, gerai Thrifting juga memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan menyenangkan bagi konsumen yang menyukai barang-barang vintage dan langka. Namun tetap mengikuti saran dan rekomendasi dari pihak berkompeten.***